Saturday, October 08, 2016

Yakiniku rasa juara di Tanpopo (***)

Suatu ketika melewati Jl. Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, saya melihat sebuah warung tenda makanan Jepang karena dari jauh terlihat tenda tsb dihiasi oleh lampion dan bendera khas Jepang, serta tempat tsb terlihat ramai oleh pengunjung. Jadi ketika malam Minggu lalu suami saya mengajak makan di Gandaria City Mall, kebetulan, saya malah mengalihkan tujuan ke warung tenda makanan Jepang tsb, karena letaknya diseberang Gandaria City Mall, tepatnya di Jl. Sultan Iskandar Muda no. 99E.


Sampai disana, warung tenda tsb berada di area parkir depan ruko-ruko yang sudah tutup bila malam hari. Sudah banyak mobil pengunjung yang parkir disana. Ketika kami masuk, ternyata meja makan sudah penuh dan kami harus masuk kedalam waiting list. Tempatnya memang tidak besar, hanya tersedia 9 meja dan kursi kayu yang masing-masing muat untuk 4 orang (langsing). Disediakan juga kursi panjang untuk menunggu, letaknya persis menghadap pengunjung yang sedang makan, sehingga saya bisa melihat sebagian besar pengunjung sedang memasak hidangan yakiniku, artinya kami bakal lama menunggu selesainya orang makan.

Warung tenda ini bernama Tanpopo by chef Hideyoshi. Disamping kursi tunggu ada sebuah signature wood, dimana salah satunya adalah testimoni dan tandatangan Agnez Mo. Sambil menunggu, saya minta daftar menunya terlebih dahulu, tapi ternyata disini tidak tersedia daftar menu. Kalau mau memesan caranya adalah melihat langsung menu-menu yang tersedia di setiap stand yang berjajar disamping.







Ada 3 buah stand berbentuk gerobak kayu bermotif kotak-kotak dengan hiasan lampion dan bendera khas Jepang. Gerobak pertama berisi aneka ramen, gerobak kedua adalah beef curry rice, gyudon dan oden, gerobak terakhir adalah kasir dan menyediakan kue-kue juga. Lalu ada stand tempat chef Hideyoshi sedang membakar makanan yang mirip dengan sosis dan sate. Terakhir adalah lemari pendingin berisi aneka daging untuk yakiniku, minuman dan dessert mousse.




Karena cukup lama menunggu dikursi samping pembakaran sate, akhirnya kami memesan 2 tusuk yang mirip sosis bakar dan 2 tusuk sate ayam. Ternyata yang mirip sosis bakar itu adalah beef maki yaitu nasi yang dibungkus daging, lazimnya berbentuk sushi roll tapi ini ditusuk kayu tusuk sate (jadi mirip Mr. P hahaha). Beef maki dibakar medium lalu dicelupkan kedalam saus spesial racikan chef dan langsung dihidangkan diatas styrofoam.

Ketika ku gigit beef maki tsb, tektur nasi mirip arem-arem, dililit oleh lembaran daging yang berserat dibagian pinggirnya sehingga agak sulit dikunyah, sedangkan saus yang rasanya manis gurih itulah yang bikin enak. Lalu sate ayam atau yaki tori dibakar dan dibumbui dengan cara yang sama. Ketika dimakan daging ayam terasa empuk karena dibakar medium, daging ayam berwarna putih tanpa kulit, dengan rasa saus yang sama tapi salah satu sate ditaburi dengan nori seaweed.

Selesai makan kami menuju lemari pendingin untuk memilih daging yakiniku. Ada 6 jenis daging yaitu short rib US, chicken teriyaki, chicken tandori, beef hamburg, rib eye dan wagyu. Kami memilih 3 jenis daging yaitu chicken teriyaki, rib eye dan wagyu, dan tak lupa memesan nasi.

Setelah itu kami menuju gerobak ramen. Terdapat 4 jenis ramen yaitu shoyu, spicy, miso dan karubi. Kami memilih miso ramen yang rasanya paling gurih diantara ramen lainnya. Untunglah tak lama nama saya dipanggil untuk menempati meja no. 1 yang terletak dipaling ujung depan.

Pelayanan disini cepat dan ramah. Selain chef yang orang Jepang, pelayannya juga ada yang orang Jepang. Bahkan sebagian pengunjung terdiri dari expat Asia. Yang bikin lama disini cuma menunggu selesainya orang makan.

Sebuah pembakaran kecil berbentuk kotak besi, berisi arang yang membara, diberi penutup jaring besi, disediakan diatas meja, beserta 2 buah kipas Jepang. Agar bara menghasilkan panas yang maksimal, kita harus mengipas ke arah lubang kecil yang berada disamping pembakaran tsb.



Daging yakiniku rib eye adalah selembar daging bulat tipis, berwarna merah dan berserat putih. Disediakan gunting untuk mengunting daging tsb. Lalu wagyu adalah 4 iris daging berlemak, disajikan bersama lada dan garam. Cara memasaknya adalah daging dibakar sampai tingkat kematangan sesuai selera lalu dicelupkan kedalam saus sebelum dimakan. Disediakan 2 jenis saus yaitu rasa manis dan gurih.


Hidangan yakiniku ini memang juara, baik tekstur daging yang empuk dan rasa sausnya yang enak. Sedangkan miso ramen juga enak yaitu semangkuk mie dengan kuah keputihan, disajikan hangat, diberi topping irisan ayam, ½ telur rebus, toge dan daun bawang.

Makan yakiniku didalam warung tenda yang terbuka seperti ini, bila arah angin menuju tempat duduk kita, bakal sial deh, mata ku sampai perih kena asap dari meja sebelah. Selesai makan disini harus segera pulang, tidak bisa jalan-jalan lagi, apalagi jangan pergi ke mall karena sekujur tubuh sudah pekat dengan bau asap.

Makan disini juga tidak bisa santai-santai, ngga tega melihat antrian pengunjung yang semakin malam semakin mengular. Kami segera meminta bill nya. Ternyata makan disini harus bawa uang cash yang banyak karena belum bisa pakai kartu debet atau credit dan harganya cukup mahal bila lupa diri atau lapar mata seperti kami hahaha.

Didalam bill kami yang paling mahal adalah yakiniku wagyu Rp 150.000, disusul oleh rib eye Rp 80.000, chicken teriyaki Rp 30.000, miso ramen Rp 45.000, beef maki @Rp 25.000, yaki tori @Rp 18.000, nasi @Rp 5.000 dan free flow ocha @Rp. 10.000 yang bisa mengambil sendiri di drink container yang terletak ditengah ruangan beserta es batunya.

Bagi yang berminat makan disini, terutama dihari libur, segeralah pergi setelah Magrib karena ketika kami sampai disana sekitar pk. 7 saja sudah masuk waiting list. Atau kalau mau telepon dulu bisa di 087777583858. Itadakimasu, selamat makan...

No comments: