Monday, November 29, 2010

Ada Ikan patin bakar dalam bambu di Cimanggis (**)


Sepulang menginap dari rumah saya, mertua saya kembali lagi ke Bandung. Tetapi ketika saya telpon untuk mengecek sudah sampai berapa jauh perjalanannya, beliau malah mengatakan masih berada didalam mobil, menunggu supirnya yang sedang mengantri membeli ikan patin bakar dalam bambu di Cimanggis. Loh ? Tumben Bapak rela menunggu di mobil begitu lama, di siang hari bolong nan panas pula. Hmm seberapa enak kah ikan itu, pikirku dalam hati.
Ketika ku ceritakan kepada suami, dia malah semangat, “cobain yuk” katanya. Gayung pun bersambut. Hari Minggu ini kami langsung menuju Cimanggis setelah mencari-cari info alamatnya di “uncle” Google (abis kalau tanya Bapak jawabannya cuma “deket pintu keluar tol Cimanggis”, ngga jelas !). Searching menghasilkan info berikut : Pondok Ikan Bakar Kalimantan, jl. Raya Tapos no. 1 Cimanggis, telpon 021 875 1395 / 876 2217. Karena takut kesasar, kami pun menelpon dulu untuk memastikan arahnya. Menurut arahan mba Susan (si penerima telpon), kami harus keluar tol Cimanggis, lalu menuju perumahan Taman Arcadia Mediterania (deket dari pintu tol, katanya), karena rumah makan ini persis disamping kompleks perumahan tsb. “Tapi harus pesan dulu bu, sebab ikan patinnya lama ngebakarnya” katanya. Okelah, “saya pesan 1 dulu mba” kataku.
Petunjuk yang jelas ini sangat mudah diikuti. Kami keluar pintu tol Jagorawi di km 19 arah Cimanggis / Cikeas. Tak berapa lama kami pun sampai disana. Rupanya rumah makan ini berada disamping kiri perumahan Taman Arcadia Mediterania tsb. Lagi pula ada papan bilboardnya yang berwarna kuning mencolok, sehingga mudah terlihat dari kejauhan.
Wuih parkirannya ramai sekali. Dari depan tampak terlihat bangunan rumah makan ini terbuat dari bambu. Tapi setelah masuk kedalam, terlihat adanya penambahan bangunan bata baru yang bersatu disampingnya, sehingga cukup luas untuk menampung banyaknya pengunjung. Pelayan dengan gesit segera mencatat pesanan kami, yang hanya menambah tumis kangkung dan minuman kelapa muda. Habis kami melihat ikan patin pesanan dimeja-meja disamping kami ukurannya besar sekali, jadi takut ngga habis kalau memesan menu lain. Padahal menu lain tak kalah menggiurkannya yaitu aneka masakan ikan gurame, udang & ayam. Lalu ada aneka masakan sayur seperti tumis kangkung, gado-gado serta karedok, serta aneka sop seperti iga, kaki & buntut sapi. Oh ya masakan andalan kedua setelah ikan patin bakar bambu adalah sop ikan gurame loh. Hmm nyam nyam, terbayang kesegaran kuahnya.
Nah sambil menunggu pesanan kami datang, kami berjalan-jalan ke bagian belakang rumah makan ini. Disini ada beberapa kolam yang menampung ikan-ikan tsb. Lalu disebelahnya ada gundukan kelapa muda menggunung disini. Oh ya minuman andalan disini adalah kelapa muda jeruk loh. Disini tersedia juga meja makan bagi pengunjung yang ingin makan di area terbuka. Lalu ada mushola, dan yang terakhir adalah dibagian belakang terdapat deretan alat pemanggang dengan bara api yang sangat besar yang menggunakan bahan bakar sabut & batok kelapa, lalu diatasnya ditata puluhan bambu yang telah berisi ikan. Tapi tidak ada asap yang tersebar & mengganggu pengunjung karena tersedot oleh alat penghisap asap.
Puas melihat-lihat kami pun kembali ke meja. Tak lama pesanan kami pun datang, sepotong bambu gosong yang telah terbelah 2, diatasnya berisi seekor ikan yang terbungkus daun pisang. Ketika daun dibuka, tercium aroma wangi menggoda dari si ikan yang tertimbun bumbu berwarna merah yang berlimpah. Perlahan kami ambil dagingnya dengan sendok dan garpu, hmm sangat empuk dan mudah terlepas dari tulangnya. Tak sabar kami suap bersama nasi hangat, rasanya enak, agak pedas-pedas sedikit, bumbunya meresap, wangi & empuk. Nyam nyam nyam. Sajian ini sungguh menyehatkan karena selain bebas gosong akibat sisa pembakaran (yang menyebabkan kanker), ikan patin terkenal akan proteinnya yang tinggi. Masakan ikan disajikan bersama sepiring sambal & sepiring lalap. Uniknya piringnya itu memiliki 4 cekungan yang berisi 3 macam sambal yaitu sambal merah, sambal mangga muda & potongan cabe bawang. Satu piring lagi berisi lalap, dimana kedua piring tsb ditutup oleh “plastic food wrap” hingga terjamin kebersihannya. Sungguh praktis & higenis. Tumis kangkungnya juga juara, rasa terasi nya mencuat tapi tak dominan, kangkung terasa segar tidak matang berlebihan, potongannya kecil-kecil, jadi mudah menyendoknya. Minuman kelapanya seru, disajikan dalam gelas bir besar, lalu gula cairnya dipisah, bahkan es batunya juga dipisah dalam mangkok tersendiri disertai capitannya. Penyajian yang unik. Puas rasanya kami menikmati sajian ini. Mengenai harganya, sekilo ikan dihargai Rp 110.000. Tapi karena ikan pesanan kami hanya berukuran 0,8 kg maka harganya menjadi Rp 88.000, plus kangkung Rp 10.000, kelapa muda Rp 10.000 & nasi @ Rp 6.000. Nah sangat terjangkaukan. Bila datang kesini bersama keluarga plus anak-anak, mereka pasti tidak rewel karena selain senang melihat kolam ikan, mereka juga bisa bermain ayunan disini. Nah tunggu apalagi ?

Sunday, November 07, 2010

Santap lezat & halal di May Star Gandaria City (***)



Gara-gara membaca ulasan kuliner pak Bondan di Detikfood, saya jadi ngiler berat, tertarik untuk mencoba makan di sini, di restaurant May Star di Gandaria City Mall, Jl. Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, Jak Sel, telpon 021 2905 2922. Sebenarnya restaurant ini sudah lama berdiri di daerah Mangga Dua & setahu saya sih menyajikan menu masakan yang mengandung B. Tetapi didalam review ditulis bahwa ini adalah cabang May Star ke-4 yang mengusung konsep yang berbeda yaitu menyajikan masakan halal. Hal ini bisa dilihat dari warna logo May star, yaitu gambar bintang diatas tulisan May Star, biasanya berwarna kuning, tapi resto di Gandaria City ini berwarna hijau. Jadi ketika suami saya berulang tahun dan bertanya ingin makan malam bersama keluarga dimana, langsung saja saya ajak kesini.
Untunglah resto ini terletak di ground floor dan tidak jauh dari lobi utama, sehingga memudahkan orangtua saya untuk berjalan kesini. Ruangan restoran sangat luas, indah, penuh dengan sinar lampu, warna interior dinding & tiangnya berwarna hijau, kursinya berwarna putih, ada juga sofa berwarna hijau, dengan meja berwarna hitam, kesan yang ditangkap mewah.
Buku menunya tebal & berat, dan banyak sekali variasinya, ratusan, bikin pusing dan bingung terutama karena melihat foto-foto gambar makanan yang menggiurkan & membuat lapar mata. Harganya juga banyak yang mahal, terutama untuk olahan live seafood import. Tapi kalau membawa orangtua saya ngga bisa makan yang aneh-aneh, bisa-bisa mubajir ngga dimakan. Jadi pilihan kami adalah Mi goreng ulangtahun, oriental pakcoy oyster, tahu kunyit goreng, daging sapi goreng clement, ikan gurame asam manis, aneka jamur saus tiram, yintun goreng asam manis & burung dara goreng. Nah mari aku jabarkan satu-satu.
Mi goreng ulangtahun, penampilannya istimewa, mi yang berukuran kecil ini digoreng bersama kecap, seafood, toge, papikra, cabe merah, lalu dihiasi beberapa butir telur puyuh berwarna orange dan ditaburi telur dadar yang diiris tipis. Enak. Harganya Rp 56.000.
Oriental pakcoy oyster adalah pakcoy alias sawi sendok yang disusun rapi, daunnya didepan batangnya dibelakang, lalu daunnya disiram saus tiram yang banyak, berwarna coklat dan diberi bawang putih cincang. Sedap. Harganya Rp 52.000.
Tahu kunyit goreng adalah tahu sutra putih yang dipotong kotak kecil-kecil dan digoreng tepung, persis tahu sumedang, cuma ukurannya lebih kecil lagi, lalu ditaburi irisan bawang putih, kunyit & cabe merah yang digoreng kering. Unik. Harganya Rp 40.000.
Daging sapi goreng clement, wah nama yang aneh dan apa hubungannya ? Daging ini bentuknya panjang lalu digoreng tepung, lalu dipotong-potong mirip potongan selat solo, lalu disajikan bersama sambal merah cair. Dagingnya empuk banget dan rasanya mirip lidah sapi, nyaris tertipu, sampai-sampai kami bertanya untuk memastikannya. Istimewa. Harganya Rp 56.000.
Ikan gurame asam manis, yaitu ikan gurame yang digoreng tepung lalu disiram saus asam manis yang royal dan berisi potongan bawang & sayuran. Jempol. Harganya Rp 148.000.
Aneka jamur saus tiram adalah 3 macam jamur yaitu merang, enoki & shitake yang ditumis dengan saus kental yang berwarna coklat. Segar. Harganya Rp 48.000.
Yintun atau pangsit goreng asam manis, digoreng kering dan berwarna kekuningan disajikan bersama saus asam manis yang mirip dengan saus ikan gurame. Kriuk. Harganya Rp 38.000.
Burung dara goreng, bumbunya berwarna coklat kemerahan, digoreng sehingga kulit luarnya kering tapi daging dalamnya empuk. Dasar burung, kamu kecil banget sih, jadi ngga puas makannya, he..he..he..Harganya Rp 42.000.
Semua masakan tsb disajikan diatas meja bulat yang bisa diputar, sehingga ngga perlu repot-repot berdiri atau minta diambilkan. Kemudian saya ditanya, karena pesanan kami sudah mencapai diatas Rp 500.000, sedang diadakan grand opening promo dengan 2 pilihan yaitu mengambil diskon 20% atau mendapat 1 ekor bebek peking plus 3 buah pudding kelapa. Aduuuhh pilihan sangat sulit, tapi bagaimana ya, perut kami sudah tidak bisa menampung lagi, terpaksa kami mengambil pilihan yang pertama. Padahal penampilan pudding kelapanya itu istimewa sekali yaitu kelapa muda utuh yang belum dikerok lalu diisi dengan air kelapa yang telah dimasak menjadi pudding. Haduh, kapan-kapan mesti nyoba nih.
Oh ya karena kami makan ber 7 orang, maka tagihannya cukup mahal loh, belum lagi aneka minuman yang harganya rata-rata diatas Rp 20ribuan, nasinya saja @ Rp 7.000 bahkan ketika kami menunggu pesanan tiba, disajikan kripik singkong pedas sebagai pembuka, eh itupun bayar, ck ck ck kirain gratis. Btw kami tetap tidak bisa melupakan pengalaman makan nan lezat ini, sangat layak direkomendasikan, asal berkantong tebal he..he..he..

Saturday, November 06, 2010

Sparx Up Awards 2010

Apakah Sparx Up ?

Tahun 2010 adalah waktu ketika industri digital menjadi salah satu industri kompetitif dan integral mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 
Sparx Up Awards adalah acara kompetisi web bagi start up digital di Indonesia. 
Sparx up membuka peluang bagi start up digital di Indonesia untuk menjadi sukses dan produktif. Kreasi yang dihasilkan melalui acara ini diharapkan dapat merangsang industri kreatif digital lokal, sehingga mereka bisa bersaing di tingkat internasional. Selain itu, Sparx Up juga datang sebagai tempat bagi para start up untuk berkomunikasi dan memperoleh wawasan satu sama lain. 

Winner list of SparX Up Awards 2010 from each category :
Best Use of Technology
Best Social Networking
Best Portal
Best E-Commerce
Best User Generated Content
Best Games
Best Mobile
Best WAP

Consumer NB brand

Mau beli NB tapi bingung, mau merk apa ya yang bagus ? Untunglah kami pergi ke Indocomtech yaitu Pameran IT terbesar di Indonesia yang diselenggarakan di JCC tg 3-7 Nov 10 lalu. Kami mendapat informasi dari IDC atau International Data Corporation mengenai peringkat merk NB pilihan konsumen.

Sebelumnya saya browsing dulu, siapa sih IDC itu ? Ternyata IDC didirikan sebagai respon terhadap pesatnya pembangunan dan pertumbuhan bisnis internet Indonesia. Pertumbuhan internet ini telah menciptakan sebuah ledakan lalu lintas ISP antar daerah. ISP atau Internet Service Provider atau Penyelenggara Jasa Internet adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan Internet

Faktanya adalah :
1.       Peningkatan jumlah ISP saat ini mencapai lebih dari 200 perusahaan.
2.       Pertumbuhan ISP yang konsisten.
3.       Sangat tinggi nya lalu lintas internet local yang saat ini mencapai lebih dari 28 giga puncak lalu lintas.

Fakta ini membawa tantangan untuk membuat :
1.     Pemanfaatan interkoneksi yang efisien dan efektif antara ISP dan pusat jaringan.
2.     Pembangunan jaringan yang efisien dan efektif.
3.     kompak dengan penyedia jaringan lokal dan penyedia jaringan internasional untuk semua ISP.

Maka IDC bertekad untuk memberikan solusi bagi tantangan ini dengan membangun sebuah pusat data internet yang tidak bersaing dengan layanan yang disediakan oleh Operator Telekomunikasi, International Carriers, ISP Portal, atau Server penyedia Co-Location, hal ini mensimulasikan bisnis internet dengan mendukung satu sama lainnya.

Setelah panjang lebar, inilah dia, peringkat merk NB pilihan konsumen :

Peringkat
Merk NB
1
HP
2
Acer group
3
ASUS
4
Dell
5
Toshiba
6
Lenovo
7
Sony

Wednesday, November 03, 2010

Hangat lezat sajian shabu-shabu all you can eat di Yakoya (***)



Pengalaman ini terjadi ketika bulan puasa yang lalu. Mendapat undangan makan berbuka puasa, hmm siapa yang mampu menolaknya. Apalagi ketika tahu bahwa kita akan ditraktir di Yakoya, shabu-shabu restaurant, Jl. Sultan Iskandar Muda no. 1B, Arteri Pondok Indah Jak Sel. Tempatnya sih sudah sering kami lewati, tapi kebetulan belum pernah mencobanya.

Walaupun restaurant ini cukup dekat dari rumah, tapi kami berasumsi jalanan menuju kesana cukup macet, apalagi waktunya adalah weekend, biasanya banyak orang yang berbuka puasa diluar rumah. Jadi rencana kami adalah berangkat dari rumah setelah sholat magrib lalu naik motor untuk menghidari kemacetan.
Sesampainya disana, area parkir telah dipenuhi oleh aneka mobil, sehingga kami langsung bertanya kepada petugas parkir, dimana tempat parkir motor. Tapi alangkah terkejutnya kami, karena pertanyaan tsb bukannya dijawab melainkan malah balik ditanya, “sudah booking tempat belum pak ?” Wah wah wah, sejak kapan tukang parkir memiliki tugas merangkap resepsionis, pikirku. Langsung saja ku balik bertanya, “loh memang kalau naik motor ngga bisa makan disini ?” Maka terjadilah sedikit keributan adu mulut yang membuat selera makan hilang seketika. Huuu…
Untunglah ketika masuk dan bertemu dengan keluarga rasa kesal kami berangsur-angsur hilang, apalagi ketika tahu bahwa kami sudah dipesankan shabu-shabu all you can eat. Hmm nyam nyam nyam, selera makan kami otomatis bangkit kembali.
Shabu-shabu ini terdiri dari sepiring irisan tipis daging sirloin yang berlemak, lalu sepiring sayuran sawi putih dan pok coy, tauge, tahu, jamur, udon, daun bawang & wortel. Kemudian semangkuk campuran Yakumi yaitu parutan lobak, irisan bawang putih & daun bawang. Semangkuk saus ponzu atau saus pencelup, serta panci steamboat yang berisi kaldu yang dididihkan diatas kompor gas yang berada ditengah meja.
Cara masaknya adalah masukkan daging, sayuran dan teman-temannya kedalam kaldu yang mendidih hingga matang atau sesuai selera, lalu angkat dan masukkan kedalam mangkuk saus ponzu yang sudah diaduk dengan campuran yakumi. Nah ketika kumakan, citarasa saus ponzu ini lain daripada yang lain, belum pernah aku merasakannya di restaurant lain. Rasanya asam & asin sekaligus yang berasal dari campuran shoyu (kecap yang berasal dari fermentasi kacang kedelai) dan citrus. Tapi rasanya begitu kuat dan tajam menurutku, sehingga ku minta sebuah mangkuk kosong lagi, dan memindahkan sebagian saus ponzu lalu ku campur dengan kuah kaldu biar rasanya lebih encer. Nah ini baru enak banget. Badan rasanya hangat dan mulai berkeringat ketika menyantap aneka rebusan ini. Dagingnya empuk banget dan sayurannya terasa segar. Tak terasa kami berkali-kali minta tambah daging & sayuran lagi. Tapi kalau ingin menambah jamur (shitake loh) kok ngga dikasih ya. He..he..he..mahal cuy.
Enaknya makan disini kita ngga perlu repot bolak balik ke lemari pendingin untuk menambah, melainkan full service, diantar sampai tempat. Kebetulan minumannya juga ocha, bisa dingin bisa panas & refill pula. Restaurant ini juga menyajikan menu masakan lainnya loh, seperti dim sum, suki set, noodle, lotus rice yaitu nasi plus lauk yang dibungkus daun lotus, teppanyaki, aneka menu ala carte seperti tempura, yakiniku, teriyaki, katsu, dll, serta sushi. Yang unik nya lagi, setelah kita mengorder menu, sambil menunggu pesanan datang, disajikan snack pembuka compliment yaitu rempeyek kacang tanah yang disajikan dalam keranjang bambu, hi..hi..hi, ngga nyambung tapi unik & enak.
Bagaimana dengan harganya ? Shabu-shabu all you can eat kami @ Rp 108.000+ocha Rp 6.000. Itu yang paling murah loh. Ada lagi yang lebih mahal yaitu shabu-shabu special dengan daging ribs Rp 130.000, shabu-shabu seafood Rp 119.800, shabu-shabu daging wagyu Rp 400.000, shabu-shabu daging kobe (hmm terbayang betapa empuknya itu daging) Rp 950.000. Kalau menu lainnya sih harganya puluhan ribu saja. Yang paling mahal memang daging sapi kobe.
Nah tertarik makan kesini ? Jangan lupa reserved dulu di 021 723 9853. Jangan sampai ditegur tukang parkir kaya saya ya…

Tuesday, November 02, 2010

YANG PENGEN MAKAN ENAK, KENYANG, MURAH SILAHKAN KE REGAL GADING SERPONG (*)




Pengen makan enak, kenyang, dengan harga terjangkau ? Pengen makan masakan Chinese food ? Atau pengen ngobrol-ngobrol sambil makan dim sum ? Atau bahkan pengen delivery order karena malas masak dan malas keluar rumah juga ? Anda tinggal di wilayah BSD atau Gading Serpong ? Nah ini tempat yang tepat, Regal dim sum & Mie Ceker. Berada di 2 tempat yaitu di jl. Pahlawan seribu no 88, BSD, telpon 021 537 6812 dan yang baru buka di Ruko Paramount Sparks, sector 8B, blok C no. 23, seberang Polsek Kelapa Dua, Gading Serpong, telpon 021 7073 8987.
Pada hari minggu siang, saya bersama suami dan kedua mertua saya mencoba makan di Regal Ruko Paramount Spark. Karena selain penasaran ingin mencoba masakannya, kami juga ingin melihat rukonya. Terus terang itu adalah ruko hadiah dari mertua untuk kami, lalu disewa oleh Regal.
Didepan ruko tsb dipasang spanduk nama Regal yang berukuran besar dan berwarna merah putih. Ada keterangan kata halal yang membuat pengunjung semakin aman dan nyaman. Begitu pula dengan interior dalam ruangan, sederhana saja, dengan furniture kayu dan dinding yang dicat merah, juga tersedia ruang makan di lantai 2.
Jenis masakan banyak juga yakni aneka sajian dimsum, mi kecil/lebar, bihun & kwetiau, seafood, ayam, sapi, kodok, sayur, bubur, nasi goreng, sop, baso, pangsit serta menu paket nasi plus lauknya. Kamipun segera memesan & tidak memerlukan waktu yang lama untuk menunggunya.
Pesanan kami adalah mi ayam baso ceker lada hitam, mi goreng, nasi goreng, fuyunghai, bubur ayam kampung, sop asparagus kepiting, serta aneka dimsum serba mayo yaitu bola udang mayones, pangsit udang mayones, cakwe udang mayones & siomay. Minumannya kami pesan jus jambu merah, jus alpukat serta es campur. Uhuy banyak ya.
Dari semua itu yang paling ku suka adalah mi ayamnya. Mi nya kecil dan agak keriting, diberi topping potongan ayam & jamur serta memakai cuciwis bukan sawi hijau, hmm enak deh, disajikan bersama 2 butir baso sapi dan sebuah ceker ayam. Tapi cekernya kubilang sih rasanya biasa banget, rasa masakan Jawa bukan masakan Cina. Sayang sekali, padahal menu mi ceker adalah masakan andalan disini.
Menu kedua yang kusuka adalah mi goreng. Mi nya juga kecil, digoreng bersama sawi, telur & ayam. Oke juga rasanya walau agak sedikit berminyak. Kemudian fuyunghai, digoreng agak tipis dan lebar, jadi rasanya lebih garing, lalu disiram saus asam manis & kacang polong. Enak juga. Lalu nasi gorengnya aku merasa kepedasan, dan setelah ditanya, kenapa rasanya pedas, padahal tidak pesan rasa pedas, ternyata memang semua jenis nasi gorengnya berbumbu seperti ini. Wah kasian Bapak mertuaku sampe minta nasi putih buat campuran, jadi nasi putih lauknya nasi goreng, hi..hi..hi..

Lalu bubur ayamnya juga enak, yaitu bubur telah diaduk & dimasak bersama ayam sehingga bubur sudah terasa gurih dan nikmat, serta tidak perlu diberi topping potongan ayam lagi, melainkan tinggal ditaburi potongan cakwe, kripik pangsit serta bawang goreng. Nah kalau dim sum nya sih tidak istimewa, kelihatannya tidak fresh alias frozen food, jadi tinggal dipanaskan atau digoreng. Tapi tak mengapa, lumayan enak kok, buktinya habis semua. Yang terakhir adalah sop nya, std.
Nah mengenai harganya murah abis, karena semua pesanan kami itu tidak ada yang diatas Rp 20.000. Paling mahal saja fuyunghai yakni Rp 19.500. Sedangkan bila menyimak menunya, yang paling mahal adalah masakan ayam garam dengan memakai 1 ekor ayam kampung yaitu Rp 42.000, peringkat kedua dipegang oleh masakan udang yaitu Rp 30 ribuan. Range harga masakan lainnya adalah antara Rp 10.000-29.000. 
Nah tunggu apalagi, yang mau traktiran, yang lagi tongpes tapi pengen makan enak, yang kedatangan segerombolan tamu tak diundang, atau yang pengen liat ruko saya, he..he..he..silahkan datang kesini ya. Yuk ditunggu…

Rempah Wangi, lebih cocok mengusung jargon The reference of Asia cuisine (**)





Restaurant ini memang belum 2 bulan berdiri, tapi penampilannya sangat menarik perhatian. Exterior bangunannya menyolok mata, dengan hiasan pagar kayu yang melengkung, ada nama “Rempah Wangi” yang berukuran besar serta lampu display yang menampilkan informasi. Letaknya berada di jalan besar yakni di jl. Fatmawati no. 29 Jak Sel, di seberang RS Setia Mitra. Sehingga setiap kali melewati resto ini, ingin rasanya segera mampir untuk mencobanya.
Akhirnya disuatu sabtu siang kami berkesempatan juga datang kesini. Kebetulan area parkir saat itu sedang penuh, sehingga saya turun duluan untuk mencari tempat makan, dan suami mencari tempat parkir.
Ketika masuk ku disambut dengan kata-kata “ada yang bisa dibantu ?” Loh tercenganglah aku dibuatnya. Seumur hidup masuk restaurant baru kali kali ini saya disambut dengan kata-kata seperti itu. Ku jawab saja “mau makan !”. Terus ditanya lagi “sudah ada janji ?” Semakin mirip resepsionis kantor saja ya ! Padahal kulihat masih banyak meja yang kosong. Ku jawab aja “ngga ada”. Akhirnya dia tanya “untuk berapa orang bu ?” Cape deh !
Aku pun dipersilahkan duduk dan disodori buku menu. Banyak juga jenis masakan yang tersedia disini. Disitu ditulis menu spesialisnya adalah ayam bakakak rempah wangi & gurame rempah wangi. Sedangkan menu lain yang ada adalah aneka masakan sapi, bebek, ayam, udang, kambing, cumi, ikan, mi, nasi & sayur. Tersedia juga appertizer & dessert serta minuman aneka es, jus, mocktail & smoothies. Ada beberapa menu yang diberi tanda gambar jempol yang berarti chef recommended. Pilihan kami adalah lumpia semarang (jempol), gurame goreng rempah wangi (jempol), buncis sze chuan serta es campur sarang wangi.
Sambil menunggu pesanan datang, kami mulai mengamati keadaan sekitarnya. Restaurant ini nyaman & luas, meja kursinya terbuat dari kayu, dindingnya terpasang foto-foto menu berukuran besar & mengundang selera. Tersedia juga area makan di outdoor area & pool area. Nah kenapa area parkirnya penuh, karena ada yang sedang mengadakan acara reuni disini. Tuh mereka lagi asyik foto-foto.
Apabila melihat tulisan yang tertera didalam buku menu, restaurant ini mengusung jargon “The reference of Indonesian cuisine” atau referensi masakan Indonesia, artinya restaurant ini menyajikan masakan khas Indonesia serta keistimewaannya. Tetapi setelah hidangan kami santap, terkuaklah suatu kejanggalan yang sebentar lagi kuceritakan.
Pertama, lumpia semarang yang berisi 4 potong, disajikan bersama saus kacang, sambal cabe merah biasa serta sambal cabe merah cair yang rasanya asam manis. Lumpia yang berwarna kecoklatan itu berisinya daging cincang. Rasanya yang gurih itu akan semakin nikmat & cocok bila dicocol dengan aneka sambal pelengkap tadi. Tapi yang tidak cocok adalah namanya, kenapa lumpia semarang sih ? Mana rebung, saus kental manis & acarnya ?
Kedua, gurame rempah wangi adalah ikan gurame yang digoreng tepung tapi kiri kanan dagingnya sudah dilepas dari tulangnya, lalu disiram saus asam manis serta diberi daun ketumbar. Rasanya enak, sausnya legit berpadu dengan daging ikan yang empuk dan gurih itu. Tapi kalau ditanya ini masakan khas daerah mana, saya tidak paham karena setahu saya masakan seperti ini disajikan di restaurant Thailand.
Ketiga, buncis sze chuan, jelas ini bukan nama masakan Indonesia kan. Yaitu potongan buncis yang ditumis bersama bawang putih dengan rasa sedikit pedas. Enak sih, tapi kupikir akan lebih nikmat & maching kalau memakai baby buncis.
Keempat, nasi goreng nanas & cap cay, ini juga ada dalam daftar menu. Tapi aku ngga pesen loh, hanya ingin menunjukkan, ini juga bukan masakan khas Indonesia. Jadi kalau saran saya sih sebaiknya jargon nya diganti menjadi “The reference of Asia cuisine”, sehingga pengunjung tidak mengharapkan hidangan khas daerah Indonesia.
Tapi bagaimanapun juga masakan disini oke kok dan sangat layak untuk diulangi kembali. Lagipula bila membaca websitenya, chef mereka berpengalaman dari berbagai restaurant hotel bintang 5. Ya wajar karena kalau menurut ku harga disini agak sedikit mahal yaitu gurame Rp 68.000, buncis Rp 35.000, lumpia Rp 26.000, es campur Rp 25.000, nasi Rp 6.000 & es teh Rp 8.000 sehingga total kami membayar Rp 191.400.
Nah kalau anda penasaran ingin berwisata kuliner, silahkan telpon dulu di 021 750 9168 atau kunjungi website nya di www.rempahwangi.com. Selamat mencoba.