Sunday, February 09, 2014

Pembuktian di Hong Tang (*)




Hong Tang, the best chinese desserts in Jakarta. Hmm coba kita buktikan. Akhir-akhir ini Jakarta dilanda dessert model Hong Tang. Salah satunya yang mirip disajikan di Ootoya yang pernah saya review sebelumnya, dimana saya sampai ketagihan makan dessert model begini, uenak banget. Sekarang giliran saya mencoba ditempat aslinya yaitu di Hong Tang.

Kebetulan kami memang ada perlu pergi ke daerah PIK. Jadi saya membujuk suami saya agar mampir ke Hong Tang. Suami saya bertanya, makan disana halal ngga ? Yang curiga mendengar nama Chinese resto yang identik dengan makanan non halal. “Oh jangan khawatir, ini cuma es campur kok, ngga ada makanannya” kata saya.

Mencari resto ini dideretan ruko PIK bukan perkara mudah, setelah browsing dan tanya sana sini, akhirnya ketemu juga si Hong Tang di Rukan Garden blok B 18D Bukit Golf Mediterania. Untung kami langsung mendapat tempat di resto ini yang biasanya antri.

Setelah membolak balik buku menu yang menyajikan gambar-gambar dessert indah yang menggiurkan, saya memesan menu best sellernya yaitu Grass jelly dessert. Suami saya tertarik dengan dessert berwarna black and white dan memesan Tongshui mix yang penampilannya mirip simbol Ying & Yang. Selain dessert, disini juga menyediakan aneka minuman milk tea dan kami sepakat memesan minuman Taro milk tea.

Sambil menunggu pesanan kami datang, saya mengintip dapur tempat meracik aneka dessert tsb serta sibuk mengambil foto. Tak butuh waktu lama untuk menunggu pesanan kami datang, walapun ketika menunggu kami disuguhin pemandangan menarik aneka dessert yang berseliweran menuju meja-meja pengunjung disekitar kami.

Grass jelly dessert pesanan saya adalah semangkok cincau hitam yang disajikan bersama pearl, Q ball dan macha (green tea) ice cream dan diberi kuah susu kedelai. Secara keseluruhan dessert ini enak, segar, tidak begitu manis, mengenyangkan dan bagus juga untuk kesehatan. Hanya saja saya kurang suka yang kenyal-kenyal, sehingga saya kurang suka pearl, apalagi Q ball nya yang super kenyal, susah gigitnya.

Sedangkan Tongshui mix adalah black sesame (wijen hitam) soup dan almond soup yang disajikan secara berdampingan dan diberi tambahan sweet potato (ubi). Rasanya, yah saya sih kurang doyan, dan rupanya suami saya juga kurang doyan, hehehe. Sebab dia kalau memesan makanan berdasarkan penampilan sih, kalau saya kan berdasarkan ingredient nya, hahaha.


Mengenai harganya, Grass jelly dikenai harga Rp 38.000 dan Tongshui Rp 35.000 serta Taro milk tea Rp 22.000. Kesimpulan, ternyata di Hong tang saya tidak ketagihan seperti di Ootoya.

PELATIHAN TATA BOGA OLEH LMK KEL. CILBAR (ternyata Fish&Chips haram)







Tanggal 7-8 Februari 2014 saya menjadi salah satu wakil dari RW05 Kelurahan Cilandak Barat untuk mengikuti Pelatihan Tata Boga yang diadakan oleh Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Kelurahan Cilandak Barat. Dimana dana pelatihan ini diambil dari Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Bina sosial APBD perubahan tahun anggaran 2013. Para peserta pelatihan ini adalah staf LMK dari setiap RW di kel. Cilbar dimana jumlahnya ada 13 RW, lalu 2 orang perwakilan dari setiap RW serta para staf kelurahan Cilbar. Pak Lurah, Bu Lurah serta Bu Wakil Lurah pun turut serta dalam acara ini. Kami semua berangkat pada hari Jumat pagi menuju Casa Monte Rosa Puncak Mountain Resort, Jl. Raya Puncak km 90 Ciloto.

Hujan, gerimis, silih berganti, menghiasi perjalanan kami. Kabut tebal dan rendah menyelimuti pemandangan disekitar kami. Saya pun menyesal lupa membawa jaket. Tiba di Hotel, udara super dingin dan menggigilkan tubuh menyergap kami. Setelah makan siang dan istirahat, tiba saatnya untuk pelatihan tata boga oleh chef hotel Casa Monte Rosa.

Hari ini kami akan melihat demo masak oleh chef dan diajarkan 3 macam menu Eropa yang cukup mudah, yaitu Chicken drumstick, Fish and chips serta Crispy chicken steak. Ibu-ibu terlihat antusias, mengelilingi meja demo, memperhatikan dan bertanya langsung kepada chef. Ketiga masakan ini semua sama dalam menggunakan bumbunya yaitu merica, garam dan bawang putih. Semua masakan pun menggunakan tepung terigu segitiga dan telur ayam sebagai bahan pelapis.

Untuk Chicken drumstick menggunakan sayap ayam yang dagingnya ditarik kebawah dan dibulatkan sehingga menyerupai stik penabuh drum. Setelah dilumuri bumbu, lalu dilumuri tepung terigu, lalu dilumuri telur, terakhir dilumuri tepung panir, lalu digoreng hingga berwarna kecoklatan.

Untuk Fish and chips, menggunakan fillet ikan dori. Setelah dilumuri bumbu, lalu dilumuri tepung terigu, terakhir dilumuri putih telur yang dikocok hingga kaku dan berwarna putih, lalu digoreng hingga berwarna kecoklatan. Sebenar untuk resep aslinya, putih telur yang dikocok hingga kaku tsb harus ditambah sake atau wine atau beer, pokoknya yang mengandung alkohol, sehingga setelah digoreng hasilnya menjadi garing. Tapi karena mayoritas kami semua muslim, bahan tsb ditiadakan. Hmm mulai sekarang saya harus memasukkan menu fish and chips kedalam daftar makanan haram di restorant mana pun juga. Karena setelah kami tanya kepada chef, apa bahan pengganti alkohol tsb, ternyata tidak ada, sehingga hasil masakan tanpa alkohol, akan menjadi lembek dan melempem.

Terakhir Crispy chicken steak adalah daging dada ayam yang di fillet agak tipis dan memanjang, setelah diberi bumbu, lalu dilumuri tepung terigu, lalu dilumuri telur, terakhir dilumuri tepung terigu lagi dan digoreng hingga berwarna kecoklatan.

Ketiga masakan ini didampingin saus, kentang goreng dan sayuran sebagai pendamping. Untuk Chicken drumstick, didampingi saus mayones yang dicampur dengan mustard, black pepper serta madu. Fish and chips didampingi saus mayones yang dicampur dengan saus tomat dan cincangan wortel, bawang bombay dan daun peterseli. Crispy chicken steak didampingin dengan saus tomat yang dimasak bersama tumisan bawang putih dan bawang bombay.

Nah mudah sekali kan cara membuatnya. Setelah pelatihan tata boga ini, para peserta diharapkan bisa mempraktekan aneka masakan tsb dan menjadi peluang usaha bagi para ibu rumah tangga, sehingga PPMK ini dapat diukur tingkat keberhasilannya.

Malam hari setelah makan malam, para peserta mendengar sambutan dari Ketua LMK yang akan berakhir masa baktinya pada bulan Maret 2014. Lalu sambutan pak Lurah yang menyebutkan prestasi, kelebihan dan kekeurangan masing-masing RW. Terakhir sambutan dari Kepala Bidang Bina Kemasyarakatan dari Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan  dan KB (BPMPKB) Provinsi DKI Jakarta, Bp. Joko Santoso, dimana kami para ibu-ibu dari Kel. Cilbar mengingin porsi yang besar untuk memanfaatkan dana PPMK tahun anggaran 2014. Untuk itu pak Joko menanggapi agar kami segera membuat proposal usulan kegiatan apa saja yang kami inginkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat khususnya kaum wanita. Setelah acara sambutan selesai, kami pun dihibur dengan acara nyanyi dan joget bareng, alias dangdutan sampai malam.


Hari sabtu pagi, setelah sarapan, kami pun bersiap pulang dan mampir dulu untuk berbelanja oleh-oleh di Cimory. Untung semua peserta diberi uang saku dari LMK, jadi kami bisa membeli buah tangan untuk keluarga yang kami tinggalkan selama semalam. Mudah-mudahan PPMK tahun 2014 menyediakan kegiatan yang lebih bermanfaat dan lebih seru bagi kami kaum ibu-ibu.