Friday, October 30, 2009

6 Penulis Favorit Gw

1. Bondan Winarno - http://travel.kompas.com/jalansutra : Penulis kolom JalanSutra di Kompas, yang terkenal dengan ungkapannya yaitu "Pokoe maknyus!" dalam program acara wisata kuliner di TransTV.

Kenapa gw nge fans : karena tulisannya mengenai deskripsi kuliner sangat detail & cerdas, jadi semua makanan itu dibahas dari sejarahnya, resepnya, bahannya, cara membuatnya, review rasanya, latar belakangnya, dll.

My comment : Gue pengen kaya dia.

2. Samuel Mulia - http://megapolitan.kompas.com/urbanlife : Penulis kolom urban lifestyle alias pemerhati & penulis gaya hidup di kompas.

Kenapa gw nge fans : karena tulisan nya kena banget sama kelakuan kita, menyindir kita, sehingga membuat kita harus instropeksi diri & mengaca.

My comment : Kadang-kadang gue tertawa karena merasa tersindir.

3. Agus Syafii - http://agussyafii.blogspot.com/ : Penulis blog tentang kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan Al Quran & hadist.

Kenapa gw nge fans : Tulisannya menarik tapi tidak menggurui, membuat hati kita menjadi teduh, bagus buat instropeksi diri agar kelakuan kita kembali sesuai dengan Al Quran & hadist.

My comment : Gaya tulisannya seperti Chicken Soup, inspiration story.

4. Bayu Gawtama - http://gawtama.blogspot.com/: Penulis blog dimana gaya penulisan yang sama dengan Agus Syafii, malah tulisan Bayu sudah ada terlebih dahulu, bahkan sudah diterbitkan kedalam sebuah buku tapi sayang sekarang dia sudah sibuk dengan program ACT nya (Aksi Cepat Tanggap).

My comment : Gue udah beli bukunya, bagus juga buat kado.

5. Carrie Bradshaw : Tokoh fiksi dalam film “Sex in the city” yang diperankan oleh Sarah Jessica Parker, dimana tokoh ini adalah penulis kolom “Sex in the city” di sebuah koran di NY, yaitu kolom mengenai gaya hidup & hubungan antar sahabat & kekasihnya.

Kenapa gw nge fans : Jelas kita bukan penganut gaya hidup sex bebas, tapi jalan cerita film yang berasal dari tulisan kolom nya mengenai hubungan antar sahabat & kekasih sangat pas & kena banget, suka bikin nangis.

My comment : I love this film.

6. Miss Jingjing alias Amelia Masniari - http://belanja-sampai-mati.blogspot.com : adalah new indonesian shopaholic icon.

Kenapa gw nge fans : Gue bukan shopaholic, tapi tulisannya mengenai barang yang dia beli sangat detail & menarik serta seleranya oke banget.

My comment : Gue jadi tau kehidupan “the highs”.

Wednesday, October 28, 2009

ULASAN KULINER : KOPITIAM OEY (**)



Gara-gara kami ke tempat cuci cetak foto di jalan H Agus Salim Sabang dan disuruh menunggu selama setengah jam, maka kami memutuskan untuk menunggu di sebuah kedai kopi diseberang jalan. Papan nama yang terpasang diatas adalah Kopitiam Oey, makanya kami menyimpulkan ini sebuah kedai kopi. Tapi saya ngak niat minum kopi karena kopi membuat saya sakit maag & tidak bisa tidur, niatnya malah pengen makan makanan kecil.
Memasuki kedai yang dari depan tampak unik & jadoel, dan dijendela kacanya itu loh ada gambar suhu kuliner idolaku karena pengetahuan kuliner yang dia miliki yaitu bapak “Bondan Winarno” lagi pake pakaian & topi berkuncir gaya pemain film silat cina. Diruangan yang rupanya kecil saja, suasana peranakan (perpaduan melayu cina jadoel) sangat terasa, apalagi dengan interior pendukung yaitu meja marmer & kursi kayu, lampu didalam sangkar burung dengan kain merah, lukisan noni telanjang (tapi gak porno loh), iklan-iklan jadoel, kain batik, serta foto-foto menu yang disajikan disini. Dapurnya berada dibagian belakang ruangan yang keberadaannya dibatasi oleh sebuah rak besar yang berisi tumpukan peralatan makan, gelas-gelas yang digantung, dispenser kopi, bersanding dengan kaleng-kaleng dan kotak-kotak kayu bertumpuk kaya digudang, tapi kalau menurutku sih pengaturan ini pasti disengaja, sehingga menimbulkan suasana unik & jadoel itu.
Ketika disodori buku menu yang bersampul kembang-kembang kecil, menu didalamnya terbagi menjadi 5 bagian yaitu menu sarapan, santap siang, kudapan, santap malam & minuman. Kemudian mas nya berkata “sekarang menu yang tersedia adalah menu makan pagi, malam & kudapan” karena memang aku berkunjung pas sore hari, sudah lewat jam makan siang. Setelah menekuni buku menu, aku memilih Panini alias roti bakar Italia isi roast beef & keju mozzarella. Suami ku memilih makanan lokal roti bakar corned telor. Minuman kami cukup teh saja.
Sambil menunggu pesanan, aku melihat pemandangan kesibukan para koki, ada yang sedang menggoreng, ada yang sedang bakar roti, ada yang khusus bikin minuman & ada yang bolak balik mengantar pesanan. Akhirnya tibalah pesanan kami. Panini adalah roti berbentuk lonjong panjang dengan permukaan licin & tidak berserat, tebal & ketika diketuk kelihatannya keras, yang dibakar dan berisi 3 lembar smoked beef yang digulung, ada lelehan keju mozzarella dipinggir roti, serta ada tumisan bawang Bombay didalamnya. Ketika kupotong dengan pisau, kres kres wah kelihatannya renyah & empuk nih, pas dimakan, heem rasa asin & gurih nya keju sangat dominan, segera ku ambil saus tomat sebagai cocolan roti, nah sekarang rasa asam tomat berpadu dengan rasa asin keju menjadi sangat pas, apalagi rotinya memang empuk & renyah, lezat deh. Setelah menghabiskan setengah Panini, perhatianku mulai teralih ke roti bakar corned telor. Kupotong sebagian roti lalu ku suap, heem ini juga enak, roti tawar nya tebal & empuk, kornednya banyak & berisi telor mata sapi ditengahnya. Minuman ku teh bunga chamomile merk dilmah, minuman suami es teh manis biasa. Tapi ku ngak sanggup menghabiskan Panini nya, sehingga minta dibungkus.
Setelah menghabiskan makanan, kami tidak berleha-leha dahulu seperti pengunjung lain yang asik mengobrol bahkan ada yang asik didepan laptopnya, karena memang disediakan free wifi. Kami segera meminta billingnya, yaitu roti bakar itali Rp 26.000, roti bakar lokal Rp 14.00 (eem jauh ya bedanya), teh dilmah Rp 8.000 & teh biasa Rp 7.000, plus pajak total menjadi Rp 60.500, ngak terlalu mahal kan.
Btw sebagai catatan saja, aku sempat masuk ke toilet nya dan buat ku yang kurus ini aja, sempit, apalagi buat orang yang gemuk, pasti gak bisa gerak deh. Waduh tolong agak diperluas sedikit deh Pak Bondan. Mari segera koenjoengi Kopitiam Oey, djalan Haji Agoes Salim no 18 (Sabang) Jakarta Poesat 10340, Telpon : 021-3924475, Jam boeka: 07.00 - 21.00, email : info@kopitiamoey.com

Hangat Lezat Hidangan 'Hot Pot' (***)














Kania Kurniasari – detikFood
http://food.detik.com/read/2009/12/03/145700/1253496/287/hangat-lezat-hidangan-hot-pot
Jakarta - Nama: Kania kurniasari
Email: kania.kurniasari[at]id.ey.com

Udara dingin akhir-akhir ini enaknya memang menikmati yang hangat-hangat. Jika bosan dengan soto, nah menu hot pot yang berisi aneka sayuran, daging, sampai seafood ini bisa jadi pilihan. Selain gizinya komplet pastinya bisa menghangatkan dan mengenyangkan perut!

Udara malam yang dingin membuat saya yang sudah merasa tidak enak badan, meriang, dan hidung tersumbat ini semakin menggigil. Sehingga malam Minggu membuat saya berpikir untuk menikmati makanan yang bisa membuat badan terasa lebih hangat dan segar.

"Oh iya, aku baru ingat pernah diajak makan oleh Bos di daerah Sabang. Makanannya enak deh mirip shabu-shabu dimana kita tinggal memasukkan aneka sayuran ke dalam kuah panas. Enak deh, aku sampe keringetan makannya," ujar suamiku tiba-tiba. Wah saya yang mendengarnya makin penasaran. Maka di malam minggu yang sedikit macet ini kami pun mengarahkan mobil ke daerah Sabang sebagai pusat wisata kuliner di Jakarta Pusat.

Restoran ini tepatnya berada di jalan H. Agus Salim. Di sepanjang jalan ini terdapat kemeriahan pengunjung yang ingin menikmati makanan warung tenda yang terdapat di sisi kanan kiri jalan. Hal tersebut pastinya mengakibatkan kemacetan tapi sekaligus menjadi pemandangan mengasikkan yang membuat kami semakin lapar mata.

Untungnya letak restoran yang kami tuju berada agak diujung jalan. Restoran ini dari luar tampak sederhana dan tidak tampak adanya keramaian. Yang membuat saya langsung terkejut ruangan restoran ternyata memanjang sampai ke belakang dan semuanya hampir penuh terisi. Hanya tersisa 1-2 meja saja yang salah satunya kami tempati kemudian.

Pelayan sibuk berlalu lalang, walapun begitu tak lama kami langsung didekati seorang pelayan. Ia pun mengajak kami ke belakang ruangan menuju rak pendingin. Rupanya di rak tersebut terdapat piring-piring plastik hijau berisi aneka sayuran, aneka baso, mi udon, aneka pangsit, tahu, kembang tahu, jamur, aneka olahan seafood, dll.

Ramainya pengunjung yang memilih aneka bahan makanan membuat piring-piring yang baru ditaruh ke dalam rak oleh pelayan langsung habis. Yah, jadi harus adu cepat dengan sesama pengunjung. Pelayan yang mengantar berdiri dibelakang kami dengan membawa nampan yang segera kami isi dengan 3 piring sayuran, 1 pangsit, 1 jamur, 1 lumpia kembang tahu. Kami pun minta pelayan untuk menambah 1 piring daging (yaitu 4 lembar daging super tipis) dan 1 suikiaw karena tidak ada di rak.

Sekembalinya kami di meja sudah tersedia 2 set piring kecil plus mangkok plus sendok serta sumpitnya. Lalu ada 2 mangkok kecil sambal cabe merah cair dan panci untuk merebus yang bentuknya bulat tapi tengahnya menonjol tinggi dan bolong. Nah panci ini yang disebut Hot Pot, sehingga nama restoran ini adalah 'Hot pot garden'.

Panci ini segera dituangi air kaldu oleh pelayan. Sementara kami menunggu airnya mendidih, telah disediakan sepiring kecil camilan kacang mete berwarna coklat dan diselimuti bawang, rasanya manis, renyah, dan kriuk. Oh ya kami juga meminta 2 mangkok nasi serta 1 mangkok mi udon yang telah direbus secara terpisah.

Ketika air mendidih, kami mulai memasukkan aneka bahan pilihan kami. Tak perlu menunggu lama semua rebusan segera matang dan segera kami taruh ke dalam mangkuk masing-masing. Baik pangsit, lumpia dan suikiaw sendiri masing-masing berisi 6 buah.

Perlahan saya sendok sepotong suikiaw, ditiup pelan dan diseruput kuahnya yang masih panas mengepul hmm... betapa enak dan gurihnya kuah kaldu ini rasanya persis kuah sop. Pantesan saya tadi sempat bertanya-tanya kok hanya diberi sambal? Biasanya kalau shabu-shabu disajikan bersama aneka saus. Jadi tanpa perlu tambahan bumbu apapun (kecuali sambal tentunya) rasanya sudah enak.

Begitu pula dengan sayurannya terasa segar, aneka olahan pangsit, lumpia dan suikiaw juga enak karena berisi adonan campuran udang, seafood dan sayuran. Badan pun mulai terasa hangat dan segar. Wah benar nih kalo makan disini disiang hari pasti keringetan, walaupun telah diredam oleh 5 pasang AC yang dipasang berderet.

Masakan ini menurutku enggak beda dengan shabu-shabu yaitu makanan khas Jepang yang berupa irisan tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi kaldu. Sedangkan Hot pot adalah nama panci yang tengahnya menonjol, tinggi dan bolong itu tadi. Jadi Hot Pot Garden adalah restoran yang khusus menyediakan bahan makanan yang direbus dalam panci hot pot, jadi tidak ada menu lain. Kalau shabu-shabu biasanya tidak memakai panci hot pot, melainkan panci bulat biasa.

Harganya cukup ramah kok, paling murah adalah sayuran Rp 7.000 dan paling mahal adalah daging, suikiaw, pangsit dan lumpia @ Rp 15.000. Sedangkan jamur Rp 8.000, udon Rp 9.000 dan jus kedondong Rp 10.000. Tetapi kalau makannya banyak ya jatuhnya lumayan juga, buktinya total tagihan untuk makanan kami Rp 140.800. Oh ya, setelah diteliti di bon rupanya ada tagihan kacang mete Rp 7.000 ternyata snacknya tidak gratis. Nah buat yang mau mencoba menu Hot Pot ini silahkan saja langsung meluncur ke Sabang. Selamat mencoba ya!

Hot Pot Garden Seafood Restaurant
Jl. H. Agus Salim No. 20 (Sabang)
Jakarta Pusat
Telp: 021-3193 1318

Wednesday, October 21, 2009

Tuesday, October 20, 2009

Ketika Api Cinta Meredup

By: agussyafii - http://agussyafii.blogspot.com

Siang panas terik saya menerima sms teman mengajak ngopi bareng di Citos. Bertemu teman-teman lama ngomongin banyak hal menjadi obat rindu. Perkembangan dunia politik sampai dunia pendidikan yang memprihatinkan juga menjadi bagian perbincangan yang menarik buat kami. Topik pembicaraan menjadi serius ketika salah seorang teman sempat bertanya, 'sebelum menikah, dipelupuk mata saya, wajah yang tercantik adalah istri saya, kenapa tiba-tiba sekarang berubah ya mas?' Mendengar apa yang dikatakannya tanpa sabar kami tertawa. 'Wah, yang berubah istrimu atau dirimu..Bud,' Jawab saya.

Andi, diantara kami bertiga, dialah yang paling muda. Wajahnya bersih, berkacamata berkata jujur kepada kami. 'Mas, entah kenapa saya suka berjalan bareng dengan teman perempuan sekantor. Hanya teman untuk curhat mas. Sejak istriku melahirkan, kami jarang berjalan berdua bahkan ngobrol bareng.' tuturnya. Saya katakan padanya, hal itu tidak boleh diteruskan, sekalipun itu hanya ngobrol bareng. Bila cinta keluarga meredup harus dicarikan solusinya.

Meredupnya api cinta didalam diri kita berarti 'warning' yang harus disikapi secara serius. Tanda-tanda keterakan biduk rumah tangga tidaklah boleh dibiarkan. Menjaga api asmara untuk keluarga yang kita sayangi memanglah tidak mudah namun juga bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Paling tidak ada tiga hal yang harus dijaga, pertama, gairah. Kedua, keharmonisan. dan ketiga, komitmen. Upaya mempertahankan ketiga hal ini menjadi penting dan juga kemampuan untuk menjaga dan merawatnya.

Pertama, Di dalam keluarga membiasakan diri untuk sholat berjamaah. Ada satu hadis Nabi yang menyebutkan bahwa Alloh merahmati istri yang membangunkan suaminya untuk sholat malam. Jika tidak mau maka istrinya memercikkan air diwajah suaminya hingga terbangun. Bahkan kebiasaan Baginda Nabi Muhamad SAW mengajak keluarganya untuk melaksanakan sholat malam. Makna dari ibadah sholat malam berjamaah adalah mencairkan kondisi di dalam keluarga. Seusai sholat alangkah indahnya suami meminta maaf kepada istri tercintanya. atau sebaliknya. Disaat meminta maaf, ungkapkan dengan setulus hati apa yang telah membuat anda kecewa terhadap pasangan hidup anda dan diakhiri dengan berdoa memohon petunjuk Alloh SWT.

Kedua, Ekspresikan perasaan kita dalam ucapan maupun tindakan. Ada seorang sahabat Nabi begitu mencintai istrinya. Baginda Nabi memerintahkan untuk menyatakan secara lisan kepada pasangan hidupnya (HR. Daud & Tirmidzi), dan menurut riwayatnya, Nabi juga terbiasa dengan istrinya dengan mengucapkan 'aku cinta padamu.' didalam kesehariannya atau memanggil panggilan kesayangan. Panggilan kesayangan akan membuat emosi terjaga. Rasulullah menyapa orang-orang yang disayanginya dengan panggilan sayang. 'Seperti memanggil Aisyah dengan sebutan Humairah (kemerahan).

Ketiga, Bertutur lembut. Suara mengekspresikan perasaan. Bila memang maksudnya baik terlontar dengan nada lembut akan mudah dicerna sebagai wujud kasih sayang. Interaksi yang positif didalam keluarga mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan mengurangi resiko penyakit jantung maupun kolesterol dengan menjaga hormon stress tetap rendah. Kata-kata yang lembut dan perasaan hangat dapat menjaga pernikahan agar tetap sehat. Dalam sebuah riset kesehatan dampak tutur kata mempengaruhi cortisol pada pasangan suami istri. tetapi perempuan sangat sensitif dengan kata-kata negatif. Cortisol adalah hormon berkaitan dengan stress. Kadar Hormon akan meningkat bila stress terjadi maka bertutur kata yang lembut akan mempererat tali cinta dalam keluarga.

Keempat, bagian yang juga tak kalah pentingnya yaitu perbanyaklah sholat malam dan berdoa. hanya Allohlah yang memberkahi sebuah keluarga dengan sakinah, mawaddah, warahmah di dalam diri kita. Oleh sebab itu untuk melanggengkan cinta, tentram dan rahmah di dalam rumah tangga kita adalah dengan sholat dan memohon kepadaNya. Bacalah doa yang diajarkan oleh Baginda Nabi Muhamad SAW setiap selesai sholat fardhu,

'Robbana hablana min azwajina wa durriyatina qurrota a'yun wa jangalna lil muttaqinaa imaman' (Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami pasangan hidup dan keturunan yang menyenangkan hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang bertaqwa).

Dan yang terakhir, ada satu doa yang dipanjatkan mudah2an anda masih ingat ketika waktu menjadi pengantin baru. Semoga doa ini menjadikan keberkahan buat keluarga kita semua yang membaca doa ini, amin.

'Ya Alloh, berkahilah kedua mempelai ini. Satukan mereka berdua dalam kebaikan dunia akherat. Jadikan kehidupan mereka berdua baik dan bahagia. kehidupan penuh kasih sayang. Kehidupan Mawaddah wa Rahmah. Kehidupan yang tenang dan sejahtera. kehidupan yang penuh nikmat dan sejahtera. Ya Alloh, jadikanlah mereka berdua termasuk hamba-hambaMua yang mukmin, sholeh, muttaqin, yang berguna bagi Umat Islam dan Kaum Muslimin. Ya Alloh, curahkanlah rahmatMu untuk Baginda Nabi Muhamad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Amin Ya Robbal Alamin.

Monday, October 19, 2009

MENYINDIR

MENYINDIR ADALAH PERTOLONGAN BUKAN PENGHINAAN (SAMUEL MULIA - KOMPAS)

RENUNGAN UNTUK SUAMI

Sumber : daarut-tauhiid@yahoogroups.com

Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet.
Seorang laki laki berjalan tergesa gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana ,ia selalu tegas pada siapapun?
Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat. Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.

2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia sia. Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.

3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu

4. Pengasuh Anak anak
Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku ? akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.

5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam,sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami. Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya.Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah. Umar hanya mengingat kebaikan kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda.Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci makitak terpuji. Akankah suami suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya.

Saturday, October 10, 2009

Unik dan Lezat Nasi Dalam Bambu (*)






Kania Kurniasari - detikFood
Jakarta - Nama: Kania kurniasari
Email: kania.kurniasari@xxx.com
http://food.detik.com/read/2009/11/02/161026/1233477/290/unik-dan-lezat-nasi-dalam-bambu

Hidangan yang satu ini memang cukup unik. Pasalnya nasinya disajikan dalam balutan bambu plus berbagai rempah yang harum nikmat. Rasanya gurih lezat dengan aneka lauk-pauk seperti bebek, lele, cumi, udang yang menggugah selera. Mau coba?

Daerah Serpong Tangerang memang luar biasa karena perkembangannya yang sangat pesat. Padahal cuma sebulan saja kami tidak kesana, yakni selama bulan puasa. Eh tiba-tiba sudah banyak kuliner baru yang patut dicoba dan salah satunya adalah Nasi Jambronk & Nasi Bumbung ini.

Dari namanya saja sudah unik & mengundang rasa penasaran, sehingga ketika kami ada janji dengan seorang teman didaerah Serpong, segera kami adakan pertemuan di sana. Letak restoran ini berada di Ruko Paramount center blok A-26, Jl. Raya Kelapa Dua, Gading Serpong, Tangerang.

Memasuki ruko yang masih baru & bersih, interior ruangan terdiri dari meja dan kursi kayu (tanpa senderan) serta dinding yang dihiasi oleh berbagai foto menu makanan yang mengundang selera. Setelah duduk, kami disodori buku menu yang disertai foto-foto makanannya.

Karena belum mengerti kami pun banyak bertanya. "Nasi Bumbung itu apa sih?" tanya saya kepada sang pelayan. "Nasi bumbung itu nasi yang sudah diberi bumbu dan didalamnya terdapat campuran irisan wortel & sosis. Kemudian nasi dimasak dan disajikan dalam bumbung atau bambu," jelasnya.

Sedangkan Nasi Jambronk menurutnya nasi yang diolah dengan bumbu inti atau rempah-rempah sehingga rasanya sangat gurih, mirip dengan nasi uduk. Tetapi bedanya nasi Jambronk ini rasanya lebih gurih lagi dari nasi uduk. Kedua jenis nasi tersebut bisa disajikan dengan berbagai macam pilihan lauk yaitu bebek goreng (lauk andalan disini), lalu ayam goreng, cumi & udang goreng tepung, jeroan, babat, iso, empal, gurame bakar serta lele goreng.

Kami bertiga sepakat memilih nasi Bumbung yang penampilannya lebih unik dari pada nasi Jambrong. Kalau saya memilih paduan lauknya udang goreng tepung, suamiku pilih lele goreng & teman saya memilih bebek goreng. Untuk minumannya selain es teh manis yang standar ada pula banyak pilihan menu jus.

Ketika pesanan kami datang, oh betapa unik penampilannya. Nasi dimasukan ke dalam sebuah bambu, dimana sebelumnya nasi telah dilapisi janur. Ketika kami bingung bagaimana cara menyantapnya, si mbak pelayan menyuruh kami untuk menarik janurnya sehingga nasi pun keluar dari bambu.

Lauk, lalapan, tahu serta sambal disajikan diatas selembar daun pisang yang ditaruh disebuah keranjang bambu. Sedangkan nasi bambunya diletakkan berdiri menjulang ditengah-tengah. Kemudian janur yang melapisi nasi ditarik keluar, nasi berwarna agak kemerahan karena campuran wortel & sosis, dan terlihat masih mengepul panas.

Ketika disuap, hmmm memang enak & gurih serta wangi janur. Udang gorengnya pun enak & gurih, serta ukurannya cukup besar. Teman saya pun berkata sambil menikmati sajian tersebut, "Wah memang enak ya." Sampai-sampai dia pun membungkus 3 porsi nasi Bumbung bebek goreng sebagai oleh-oleh keluarganya.

Mengenai harga rumah makan ini cukup ramah dikantong. Nasi Bumbung udang dihargai Rp 20.000, Bebek Rp 21.000,00 dan Lele Rp 10.000,00. Iseng kamipun bertanya pada si mba pelayan tentang asal usul makanan ini. Menurutnya sajian ini adalah kreasi dalam menghidangkan nasi dengan inovasi baru atas proses & penyajian unik, yang berasal dari Jl. Kaliurang Jogjakarta. Sedangkan rumah makan yang terletak di Serpong ini merupakan salah satu waralabanya.

Bagi yang penasaran dengan Nasi Jambrok atau Nasi Bumbung segera saja meluncur ke bilangan Serpong. Nah, selamat mencoba ya!

Nasi Jambronk & Nasi Bumbung
Ruko Paramount center Blok A-26
Jl. Raya Kelapa Dua, Gading Serpong
Tangerang
Telp: 021-33121314
Jam Buka: 11.00 - 21.00

ULASAN KULINER : BASO MALANG “ENGGAL” (**)



Selama ini aku belum pernah pas Lebaran pergi keluar kota, kebayangkan macetnya, lagipula ortu & mertua ada disini, serta rumah kan kosong gak ada pembantu, jadi rada gak nyaman tuk bepergian. Tapi lebaran kali ini, suami ada acara halal bihalal anak SMA di Bandung pas H+1, so pergilah kami ke Bandung. Ternyata mencari tempat makan pas Lebaran itu susah banget ya, dimana-mana parkiran penuh, antrian panjang serta makanannya habis.
Nah esok harinya kami ingin segera pulang, tapi karena takut kelaparan lagi di jalan tol, maka kami sepakat pulang sehabis makan siang dari Bandung. Karena badan kami berdua sedang meriang, maka diputuskanlah ingin makan yang kuah-kuah panas. Tapi dimana ya ?
Suami segera teringat sebuat rumah makan Baso Malang di daerah Burangrang. Sesampainya kami disana, aduh betapa terkejutnya aku, karena antrian telah mengular sampai trotoar depan jalan raya. Akhirnya saya turun duluan untuk mengantri, sementara suami masih memutari jalan untuk mencari parkir.
Sembari antri saya perhatikan tukang rujak buah didekat pintu masuk juga ketiban rezeki, sangat sibuk melayani para pembeli baso yang sedang berdiri, antri dan kepanasan, sehingga mereka memilih antri sambil makan buah yang disajikan dalam plastik & diberi tusukan.
Kucuri dengar para pengunjung yang saling berbincang, “jangankan pas lebaran, hari biasapun baso ini selalu antri”. Wah rupanya baso ini top ya. Lalu ada lagi pengunjung yang menimpali “Padahal dulunya baso ini cuma gerobak kaki lima diseberang jalan ini loh” Wah wah hebat pikirku. Jadi gak sabar ingin segera mencicipi.
Suami segera bergabung ketika aku sudah mencapai meja tempat tumpukan mangkok baso. Oh rupanya system disini adalah antri untuk ambil mangkok sendiri, lalu isi bawang goreng & daun bawang sendiri, pilih baso sendiri yang terdiri dari gorengan : baso, siomay & resol (bentuknya kaya lumpia, tapi isinya mirip siomay), lalu yang basah : siomay, baso urat, baso halus (ada 2 ukuran, besar & kecil), tapi gak ada tahu, mungkin tukang tahu masih Lebaran.
Setelah selesai, mangkok kita diambil alih pelayan, lalu disiram kuah. Sembari kita memesan minuman & langsung membayar, mangkok baso telah diantar oleh pelayan. Untung suami telah mendapatkan meja, sehingga kami segera siap menyantap semangkok penuh baso panas mengepul.
Saya telah memilih semua jenis baso, jadi bisa membandingkan rasanya. Yang paling enak baso urat dong, yang kedua siomaynya. Kuahnya banyak, bening & segar, pokoknya enak deh. Setelah menyantap ini, badan menjadi lebih segar, karena keringetan, dan rasa meriang pun hilang.
Mengenai harganya, sangat bersahabat dengan kantong, yaitu baso urat & baso halus besar @ Rp. 2.000, baso halus kecil, siomay & resol @ Rp. 1.250, orange juice @ Rp. 6.000. Nah enak & murah kan.
Oh ya ada tambahan yang harus dicatat adalah ada pengumuman didinding bahwa baso dijamin bebas borax, sehingga gak perlu ragu & bertanya-tanya. Lalu tempat makan yang luas, bersih, ada toiletnya, tidak panas, telah menjadikan rumah makan ini sekelas restoran, suatu sukses yang luar biasa bila mengingat dulu cuma sekedar gerobak pake tenda. Yang terakhir, jam buka adalah pk 10 pagi – 10 malam. Nah mari kawan-kawan silahkan mencoba, saya kasih alamatnya ya : Jl. Burangrang No. 12 (Jl. Pasteur No. 61), dekat SMA BPI, telpon 022-7334000.

ULASAN KULINER : TRATTORIA BANG HENDRI (*)

Buat kawan-kawan dikawasan Kebayoran baru, ada info tempat makan baru nih. Biasanya kalo pulang kantor terus ditanya, mau makan dimana, suka rada bingung, karena udah pada dicobain semua, apalagi kalo lagi kanker, alias kantong kering. Nah pernah nih pas malem-malem ku lewat jalan Ahmad Dahlan deket ps Mayestik, kok ada tempat makan (baru liat) yang keliatannya cukup ramai dikunjungi. Jadi penasaran kan, sehingga pas ada pertanyaan lagi “mau makan dimana Yang ?” dari suami, langsung aja ku ajak kesitu.
Tempat tepatnya ada di Jl. KH Ahmad Dahlan no 11-13, daerah Gandaria, deket ps. Mayestik, diseberang Labschool, atau persis diseberangnya Circle K. Kalau malam hari, dari luar kelihatan ada deretan lampu kecil warna warni menghiasi tempat ini. Memasuki tempat makan ini yang menyerupai foodcourt di dalam ruangan luas & terbuka, suasana santai jelas terlihat dari beberapa beberapa pengunjung yang duduk di sofa sembari ngobrol, merokok & leyeh-leyeh, atau terpaku menatap laptop, karena disini difasilitasi dengan free wifi serta 2 buah TV plasma. Sedangkan disepanjang pinggiran ruangan, berderet para tenant makanan. Kalau mau berkeliling dulu melihat satu persatu boleh aja sih, tapi kalau mau langsung duduk pun buku menu yang super tebal langsung diantarkan ke meja kita. Tinggal kita kebingungan memilih menu yang sangat beragam ini.

Beberapa tenant yang sempat saya catat adalah :
1. Bebek Ireng Surabaya
2. Teppanyaki
3. Baso rambut meduza
4. Mi aceh & nasi goreng pondok sabang
5. Soto mi & toge goreng Bogor pak Item
6. Ikan bakar Carnival
7. Kambing bakar madu, sate & sop iga sapi Tanjung
8. Soto ayam ambengan Kelapa Gading
9. Soto Jakarta bang Madun
10. Mi Cemot
11. Sop buntut & konro - Warung empok Epa
12. Baraya nasi sunda
13. Tenda menado
14. Pempek Bange-bange
15. Lontong kari & sop buah Bunda bandung
16. Siomay Rianita
17. Dimsum Phinten
18. Es pisang hijau
19. Chinese food

Wah wah banyak banget ya jenisnya. Akhirnya saya pun memilih dimsum, karena tidak begitu lapar, dan suami lebih memilih nasi capcay & es pisang hijau. Kami perhatikan ditengah ruangan ada soundsystem & microfonnya. Rupanya kalau weekend suka ada life music disini, sehingga tempat ini sangat cocok buat manusia-manusia yang mempunyai kesulitan untuk tidur malam.
Menu yang kami pilih kebetulan rasanya tidak begitu istimewa, tapi memang sesuai dengan harganya, yaitu nasi capcay + teh Rp 20.000, es pisang ijo Rp 10.000 serta dimsum @ Rp 10.000. Nah kan makan berdua ngak sampe Rp 50.000, hemat bukan. Yang penting tempat ini sangat layak dicoba, terutama buat yang ingin nongkrong.

Wednesday, October 07, 2009