Wednesday, October 28, 2009

ULASAN KULINER : KOPITIAM OEY (**)



Gara-gara kami ke tempat cuci cetak foto di jalan H Agus Salim Sabang dan disuruh menunggu selama setengah jam, maka kami memutuskan untuk menunggu di sebuah kedai kopi diseberang jalan. Papan nama yang terpasang diatas adalah Kopitiam Oey, makanya kami menyimpulkan ini sebuah kedai kopi. Tapi saya ngak niat minum kopi karena kopi membuat saya sakit maag & tidak bisa tidur, niatnya malah pengen makan makanan kecil.
Memasuki kedai yang dari depan tampak unik & jadoel, dan dijendela kacanya itu loh ada gambar suhu kuliner idolaku karena pengetahuan kuliner yang dia miliki yaitu bapak “Bondan Winarno” lagi pake pakaian & topi berkuncir gaya pemain film silat cina. Diruangan yang rupanya kecil saja, suasana peranakan (perpaduan melayu cina jadoel) sangat terasa, apalagi dengan interior pendukung yaitu meja marmer & kursi kayu, lampu didalam sangkar burung dengan kain merah, lukisan noni telanjang (tapi gak porno loh), iklan-iklan jadoel, kain batik, serta foto-foto menu yang disajikan disini. Dapurnya berada dibagian belakang ruangan yang keberadaannya dibatasi oleh sebuah rak besar yang berisi tumpukan peralatan makan, gelas-gelas yang digantung, dispenser kopi, bersanding dengan kaleng-kaleng dan kotak-kotak kayu bertumpuk kaya digudang, tapi kalau menurutku sih pengaturan ini pasti disengaja, sehingga menimbulkan suasana unik & jadoel itu.
Ketika disodori buku menu yang bersampul kembang-kembang kecil, menu didalamnya terbagi menjadi 5 bagian yaitu menu sarapan, santap siang, kudapan, santap malam & minuman. Kemudian mas nya berkata “sekarang menu yang tersedia adalah menu makan pagi, malam & kudapan” karena memang aku berkunjung pas sore hari, sudah lewat jam makan siang. Setelah menekuni buku menu, aku memilih Panini alias roti bakar Italia isi roast beef & keju mozzarella. Suami ku memilih makanan lokal roti bakar corned telor. Minuman kami cukup teh saja.
Sambil menunggu pesanan, aku melihat pemandangan kesibukan para koki, ada yang sedang menggoreng, ada yang sedang bakar roti, ada yang khusus bikin minuman & ada yang bolak balik mengantar pesanan. Akhirnya tibalah pesanan kami. Panini adalah roti berbentuk lonjong panjang dengan permukaan licin & tidak berserat, tebal & ketika diketuk kelihatannya keras, yang dibakar dan berisi 3 lembar smoked beef yang digulung, ada lelehan keju mozzarella dipinggir roti, serta ada tumisan bawang Bombay didalamnya. Ketika kupotong dengan pisau, kres kres wah kelihatannya renyah & empuk nih, pas dimakan, heem rasa asin & gurih nya keju sangat dominan, segera ku ambil saus tomat sebagai cocolan roti, nah sekarang rasa asam tomat berpadu dengan rasa asin keju menjadi sangat pas, apalagi rotinya memang empuk & renyah, lezat deh. Setelah menghabiskan setengah Panini, perhatianku mulai teralih ke roti bakar corned telor. Kupotong sebagian roti lalu ku suap, heem ini juga enak, roti tawar nya tebal & empuk, kornednya banyak & berisi telor mata sapi ditengahnya. Minuman ku teh bunga chamomile merk dilmah, minuman suami es teh manis biasa. Tapi ku ngak sanggup menghabiskan Panini nya, sehingga minta dibungkus.
Setelah menghabiskan makanan, kami tidak berleha-leha dahulu seperti pengunjung lain yang asik mengobrol bahkan ada yang asik didepan laptopnya, karena memang disediakan free wifi. Kami segera meminta billingnya, yaitu roti bakar itali Rp 26.000, roti bakar lokal Rp 14.00 (eem jauh ya bedanya), teh dilmah Rp 8.000 & teh biasa Rp 7.000, plus pajak total menjadi Rp 60.500, ngak terlalu mahal kan.
Btw sebagai catatan saja, aku sempat masuk ke toilet nya dan buat ku yang kurus ini aja, sempit, apalagi buat orang yang gemuk, pasti gak bisa gerak deh. Waduh tolong agak diperluas sedikit deh Pak Bondan. Mari segera koenjoengi Kopitiam Oey, djalan Haji Agoes Salim no 18 (Sabang) Jakarta Poesat 10340, Telpon : 021-3924475, Jam boeka: 07.00 - 21.00, email : info@kopitiamoey.com

1 comment:

bianca fasya aleya said...

Sipp lahhh..!
aku da coba bubur kambingnya, itu juga enak tapi adanya cuma sabtu & minggu aja..tks