Monday, November 24, 2014

Makan siang enak di supermarket (***)









Suami saya mendapat rekomendasi tempat makan di sebuah supermarket yang terletak di Jl. TB Simatupang no 4A, tepatnya di MP’s Freshmarket & resto. Sekarang rata-rata supermarket adalah sekaligus menyediakan tempat makan, agar semakin menarik minat pengunjung untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga sekaligus mengisi perut. Selama ini supermarket yang sering saya kunjungin tempat makannya adalah Ranchmarket PI dan Grand Lucky SCBD. Nah sekarang ada 1 lagi tempat baru yang patut kami coba.

Jadi kami datang untuk makan siang setelah sholat Jumat minggu lalu. Supermarketnya sih tidak seluas dan selengkap Grand Lucky atau Ranch market, tapi tempat makannya lumayan banyak tempat duduknya dan memiliki 2 area yaitu area dalam dan diluar untuk smoking area. Kami tinggal duduk dan melihat buku menunya, tanpa perlu repot-repot berkeliling.

Menu disini terbagi menjadi kategori masakan nasi seperti nasi goreng, nasi kebuli, nasi hainam, dll, lalu masakan soup seperti soto ambengan, soto tanggar, sukiyaki, dll, lalu masakan noodle seperti bakmi / kwetiau / bihun / ramen / udon, dll, lalu over rice yaitu nasi plus lauknya seperti ayam rica, dori telur asin, beef & chicken blackpepper, dll, serta menu spesial seperti bistik lidah & puyunghai. Kisaran harga menu tsb diatas antara Rp 40.000 sampai Rp 60.000.

Kemudian tersedia juga aneka snack seperti siomay, dumpling, calamari, tahu pong, bakwan, dll, dalam kisaran harga Rp 20.000-30.000, aneka minuman & dessert antara Rp 10.000-Rp 30.000. Lalu ada counter khusus bernama steak corner yang menyajikan aneka steak daging sapi & ikan dengan harga antara Rp 14.500 (gindara) – Rp 78.000 (tenderloin) per ons dengan pelengkap kentang goreng dan sayuran campur Rp 15.000 dan ongkos masak Rp 10.000.

Akhirnya saya memilih over rice dory telur asin (Rp 50.000) dan suami memesan nasi tongseng (Rp 45.000). Untuk minumannya kami memesan jus kedondong (Rp 25.000) & es campur (Rp 22.500). Sambil menunggu pesanan, saya melihat-lihat kedalam supermarket dan ketika kembali sudah tersedia compliment sekeranjang krupuk diatas meja.

Tak berapa lama pesanan kami pun tiba, 4 potong ikan dori goreng tepung yang disiram tumisan kuning telur asin dan daun bawang langsung disajikan diatas nasi putih. Rasanya hmm nyam nyam, cocok nian dengan perut saya yang sedang lapar berat. Tonseng pesanan suami tak kalah mantap, disajikan dipiring, potongan daging sapi dengan kuah berwarna coklat, diberi potongan kol, sawi hijau, tomat & taburan bawang goreng. Dagingnya empuk dan kuahnya cukup manis untuk ukuran saya. Kedua hidangan ini pun kami habiskan tanpa sisa.

Selesai makan, masih saja mata ini melirik ke meja pengunjung disamping yang memesan buah potong. Akhirnya suami masuk juga kedalam supermarket dan membeli sebuah mangga & sebuah buah naga, langsung minta dikupas dan dipotong agar bisa langsung kami nikmati dimeja. Salah satu keuntungan belanja di supermarket adalah bisa langsung menikmati bahan mentah yang barusan kita beli, jadi ketika sudah sampai dirumah perut kita sudah kenyang, tanpa perlu repot masak lagi, hahaha...

Monday, November 17, 2014

Menikmati hidangan favorit keluarga di Sanki, Bubur & Chinese food (**)













Malam minggu lalu, ketika kami ingin mengajak keluarga saya makan diluar, saya berpikir keras, kemana lagi ya tempat makan yang deket dan tidak usah berjalan jauh seperti didalam mall, serta memiliki menu chinese food atau masakan sunda kesukaan ortu ku. Tiba-tiba saya teringat ulasan Detikfood mengenai Sanki, bubur & Chinese food, Jl. Joko Sutono no 17, JakSel. Wah kayanya cocok nih makan disini. Jadilah kami berangkat kesana.

Setibanya ditempat ini, rumah makan ini terlihat sepi pengunjung. Tapi karena dari luar sudah terlihat foto-foto menu yang beragam dan berukuran besar, kami tetap tertarik untuk masuk kesini. Rumah makan ini terbagi 2 area, yaitu area luar yang terbuka dan bersatu dengan dapur dan area dalam. Hanya terlihat sepasang pengunjung yang sedang makan di area luar. Kami memilih masuk ke ruang dalam yang ber ac dan tidak berisik.

Ketika list menu dibagikan, banyak juga pilihan menu masakannya, yaitu menu masakan nasi goreng, sapi, ayam, udang, bubur, cumi, gurame, bakmi/bihun/kwetiau, puyunghai, sapo, aneka sayuran, sop, baso, pangsit, dll. Bikin bingung & lapar mata dalam memilih menu, apalagi sambil melihat aneka gambar menu dalam ukuran besar terpajang disepanjang dinding ruangan.

Akhirnya kami memilih bubur ayam untuk Bapak, udang goreng tepung, ayam nangking, sapi asam pedas, sop asparagus jagung & menu wajib keluarga, mi goreng spesial. Selama menunggu pesanan datang, keponakan ku si Maliq berlari-lari keliling ruang, serasa dunia milik sendiri.

Pesanan kami tiba dalam waktu tidak begitu lama. Penampakannya adalah sebagai berikut. Bubur ayam disajikan dalam mangkok ukuran besar, cukup untuk 2 orang. Bubur sudah dicampur dengan ayam dan diberi kuning telur mentah, disajikan bersama potongan cakwe. Walaupun penampilannya minimalis, bubur yang terasa kental ini juga rasanya gurih dan sedap. Badan langsung hangat setelah makan bubur ini, karena ditemukan serutan jahe didalamnya.

Sop asparagus juga datang dalam mangkok ukuran besar yang sama, berisi potongan asparagus, jagung & telur, rasanya lumayan juga. Ayam nangking adalah ayam yang diiris tipis bentuk wajik dan digoreng tepung, disajikan bersama saus tiram yang terpisah, rasanya gurih, renyah dan ringan. Udang goreng tepung disajikan bersama saus asam manis yang terpisah, tepungnya dicampur telor jadi bentuknya gemuk-gemuk.

Sapi asam pedas terlihat menggiurkan yaitu daging sapi yang diiris tipis, ditumis bersama bawang bombay, paprika merah & hijau serta wortel, dengan saus rasa asam manis yang agak pedas, menghasilkan permainan rasa dan warna yang menarik, ujung-ujungnya saya tidak kebagian sajian ini. Terakhir si mi goreng favorit keluarga, warnanya coklat pekat, dengan irisan ayam yang besar ditambah telur ceplok, rasanya enak, gurih-gurih manis, pantas menjadi favorit.

Tidak ada yang tersisa dari semua sajian ini, membuktikan kalau rasanya memang dapat diterima. Rupanya semakin malam, pengunjung malah semakin berdatangan, kami sudah selesai makan, pengunjung malah semakin ramai. Mengenai harganya termasuk terjangkau yaitu bubur ayam Rp 29.000, sop asparagus Rp 60.000, mi goreng Rp 35.000, udang Rp 46.000, sapi Rp 46.000 & ayam nangking Rp 45.000, jadi total kami makan ber7 adalah Rp 334.000 sudah termasuk nasi & minuman.


Bubur Sanki ini selain di Jaksel ada juga di Jl. Mangga besar I no 40C dan Jl. Pesanggrahan raya no. 35D. Yang paling penting rumah makan ini ada tulisan 100% halal. Lalu kalau saya perhatikan baik pelayan dan pemiliknya sepertinya urang sunda, eta mah salembur jeung urang atuh, hahaha...

Tuesday, November 11, 2014

Mencicipi bola daging Swedia di toko perabotan (**)







Pembukaan IKEA di  Alam Sutera Tangerang menimbulkan kehebohan. IKEA ini adalah toko perabotan kebutuhan rumah tangga dari Swedia. Beberapa minggu sebelum grand opening dikirim buku katalog ke setiap rumah. Jadi siapa yang tidak tertarik untuk berkunjung kesana ?

Kami pun tak mau ketinggalan, kalau mau update harus segera kesana. Memang mau belanja apa sih ? Ini ada sebuah lelucon yang sedang marak beredar di sosmed, isinya : “Trus, kalau IKEA sudah buka lo bakal beli sofa, lemari, kursi ? Paling lo cuma beli frame kecil, centong atau lampung. Itu mah di carefour juga ada” Hahaha...

Ye jangan salah, kami kesana mau makan. Iya makan di toko perabotan yang memiliki restorant dengan 700 kursi makan. Katanya makanan yang terkenal disana adalah bola daging Swedia dengan saus krim. Nah jadi penasaran kan. Akhirnya Minggu malam lalu kami pun kesana. Sesampainya disana, lahan parkir yang super luas itu pun masih penuh dan kami harus sedikit bersabar muter-muter mencari tempat yang kosong. 

Bangunan IKEA yang berbentuk kotak berwarna biru ini terdiri dari 2 tingkat yaitu lantai bawah adalah toko perabotan dan lantai atas terdiri dari restoran dan ruang display perabotan yang telah diatur secara cerdas sehingga memberikan solusi dan penuh inspirasi. Setelah asyik muter-muter, tak tahan juga kami belanja sebuah rak kayu, keset anti slip dan papan magnet (yang sudah lama saya cari-cari). Setelah itu baru deh kami pergi ke restorannya. 

Model restorannya seperti kantin, yaitu kami antri sambil mendorong troli, dan langsung meminta makanan yang telah tersedia di rak display, kemudian ke kasir serta meracik minuman sendiri. Kalau ngga bawa troli tangan bisa gemeteran membawa makanan karena antri banget. 

Suami saya kalap, lapar mata. Dia memesan bola daging Swedia isi 10 (yang paling sedikit) Rp 40.000, mixed salad Rp 15.000, kentang goreng Rp 16.000 dan mushroom soup Rp 15.000. Saya jadi stress takut ngga habis, bagaimana cara membungkus sisanya ? Jadi saya hanya mengambil 1 siomay chicken goreng Rp 6.000 dan 1 shrimp cutlet atau nugget udang Rp 8.000. Untuk minumannya suami mengambil orange & apple juice kemasan @ Rp 4.000, dan 2 buah gelas kosong @ Rp 7.000 bisa diisi sendiri dengan soft drink / teh / kopi, bisa panas atau pake es. 

Nah mari kita mulai review nya. Pertama, bola daging Swedia dengan saus krim adalah bola-bola daging sapi yang disiram saus krim berwarna coklat, disajikan bersama kentang pure atau mashed potato. Dagingnya empuk banget, bisa dimakan orang tua atau anak kecil, rasanya lumayan enak. Kemudian mushroom soup, yang ini aku suka, enak dan creamy. Siomay chicken goreng nya unik karena ketika digigit ada bumbu kacang didalamnya, ini juga ku suka. Kalau salad dan shrimp cutlet rasanya standard saja. 

Kesimpulan rasa makanan disini lumayan enak tapi standard lah, tidak sampai bikin kami ketagihan. Harganya juga tidak terlalu mahal. Eh tapi kok bola daging Swedia nya di charged isi 20 sih Rp 60.000, aduh bagaimana ini, baru tau ketika ngetik review ini.


Setelah kenyang kami mendorong belanjaan kami ke parkiran, karena disini sistemnya self service. Sebelum pintu keluar, kami tertarik lagi dengan antrian orang membeli es krim cone, yah kami jadi tergoda lagi. Soft ice cream berwarna putih pun kami beli seharga @ Rp 4.000 lalu diberi 2 buah koin yang harus kami masukkan sendiri kedalam mesin es krim. Ternyata es krimnya enak juga loh, creamy dan padat, mengenyang dan memuaskan rasa penasaran kami serta mengakhiri perjalanan kuliner kami di IKEA. 


Popolamama, sajian fresh Pasta & Pizza ala Jepang (***)









Ketika kami pergi ke Mall Taman Anggrek, kami melihat sebuah restoran Italia baru bernama Popolamama, Italian fresh pasta & homemade pizza, dengan logo gambar seorang ibu Italia yang sedang memasak. Ketika kami menanyakan kehalalan restoran ini, kami ditunjukkan logo halal MUI di kaca depan resto ini. Alhamdulillah, kami pun langsung tertarik untuk mencobanya.

Resto ini menciptakan suasana yang bersih dan terang, santai dan menarik, dengan interior khas resto Italia, terbagi menjadi ruang depan yang terbuka, ruang tengah dan ruang belakang yang tertutup. Karena pengunjung saat itu cukup ramai, kami hanya kebagian duduk di ruang belakang.

Ketika buku menu diberikan, kami melihat setiap nama menu pasti ada translate nya dalam huruf kanji, begitu pula didalam logo Popolamama nya. Rupanya resto ini adalah resto Italia dari Jepang yang sudah populer disana. Keistimewaan makanan disini adalah menyajikan fresh pasta & homemade pizza artinya tidak memakai pasta kering atau instan melainkan fresh baru dibikin.

Saya tertarik memesan pizza beef pepperoni ukuran personal dan salad Japanese mushroom, suami saya memesan Aglio olio Japan mushroom dan minuman Green apple kiwi. Yah kami berdua memang penggemar jejamuran.

Pesanan kami datang tidak terlalu lama. Pertama adalah Japanese mushroom salad berisi daun lettuce, tomat dan 2 jenis jamur, lalu disiram saus Jepang yang gurih dan asam, kemudian diberi taburan nori, hmm rasanya enak dan segar, cocok banget untuk lidah kami, sampai ludes tak bersisa.

Kemudian Aglio olio Japan mushroom spageti adalah spageti dengan topping smoke beef dan jamur, dimasak dengan minyak zaitun dan bawang putih serta taburan cabe kering, walaupun cara masaknya sederhana, tapi rasanya nikmat banget karena bumbunya terasa sehingga hidangan ini pun kami habiskan tak bersisa.

Yang terakhir datang adalah mini pizza beef pepperoni disajikan dipiring, rotinya kering, pinggirannya menggelembung kecoklatan, dengan topping saus tomat dan keju seperti pizza margarita, dengan tambahan bawang bombay dan pepperoni, rasanya wuah sedap nian, ini pun habis tak bersisa.

Untuk minuman Green apple kiwi adalah campuran apel hijau dan kiwi yang diberi daun mint, rasanya enak dan segar tapi rasanya tidak terlalu asam, jadi suami saya yang tidak suka minuman asam bisa menghabiskannya.

Makanan sudah habis begitu masih saja melirik ke meja samping, hmm mereka makan pizza dengan topping jamur. Boleh juga tuh, akhirnya kami pesan bungkus untuk dibawa pulang, namanya Japanese mushroom pizza.


Pengalaman kuliner yang nikmat ini harganya adalah Rp 55.000 untuk Aglio olio Japan mushroom spageti, @ Rp 48.000 untuk mini pizza (ukuran personal), Rp 32.000 untuk Japanese mushroom salad dan Rp 35.000 untuk minuman Green apple kiwi. Popolamama ini patut direkomendasikan dan suatu saat kami pasti kembali lagi.

Pizza Marzano - MKG (***)




Grand Chicken salad

Green tea Panna cotta di bosco

Monday, November 10, 2014

Suguhan berkilau di TWG Tea Salon & Boutique (***)







Semenjak TWG Tea Salon & Boutique ini buka di Plaza Senayan, bahkan sampai buka juga di Pacific Place, depan kantor ku persis, sekalipun ku belum pernah mampir & mencobanya. Jadi ketika hari Minggu lalu suami saya ingin menghibur & menyenangkan hati Ibu nya, kami diajak makan ke TWG Tea di Plaza Senayan. Sayangnya Ibu kan sakit ginjal dan tidak boleh banyak minum, apalagi minum teh, jadi hanya kami berdua saja yang nge-Teh.

Kami bertiga masuk kedalam restoran yang indah dan berkilau ini. Area paling depan adalah area tempat men-display berbagai jenis teh yang dikemas dengan sangat menarik, indah dan berkilau, didalam kaleng teh warna warni, untuk dijual langsung. Lalu area disampingnya adalah area restoran tempat kita makan. Nuansa restoran terasa mewah dengan taplak meja putih, waitress yang berseragam formal, peralatan makan warna perak, cangkir putih dan serbet yang ditaruh dipangkuan kita, ya seperti fine dinning restaurant lah. Semua peralatan makan dan minum ini ada inisial TWG nya. Sepanjang dinding restorant ditutupi oleh rak yang berisi kaleng teh berukuran besar dan berwarna emas, sungguh bercahaya.

Buku menu yang dibagikan ada 2 jenis yaitu Tea list dan menu makanan. Tea list nya banyak banget isinya, ada ratusan, dari berbagai negara, dan ada juga teh yang di blend atau dicampur. Harga minuman teh yang paling murah adalah Rp 45.000 yaitu teh yang di blend, kalau teh yang asli dari negara-negara harganya jauh lebih mahal lagi. Setelah bertanya dengan waitress, suami saya memesan Pink flamingo tea, dan saya memesan Comptoir des indes tea, sesuai dengan rekomendasi, untuk tenggorokan saya yang sedang gatal. Kedua minuman teh pesanan kami ini masuk dalam kategori tea blend. Untuk Ibu, mohon maaf, hanya boleh mencicipi minuman teh kami beberapa sendok saja.

Buku menu kedua adalah menu makanan, yang terbagi sesuai dengan waktu, seperti menu breakfast, menu all day dinning, menu yang hanya tersedia antara pk. 10 pagi sampai 6 sore, dll. Misalnya Club sandwich, tidak bisa dipesan setelah pk 6 sore. Jadi Ibu memesan Matcha salmon, lalu suami memesan Roast beef sandwich dan saya memesan mushroom cream soup.

Teh kami datang masing-masing dalam sebuah teko. Teko saya berwarna hitam dan teko suami berwarna putih. Teko dilapisi aluminium, seperti cangkang, berwarna emas. Teh pesenan saya adalah Comptoir des indes tea yaitu teh hitam yang di blend dengan rempah-rempah seperti jahe, rasanya hangat, tapi tidak terlalu pedas, mengusir rasa lelah dan memberi energi baru pada tubuh. Teh pesenan suami adalah Pink flamingo tea yaitu bukan teh hitam, diblend dengan bunga, warnanya merah, rasanya fruity dan beraroma wangi. Hmm dari sini saya ambil kesimpulan bahwa teko teh saya berwarna hitam karena berisi black tea dan teko teh milik suami berwarna putih karena berisi bukan black tea.

Setelah itu datanglah makanan kami. Pertama, Mushroom cream soup disajikan dalam cangkir putih, sup berwarna coklat dan berhias cream putih, rasanya lezat dan creamy. Yang kedua adalah Matcha salmon, disajikan diatas piring putih, penampilannya wow sungguh cantik, sayang kalau dimakan. Beberapa potong sayuran seperti wortel, kembang kol, kapri, dll yang telah direbus, diatasnya ditaruh salmon asap yang dihiasi saus coklat pekat, lalu disekeliling piring diberi minyak teh hijau dan saus coklat tadi. Rasanya sudah pasti lezat tanpa cacat. Terakhir, Roast beef sandwich adalah roti yang berisi irisan daging sapi asap dan melted cheese, disajikan dengan kentang goreng. Roti yang dipakai seperti roti untuk pizza. Seperti biasa sajian ini pun berpenampilan indah dan lezat pula rasanya.

Makan disini sangat memuaskan perut dan mata, kualitasnya pun premium. Tapi harga yang harus dibayarpun luar biasa yaitu Matcha salmon Rp 170.000, Roast beef sandwich Rp 95.000, Mushroom cream soup Rp 45.000 dan minuman teh @ Rp 45.000, jadi total setelah pajak adalah Rp 484.000 untuk makan bertiga.


Tidak akan saya sia-sia kan pengalaman kuliner saya ini, harus segera dibagikan ke para pembaca blog saya yang setia.