Monday, March 24, 2014

Mi baso Avon, bikin mata berbintang-bintang (**)







Minggu lalu ketika kami ke Bandung, kami bela-belain bawa sepeda, biar bisa sepedaan hari Minggu pagi di ajang car free day. Car free day diwilayah Dago Bandung itu asik loh, karena banyak makanan enak dan enak buat cuci mata. Pengunjungnya unik-unik, ada kelompok senam aerobik, ada club sepeda tua nongkrong, ada mahasiswa latihan tensi tekanan darah, ada stand promo produk baru, ada yang latihan lempar botol ala bartender, stasiun radio berlomba-lomba menyiarkan lagu-lagu hits dari mobil stasiun radio, dll. Tapi yang paling banyak disana dan paling banyak dicari pengunjung adalah jajanan enak yang pas buat sarapan pagi, hahaha.

Karena kami sudah sarapan di hotel, maka kami murni olahraga loh, sampe cape keringetan. Jam 11 jalan Dago mulai dibuka kembali untuk kendaraan umum dan kami segera kembali ke hotel. Tapi eh ditengah jalan suami saya bertanya, “kamu lapar ngga ?”. Ya lapar lah, wong cape mengayuh sepeda. “Kita makan bakmi dulu yuk.” Wah asyik nih, saya langsung setuju.

Kendaraan kami berbelok menuju Jl. A. Yani dan berhenti didepan deretan toko. Tempatnya berada ditoko paling ujung kanan, no 29, dan ada spanduk bertuliskan “Baso Bintang Avon”. Tempatnya sederhana, tidak luas, memanjang kedalam tapi ada 2 tingkat. Tempat meracik baso berada dipaling depan toko, sehingga para pejalan kaki bisa melihat kesibukan meracik mi baso dikaca etalase. Karena penuh, kami duduk paling depan, dimeja kayu yang menempel didinding, persis disebelah kasir.

Didalam daftar menu terdapat 5 jenis mi yaitu Mi yamin adalah mi yang kuahnya dipisah, Mi kuah yang kuahnya dicampur, disiram keatas mi, Yahun adalah mi yamin campur bihun, terakhir adalah Bihun & Kwetiau. Kelima jenis mi ini bisa pilih bumbu rasa asin atau manis, lalu mau pilih spesial, komplit atau tambah baso saja. Tapi setelah saya tanyakan apa bedanya spesial dan komplit, katanya sama saja. Kumaha ieu teh, hahaha. Lalu ada pilihan isi kuah yaitu baso sapi, baso urat, baso ikan, siomay, pangsit, tahu, ceker, babat. Karena andalan utama tempat ini adalah mi baso maka saya pilih yamin asin baso dan suami saya pilih yamin manis baso, minumannya paling cocok es jeruk. Tak perlu menunggu lama disini, walau pengunjung penuh, pesanan kami cepat datangnya.

Nah ini dia mi baso Avon yang terkenal, semangkok mi yang ditaburi suwiran ayam berwarna kecoklatan, bawang goreng dan daun bawang. Mi berwarna kuning pucat dan ukurannya tidak terlalu tebal, ketika dimakan terasa lembut dan gurih. Suwiran ayamnya terasa agak manis. Kemudian baso kuahnya berisi 3 butir baso urat, sesuai pesanan kami. Kuahnya bening sedikit berminyak, dengan sayuran sawi yang mengambang, ketika ku hirup, hmm rasanya segar dan gurih khas kaldu sapi. Basonya terasa padat, gurih dan empuk, pokoknya enak deh. Dimeja tersedia toples plastik besar berisi pangsit goreng, tapi kami tidak mencicipinya. Sekarang baru menyesal deh. Saya juga mencicipi yamin manis punya suami saya, ternyata rasanya lebih enak loh, lebih berbumbu. Wah lain kali mesti diulang nih, hahaha.


Semangkok yamin baso dihargai Rp 20.000, es jeruk Rp 11.000. Karena sebentar lagi kami akan langsung pulang ke Jakarta, maka saya membungkus yamin baso sebagai oleh-oleh untuk keluarga. Saya yakin mata mereka pasti berbintang-bintang...

Sunday, March 23, 2014

Reunian di DIMSUM INC sama Ira yang lagi ngidam dimsum (**)












         




“Pengen makan dimsum...” begitu bunyi bbm Ira, temen kantorku yang resign pindah ke Bandung. Nah mumpung Ira lagi ada acara outing dari kantornya di Jakarta, maka dia berangkat lebih cepat, biar bisa ketemuan dulu sama kita-kita anggota grup MMG alias Makan Mulu Grup, hahaha. Sayangnya dari 5 orang anggota, ngga semua bisa hadir, jadi cuma kita ber 3 nih. Karena Ira janjian sama temen kantornya diwilayah Kuningan, maka supaya gampang kita janjian ketemuan juga di Kuningan. Untung ku teringat ada sebuah resto khusus dimsum di Pasar Fertival, yang belum pernah ku coba, tapi menurut review-review sih oke, yaitu Dimsum Inc. Setelah melewati perjalanan yang panjang dan macet pada hari Jumat itu, sampailah kami pada pk 1 siang di Dimsum Inc.

Tempatnya berupa cafe dengan ruang terbuka dimana ruang dalam dan luar tidak ada batas penyekat. Interiornya unik dan keren, dindingnya masih berupa batubata dan langit-langitnya terbuka, tanpa plafon. Disalah satu dinding diberi sketsa gambar kukusan bambu dan peralatan makan lainnya. Dinding lainnya tertutup rak dengan aneka pajangan, bahkan ada sebuah motor antik yang parkir disamping rak tadi, serta meja kursinya pun terbuat dari kayu.

Kami tak menyangka siang itu pengunjung penuh sekali, untung ada sebuah meja kosong yang baru ditinggalkan pengunjung. Kami segera duduk dan meminta daftar menunya. Didinding terdapat daftar 15 best seller menu dan best seller minuman. Wah sangat membantu sekali. Daftar menu terdiri dari fried & steamed dimsum, starter, breakfast, bubur, main menu, dessert, dan aneka minuman. Sayangnya semua menu tidak ada gambarnya sama sekali, sehingga kami harus membaca penjelasan yang tertera dibawah menu dimsum. Beberapa menu ada yang ditandai dengan tulisan “must try”. Kami menanyakan salah satu menu dimsum kepada waitress, “bentuknya kaya apa sih mba ?” Waitress menunjukkan kepada kami gambar dimsum dimaksud melalui tabletnya, tapi ketika kami ingin melihat semua gambar dimsum yang ada didalam tablet tsb, waitressnya menolak karena dilarang oleh manajemen. Tebakan saya, kalau semua menu ada gambarnya, pasti menu yang penampilannya tidak favorit akan tidak laku terjual. Hmm bener juga sih.

Okelah, karena kami sangat lapar dan bermaksud ngobrol sangat lama, maka kami memesan makanan agak banyak. Dimulai dengan 4 menu best seller yaitu har gau, shiu may, chicken feet dan mayo prawn dumpling. Ditambah fried and steamed guo tie, prawn cakwe, ceong fan, dan fried mantao. Kayanya masih kurang kenyang nih, tambah menu karbo ah, hongkong chicken noodle dan hainam rice. Untuk minumannya kami sama semua yaitu 3 gelas lychee tea. Jadi total makanan yang kami pesan adalah 12 porsi. Wah makan besar kita nih.

Satu persatu pesanan mulai kami berdatangan. Pertama, hongkong chicken noodle adalah bakmi dengan ukuran kecil diberi topping irisan tebal ayam panggang dan bok choy serta ditaburi daun bawang. Kuahnya encer dan berwarna coklat kehitaman. Rasanya enak juga, gurih kearah manis. Kemudian nasi hainam kami bagi 3, pasangannya dimakan bersama prawn cakwe dan prawn dumpling cocok juga nih, enak karena udangnya cukup banyak dan terasa, gorengan juga terasa renyah. Prawn cakwe diatasnya ditaburi abon sedangkan prawn dumpling dimakan bersama mayones. Chicken feet juga enak, gemuk dan bumbunya mantap. Dimsum lainnya seperti har gau, shiu may, fried and steamed guo tie juga enak, banyak isinya dan terasa bumbunya. Aneka dimsum ini akan semakin enak bila dicocol dengan aneka saus. Dimeja telah disediakan sebotol mayones, sebotol saus sambal, lalu ada aneka toples kecil yang berisi aneka sambal, cabe potong, minyak wijen dan kecap asin. Wuih sedapnya.



Tapi ada loh 1 jenis dimsum yang tidak enak, sampe saya ngga mau menghabiskan yaitu ceong fan. Bentuknya mirip lumpia basah tapi kulitnya terbuat dari tepung beras dan diberi isian udang, kemudian disiram kuah kecap asin. Nah masalahnya adalah udangnya tidak terasa sama sekali, sampe dibongkar sama teman saya, jadi rasanya kaya makan tepung doang. Aduh mending menu ini dihapus saja deh, maaf ya. Terakhir fried mantao adalah penutup yang sempurna yaitu roti mantao goreng yang dicocol susu kental manis, hanya saja posisi perut kami sudah kekenyangan sekali, hahaha.

Dari sejak kami datang dimana pengunjung sangat ramai, sampai 3 jam kemudian pengunjung sudah sepi, kami masih asyik mengobrol. Tempat ini memang nyaman buat nongkrong, apalagi buka nya 24 jam loh. Sayangnya para perokok juga betah disini, sampai kehadiran mereka sangat mengganggu obrolan kami.



Mengenai harganya, masing-masing dimsum @Rp 19.900, kecuali prawn cakwe Rp 24.900, HK noodle Rp 29.900, nasi hainam Rp 14.900, lychee tea mahal Rp 24.900 tapi leci nya cuma 1. Tempat ini boleh juga direkomendasikan karena tidak terasa bikin perut kenyang dan kenyang ngobrol.

Saturday, March 22, 2014

Ceramah kesehatan oleh Bp. Ustad Agus

Hasil ceramah kesehatan oleh Bp. Ustad Agus

Seperti biasa IWKKC (Ikatan Wanita Kompleks Keuangan Cilandak Barat) mengadakan acara arisan setiap 2 bulan sekali. Ya kapan lagi kita silahturahmi dengan tetangga. Tetangga kan saudara kita yang paling dekat dan paling mudah dihubungi kalau kita ada kesusahan. Nah acara arisan kali ini diisi dengan acara ceramah kesehatan oleh Bp. Ustad Agus. Sayang sekali kalau isi ceramah tsb tidak saya bagikan kepada para pembaca blog saya. Berikut sekelumit point-point penting dari isi ceramah tsb.

4 tanda gejala penyakit jantung adalah :
  • · Apabila kita duduk dilantai, kaki kanan diatas kaki kiri. Beberapa menit kemudian pindah kaki kiri diatas kaki kanan. Beberapa menit kemudian kaki mulai selonjoran.
  • · Bangun tidur, telapak kaki kita sakit bila berdiri dilantai
  • · Tangan terasa kaku dan kesemutan
  • · Dada kita terasa ditusuk-tusuk jarum

Apabila kita masuk angin, JANGAN PERNAH DIKEROK (KEROKAN), karena sangat berbahaya sekali bisa terkena angin duduk atau sakit jantung. Apabila kita biasa dikerok, maka pori-pori akan membesar, maka angin dan penyakit akan mudah masuk dan daya tahan tubuh kita akan menurun. Jangan minum obat-obatan yang dijual bebas karena akan merusak pendengaran, penglihatan dan ginjal kita. Solusinya apa ? Kita ambil 2 ruas jahe merah, lalu diparut, lalu direbus, air rebusannya diminum, ampasnya dibalurkan ke punggung kita sampai ke belakang leher, sambil membaca sholawat dan doa kesembuhan.

Sebagian besar penyakit disebabkan oleh pola makan. Yang utama adalah JANGAN PERNAH MAKAN MINYAK JELANTAH. Yaitu minyak goreng yang telah bekali-kali dipakai untuk menggoreng. Kalau kita menggoreng sendiri pun, setelah kita menggoreng 1 jenis makanan jangan dipakai untuk menggoreng makanan jenis lainnya.
Darah kita berwarna merah, apabila kita sering makan gorengan dengan minyak jelantah, darah kita berubah menjadi hitam, lalu kental, lalu menyumbat sampai menyebabkan pecah pembuluh darah.
Pembuluh darah kita terletak di 4 tempat yaitu di tangan, kening, kaki dan belakang kepala. Apabila pembuluh darah kita pecah disalah satu tempat tsb akan mengakibatkan stroke.

Sebagian besar wanita jaman sekarang banyak terkena penyakit kanker yaitu kanker payudara, myom, kista dan serviks. Para wanita jaman dulu jarang ada yang terkena penyakit tsb karena tidak pernah memakai pembalut wanita yang ada dipasaran seperti sekarang ini. Pembalut tsb mengandung zat dioksidan, yang masuk melalui vagina, kemudian mengkristal dan menimbulkan penyakit kanker seperti tersebut diatas.

Apabila kita masak nasi dengan memakai dandang, nasi akan matang sempurna karena melalui proses dikaronkan dulu. Cara ini sangat dianjurkan karena lebih sehat. Apabila kita memasak nasi dengan magic jar, maka nasi akan dipaksa matang dalam jangka waktu beberapa menit saja oleh elemen magic jar. Magic jar juga dilapisi bahan anti lengket. Setelah bertahun-tahun bahan tsb bercampur dengan nasi yang kita makan dan akan menimbulkan penyakit kanker.

Selain itu kita sebagai wanita sangat dianjurkan memeriksa benjolan di payudara secara rutin dan teratur. Caranya, ketika mandi, kita pakai kain penutup tubuh lalu menghadap kiblat, lalu menekan ibu jari kita ke payudara selama beberapa menit, sambil memeriksa apakah ada benjolan sambil membaca doa dari surat yunus yaitu "Wa Syifa Ulli Ma Fis Sudur" dalam hati saja (kan kita dikamar mandi), Insya Allah apabila rutin dikerjakan kanker tsb akan keluar ketika haid.

Terakhir, apabila kita ingin terlindung dari penyakit kanker, kita bisa melakukan vaksin anti kanker di RS Dharmais, yang sayangnya harganya mahal yaitu sekitar Rp 6.000.000, bisa bebas penyakit kanker selama 60 tahun.

Atau ada cara lain yang lebih murah yaitu memakai obat tetes IMPRO concentrated minerals from great salt lake. Nah pak ustadnya menawarkan produk tsb, saya penasaran juga sehingga saya membeli 1 botol. Setelah sampai rumah saya cek di website, bisa dilihat di http://www.immunotec.co.id/ Rupanya produk tsb dijual secara mlm. Karena saya tidak jualan, maka lihat sendiri ya khasiat obat IMPRO di web nya. Saya sih penasaran saja, mudah-mudahan manjur, Insya Allah.


Pada intinya, kenapa saya posting isi ceramah ini, supaya kita mengubah gaya hidup dan pola makan kita menjadi lebih sehat. Amin ya Rabbalalamin.

Sunday, March 02, 2014

Kuliner sehari di Bali


Minggu lalu saya pergi ke Bali dalam rangka Office Outing. Hari terakhir kami adalah acara bebas untuk jalan-jalan, belanja-belanja, wiskul, dll. Kami berdelapan menyewa sebuah mobil dengan agenda : sarapan di Warung Mak Beng, belanja di Pasar Seni Guwang Sukawati & Erlangga, dan maksi di Nasi Pecel Bu Tinuk, setelah itu langsung menuju bandara untuk pulang ke Jakarta. Padahal kami baru selesai sarapan di Hotel. Tapi apa daya, Warung Mak Beng tidak bisa kami lewatkan. Kami pun dilanda dilema. Apabila kami datang pas waktu makan siang, dijamin bakal kehabisan makanan. Karena itu sesuai agenda, kami langsung menuju daerah pantai Sanur.

Warung Mak Beng, Bukti kesederhanaan yang melahirkan kedasyatan (***)

http://www.yukmakan.com/review/members/warung-mak-beng/6308/warung-mak-beng-kesederhanaan-yang-melahirkan-kedahsyatan












Warung Mak Beng tepatnya berada di Jl. Hang Tuah no. 45, Sanur, Denpasar. Telpon 0361 282 633. Lokasi warung ini berada dipinggir jalan dekat dengan pantai. Tempatnya sederhana, yaitu sebuah rumah yang tidak terlalu luas dengan ruang yang terbuka. Didepan ada sebuah billboard yang cukup besar bertuliskan “Warung Mak Beng (dengan gambar ikan), 1941, Ikan laut goreng, soup kepala ikan laut, soup sayur”, serta alamat & no telponnya. Meja-meja yang tersedia berupa meja makan besar, sehingga kami harus duduk berdampingan dengan pengunjung lainnya. Waktu baru menunjukkan pukul 8.30 waktu Bali, tapi sudah banyak pengunjung yang makan disini. Karena kami semua belum ada yang tau sama sekali mengenai makanan disini, maka kami meminta daftar menunya. Rupanya hanya ada 1 macam menu yaitu sandard porsi yang berisi 1 sop ikan, 1 ikan goreng dan 1 nasi. Karena kami masih kenyang tapi penasaran maka kami memesan 4 porsi menu standard untuk 8 orang. Tak perlu menunggu lama, pesanan kami pun tiba dengan cepat.
Penampakan sop ikan mirip dengan pindang ikan yaitu kuah bening berwarna kecoklatan yang berisi ikan dan irisan ketimun. Nah ini baru aneh, belum pernah saya makan sop ikan pake ketimun. Selama ini sop ikan kan pakai belimbing wuluh atau nenas. Ketika dimakan, wuih kuahnya terasa pedas menyengat, dibarengi dengan rasa asam yang menyegarkan. Tidak tercium bau amis, yang ada malah aroma wangi yang menggoda. Ikannya terasa lembut, terutama dibagian kepalanya, sehingga tidak perlu tenaga untuk mengunyah. Rasa ketimun yang biasanya renyah dan segar telah berubah menjadi empuk dan lembut tapi tidak hancur. Kemudian ikan goreng, terasa segar dan gurih dengan bumbu minimalis. Ikan goreng sebaiknya dimakan bersama sambalnya sehingga rasanya semakin membangkitkan selera. Tapi hati-hati loh, rasanya super pedas. Setelah kami tanyakan rupanya ikan yang dipakai adalah ikan kakap.
Tak terasa peluh mulai membasahi tubuh kami, akibat rasa pedas yang dibarengi dengan cuaca yang panas. Sambil makan, kami semua para ibu-ibu teringat dengan suami dan anak kami masing-masing, yang telah kami tinggalkan selama 3 hari, akhirnya kami pun memesan kembali untuk dibawa pulang. Harga ikan disini sangat bersahabat yaitu sop ikan dan ikan goreng @ Rp 15.000 dan nasi Rp 4.000. Warung Mak Beng ini sangat pantas menjadi destinasi wiskul Bali, terbukti kelezatannya tidak hanya menarik penduduk setempat atau wisatawan biasa, melainkan banyak artis yang sudah pernah makan disini. Terbukti dengan banyaknya foto artis yang ditempel dan memenuhi 2 sisi dinding bagian dalam warung ini. Warung Mak Beng adalah bukti kesederhanaan yang melahirkan kedasyatan.

Nasi Pecel Bu Tinuk, Keanekaragaman yang menimbulkan kelezatan (***)

http://www.yukmakan.com/review/members/nasi-pecel-bu-tinuk/6309/nasi-pecel-bu-tinuk-keanekaragaman-yang-menimbulkan-kelezatan









Jam 2 siang waktu Bali, perut kami mulai keroncongan. Agenda terakhir adalah lunch di Pecel Bu Tinuk. Walaupun nasi pecel adalah menu khas Jawa, tapi Pecel Bu Tinuk ini merupakan salah satu destinasi wiskul Bali juga loh. Karena selain enak dan terkenal, harganya terjangkau dan halal adalah hal yang paling penting. Rumah makan ini berada di Jl. Raya Tuban no. A5, hanya beberapa menit dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Telpon 0361 757 473.
Ketika masuk kedalam rumah makan ini, kami langsung masuk kedalam antrian. Rupanya pengunjung langsung antri memilih aneka lauk pauk yang berjajar didalam etalase kaca yang panjang. Dibelakang etalase ada beberapa orang yang melayani pesanan kami. Uniknya ditembok belakang etalase tsb terdapat kartu harga makanan yang digantung disepanjang tembok tsb. Tadinya saya tidak mengerti maksud kartu-kartu yang bertuliskan sejumlah angka dalam rupiah tsb. Tapi kemudian saya melihat pengunjung didepan saya, selesai memilih dan mengambil makanan lalu diberi kartu harga makanan tsb. Hahaha unik ya.
Berbagai macam lauk pauk yang dipajang didalam etalase sangat menggugah minat dan antusias kami. Lauk pauk tsb diantaranya adalah ayam goreng, ayam bakar, ayam cabe ijo, sate, gulai, telor bulat & dadar, aneka pepes, tahu & tempe goreng, ikan asin, kering tempe, kering kentang, sambal goreng ati, paru, sop, sayur asem, lodeh, ayam suir, perkedel jagung, urap, dan pecel tentunya. Rugi kalau sudah kesini tapi tidak makan pecelnya, maka pilihan saya adalah nasi pecel plus ayam goreng. Setelah itu saya dikasih kartu Rp 27.000. Kemudian bergeser ke tempat jus, saya memesan jus semangka Rp 12.000 dan mengambil sebungkus krupuk Rp 5.000. Baru setelah itu kami menuju meja makan karena bayarnya sehabis makan saja.

Makanan kami disajikan diatas piring ayaman yang beralaskan kertas coklat. Saya memesan pecel yang tidak pedas dan mulai mencicipinya, ternyata masih ada semburat rasa pedas yang membayangi pecel tsb. Sayurannya terasa segar dan renyah, bumbunya sangat pas komposisi bumbunya, tanpa ada rasa kencur yang berlebihan. Ayam kampungnya pun empuk dan gurih. Perut kami pun kenyang dan tubuh segar kembali, siap untuk menghadapi perjalanan pulang menuju Jakarta.