Sunday, March 23, 2014

Reunian di DIMSUM INC sama Ira yang lagi ngidam dimsum (**)












         




“Pengen makan dimsum...” begitu bunyi bbm Ira, temen kantorku yang resign pindah ke Bandung. Nah mumpung Ira lagi ada acara outing dari kantornya di Jakarta, maka dia berangkat lebih cepat, biar bisa ketemuan dulu sama kita-kita anggota grup MMG alias Makan Mulu Grup, hahaha. Sayangnya dari 5 orang anggota, ngga semua bisa hadir, jadi cuma kita ber 3 nih. Karena Ira janjian sama temen kantornya diwilayah Kuningan, maka supaya gampang kita janjian ketemuan juga di Kuningan. Untung ku teringat ada sebuah resto khusus dimsum di Pasar Fertival, yang belum pernah ku coba, tapi menurut review-review sih oke, yaitu Dimsum Inc. Setelah melewati perjalanan yang panjang dan macet pada hari Jumat itu, sampailah kami pada pk 1 siang di Dimsum Inc.

Tempatnya berupa cafe dengan ruang terbuka dimana ruang dalam dan luar tidak ada batas penyekat. Interiornya unik dan keren, dindingnya masih berupa batubata dan langit-langitnya terbuka, tanpa plafon. Disalah satu dinding diberi sketsa gambar kukusan bambu dan peralatan makan lainnya. Dinding lainnya tertutup rak dengan aneka pajangan, bahkan ada sebuah motor antik yang parkir disamping rak tadi, serta meja kursinya pun terbuat dari kayu.

Kami tak menyangka siang itu pengunjung penuh sekali, untung ada sebuah meja kosong yang baru ditinggalkan pengunjung. Kami segera duduk dan meminta daftar menunya. Didinding terdapat daftar 15 best seller menu dan best seller minuman. Wah sangat membantu sekali. Daftar menu terdiri dari fried & steamed dimsum, starter, breakfast, bubur, main menu, dessert, dan aneka minuman. Sayangnya semua menu tidak ada gambarnya sama sekali, sehingga kami harus membaca penjelasan yang tertera dibawah menu dimsum. Beberapa menu ada yang ditandai dengan tulisan “must try”. Kami menanyakan salah satu menu dimsum kepada waitress, “bentuknya kaya apa sih mba ?” Waitress menunjukkan kepada kami gambar dimsum dimaksud melalui tabletnya, tapi ketika kami ingin melihat semua gambar dimsum yang ada didalam tablet tsb, waitressnya menolak karena dilarang oleh manajemen. Tebakan saya, kalau semua menu ada gambarnya, pasti menu yang penampilannya tidak favorit akan tidak laku terjual. Hmm bener juga sih.

Okelah, karena kami sangat lapar dan bermaksud ngobrol sangat lama, maka kami memesan makanan agak banyak. Dimulai dengan 4 menu best seller yaitu har gau, shiu may, chicken feet dan mayo prawn dumpling. Ditambah fried and steamed guo tie, prawn cakwe, ceong fan, dan fried mantao. Kayanya masih kurang kenyang nih, tambah menu karbo ah, hongkong chicken noodle dan hainam rice. Untuk minumannya kami sama semua yaitu 3 gelas lychee tea. Jadi total makanan yang kami pesan adalah 12 porsi. Wah makan besar kita nih.

Satu persatu pesanan mulai kami berdatangan. Pertama, hongkong chicken noodle adalah bakmi dengan ukuran kecil diberi topping irisan tebal ayam panggang dan bok choy serta ditaburi daun bawang. Kuahnya encer dan berwarna coklat kehitaman. Rasanya enak juga, gurih kearah manis. Kemudian nasi hainam kami bagi 3, pasangannya dimakan bersama prawn cakwe dan prawn dumpling cocok juga nih, enak karena udangnya cukup banyak dan terasa, gorengan juga terasa renyah. Prawn cakwe diatasnya ditaburi abon sedangkan prawn dumpling dimakan bersama mayones. Chicken feet juga enak, gemuk dan bumbunya mantap. Dimsum lainnya seperti har gau, shiu may, fried and steamed guo tie juga enak, banyak isinya dan terasa bumbunya. Aneka dimsum ini akan semakin enak bila dicocol dengan aneka saus. Dimeja telah disediakan sebotol mayones, sebotol saus sambal, lalu ada aneka toples kecil yang berisi aneka sambal, cabe potong, minyak wijen dan kecap asin. Wuih sedapnya.



Tapi ada loh 1 jenis dimsum yang tidak enak, sampe saya ngga mau menghabiskan yaitu ceong fan. Bentuknya mirip lumpia basah tapi kulitnya terbuat dari tepung beras dan diberi isian udang, kemudian disiram kuah kecap asin. Nah masalahnya adalah udangnya tidak terasa sama sekali, sampe dibongkar sama teman saya, jadi rasanya kaya makan tepung doang. Aduh mending menu ini dihapus saja deh, maaf ya. Terakhir fried mantao adalah penutup yang sempurna yaitu roti mantao goreng yang dicocol susu kental manis, hanya saja posisi perut kami sudah kekenyangan sekali, hahaha.

Dari sejak kami datang dimana pengunjung sangat ramai, sampai 3 jam kemudian pengunjung sudah sepi, kami masih asyik mengobrol. Tempat ini memang nyaman buat nongkrong, apalagi buka nya 24 jam loh. Sayangnya para perokok juga betah disini, sampai kehadiran mereka sangat mengganggu obrolan kami.



Mengenai harganya, masing-masing dimsum @Rp 19.900, kecuali prawn cakwe Rp 24.900, HK noodle Rp 29.900, nasi hainam Rp 14.900, lychee tea mahal Rp 24.900 tapi leci nya cuma 1. Tempat ini boleh juga direkomendasikan karena tidak terasa bikin perut kenyang dan kenyang ngobrol.

No comments: