Friday, July 29, 2011

Tian Xi, kembalinya si bebek merah yang hilang (***)












Geng kami adalah penggemar sajian Chinese food dari Red Duck restaurant, jadi ketika kami mengetahui bahwa resto ini sudah tidak ada lagi di FX Mall, betapa kecewanya kami. Rasa yang lezat serta jarak yang dekat dari kantor kami di gedung BEI lah yang membuat kami sering menyambangi resto ini.

Jadi ketika kami mendengar sebuah kabar bahwa ada sebuah resto yang bernama Tian Xi by Red Duck di Mall Senayan City, maka segera kami ambil keputusan, bila ada salah seorang dari kami yang ultah, maka harus mentraktir makan disana. Kebetulan di bulan July yang ultah adalah saya sendiri, so jadilah sore itu sepulang dari kantor kami berlima bergegas menuju Lower Ground Mall Senayan City. Sudah terbayang di lidah kami, berbagai kelezatan dimsum serta bebek panggangnya yang empuk, hmm tak sabar rasanya ingin segera tiba kesana.

Restaurant ini mudah dicari. Dari kejauhan sudah terlihat tulisan Tian Xi berwarna putih serta huruf kanji merah disampingnya. Ketika masuk, ruangan terlihat luas dan lapang, terbagi menjadi smoking dan non smoking area, dimana area tersebut dibatasi dengan sebuah dinding tebal yang bagian tengahnya ada gerbang berbentuk setengah lingkaran, sehingga seolah olah kita akan memasuki sebuah terowongan. Disini tersedia juga ruangan VIP sehingga saya yakin resto ini bisa menampung ratusan orang pengunjung. Senangnya lagi, ada keterangan no pork & no lard yang membuat kami semakin tenang.

Buku menu yang disodorkan ada 3, yaitu buku menu utama yang tebal dan berat berisi berbagai menu bebek sebagai sajian andalan disini, lalu berbagai menu seafood kelas premium serta aneka sajian sayuran. Dua buku menu lainnya jauh lebih tipis dan ringan, yaitu yang pertama berisi berbagai menu dimsum, rice dan noodle, serta yang kedua berisi berbagai menu minuman dan dessert.

Teman yang pertama sedang pantang makan seafood dan bebek akibat dari kondisi kehamilannya, walaupun begitu kami tetap memesan menu wajib bebek panggang, lalu ayam goreng bawang putih dan buncis cabe garam biar si bumil bisa makan. Teman yang kedua sedang ngidam berat udang telur asin. Teman yang ketiga penggemar dimsum, sehingga kami memesan tim siew mai dan kaki ayam lada hitam. Kami juga sepakat memesan cakwe goreng thousand island dan yang terakhir adalah cheong fun otak-otak saus XO yang gambar menarik dan menggiurkan. Karena makanan yang dipesan sudah cukup banyak apalagi bila ditambah nasi, maka kami hanya memesan Chinese tea refill untuk pembilas dahaga.

Sembari menunggu pesanan datang, kami pun mulai beraksi dan berfoto ria. Tapi alangkah terkejut dan gembiranya kami, belum sampai 10 menit, bahkan belum sempet ngobrol, pesanan kami berangsur angsur datang. Saya pun jadi panik mengalihkan kamera ke makanan di meja, sebelum sajian cantik tersebut rusak diserbu tangan tangan bersumpit.

Berikut review makanan dari saya : bebek panggangnya memiliki kulit luar berwarna merah kecoklatan yang mengkilat, rasanya garing tapi masih berlemak didalamnya. Dagingnya empuk dan juicy, disajikan bersama saus coklat kehitaman yang rasanya manis. Kemudian ayam goreng bawang putih, penampilannya mirip sekali dengan bebek, disajikan bersama semangkuk garam bercampur merica. Bedanya kalau bebek rasanya gurih dan manis yang berasal dari sausnya, kalau ayam rasanya sudah asin.

Kemudian penampilan udang telur asinnya unik. Udang dan jagung manis pipilan digoreng tepung dan disiram telur asin, tapi telur asin telah bersatu dan meresap, tidak seperti di resto lain yang telur asinnya sampai tergenang dipiring. Untung kami memilih udang kupas, sehingga rasa telur asin lebih meresap ke daging udang daripada kami harus repot menghisap hisap kulit udangnya.

Buncis cabe garam adalah buncis yang digoreng tepung lalu ditaburi cincangan bawah putih yang royal serta potongan cabe rawit. Disajikan bersama semangkuk saus cair berwarna coklat yang penampilannya mirip dengan saus sambal kacang. Tapi ketika dicicipi, alangkah terkejutnya saya, mata pun langsung mendelik akibat rasa asam yang menyeruak di mulut. Rupanya rasa asam berasal dari air jeruk kimkit. Cocok sekali, perpaduan rasa gurih dan asam dimulut menimbulkan rasa ketagihan, menghilangkan rasa eneg tapi menyegarkan.

Kemudian cakwe nya, kulitnya garing dan bertabur wijen tapi didalamnya empuk, terbalut saus thousand island yang sudah bersatu sehingga tidak menimbulkan jejak berlebihan diatas piring.

Sekarang yang paling unik adalah cheong fun otak-otak saus XO, yaitu otak otak ikan, bentuknya kotak panjang, dibungkus gulungan tepung beras, kemudian digoreng sedikit kering dikedua sisi atas dan bawah, serta diberi topping sambal ikan teri. Ketika dimakan, otak otak terasa empuk dan tidak kenyal, rasa ikan dan bumbunya menonjol, berpadu dengan rasa tepung beras yang licin dan agak lengket, ditimpalin lagi rasa asin pedas dari sambal ikan teri nya, wah unik dan istimewa ya.
Terakhir dimsum tim kaki ayam lada hitam dan siew mai, hanya 1 comment nya, yaitu enak. 

Perasaan bila dibandingkan dengan masakan resto Red Duck, sepertinya ini lebih enak deh, atau kami memang kangen masakan mereka, ngga tau juga ya. Tapi yang penting dinner kami malam ini sukses dan kekenyangan, walaupun sedikit kurang sempurna. Apa pasalnya ? Ini gara gara rasa asin yang tidak merata pada masakan ayamnya, yaitu rasa asin yang sedang dibagian atas daging ayam, tapi rasa asin menumpuk dibagian bawah bahkan meresap ditulangnya. Batal deh acara menghisap hisap tulang ayam. Sayang kami tidak memesan dessertnya, padahal gambarnya sungguh menarik hati. Tapi apa daya, perut sudah tak sanggup menampung lagi.

Mengenai harga, yang termahal adalah udang Rp 80.000, disusul dengan ½ ekor ayam Rp 70.000, ¼ bebek Rp 55.000, cakwe Rp 48.000, buncis Rp 38.000, cheong fun otak-otak Rp 16.000, siew mai Rp 15.800, kaki ayam Rp 12.800 plus nasi, minum, tax and service, serta dikurangi diskon promo BNI card (atau CIMG Niaga) sebesar 30%, maka total saya bayar adalah Rp 348.059.

Buat yang berminat makan kesini alamatnya adalah Tian Xi by The Red Duck, Senayan City, LG # 06-08, Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270, Telpon 021 7278 1532 / 7278 1527. Oh ya ada 1 info penting, disini tersedia juga all you can eat dimsum yang harganya sungguh terjangkau, tapi hanya tersedia pada siang hari saja. Ching man yung (selamat menikmati)…

Sunday, July 03, 2011