Sunday, May 19, 2013

Kuliner Jatim


Kali ini saya mau membahas review saya atas beberapa tempat makan di Jatim, dalam rangka kunjungan saya ke kota Malang beberapa waktu yang lalu.

BAKSO PRESIDENT, icon kota Malang (***)





Kalau berkunjung ke kota Malang, kuliner wajibnya adalah bakwan atau bakso Malang. Tapi yang mana ? Dari semua orang yang kami tanya, entah itu supir taxi, karyawan hotel atau teman kami yang tinggal di Malang, semua kompak menjawab ke Bakso President saja. Jadilah Bakso President menjadi kunjungan pertama kami di kota Malang.

Setelah selesai check in, kami segera memanggil taxi dan memberitahu tujuan kami. Kami pun diantar ke Bakso President pusat di jl Batanghari 05, karena memang ada beberapa cabangnya. Menurut info, Bakso President ini berada didekat stasiun kereta api. Tetapi sesampainya disana, rupanya rumah makan ini terletak persis disamping rel kereta api, jadi mau ngga mau kami harus melangkahi rel kereta api dulu karena memang tidak ada jalan lain.

Tempatnya sedehana, sekelas warung makan lah, bentuk ruangannya memanjang kesamping. Meja makannya ada yang terletak didalam dan diluar ruangan, sedangkan dinding dalamnya penuh dengan foto selebritis yang pernah makan disini. Cara memesannya adalah kita harus langsung menuju gerobak baksonya, menunjuk bakso pilihan kita, atau memesan menu paketnya. Setelah itu kita membayar ke kasir, barulah makanan diantar ke meja makan.

Kalau melihat menu yang tertera di dinding adalah : bakso kecil, besar, tulang muda, goreng, bakar, urat bakar, siomay goreng dan basah, goreng panjang (bentuknya panjang mirip lumpia), rempelo ati ayam, jeroan paru, tahu, mi dan, lontong. Harganya @ Rp 2000, yang Rp 4000 hanya baso besar dan rempelo ati. Yang Rp 10.000 hanya bakso bakar, bahkan mi dan lontong nya @ Rp 1000. Kalau mau memilih menu paket baso campur, harganya berkisar antara Rp 8000 sampai Rp 22.000. Hmm dasyat murahnya, bagi orang Jakarta.

Nah sekarang kita cicipi bakso nya. Pertama kuahnya dulu diseruput, hmm seger. Kuahnya bening dan bertaburan bawang, dengan rasa kaldu yang mantap. Basonya juga asli dan lezat. Karena saya belum pernah merasakan menu bakso bakar, maka saya memesan urat bakar alias bakso urat bakar, yaitu 4 butir bakso yang ditusuk sate lalu dilumuri dengan bumbu berwarna kehitaman lalu dibakar. Bakso bakar disajikan diatas piring tersediri karena berlumuran bumbu sehingga tergenang. Ketika digigit bakso terasa renyah dan bumbunya terasa tajam yaitu manis dan gurih sekaligus, serta rasa kecap yang mendominasi. Sambal yang disediakan dimeja rasanya pedas banget loh, kelas advance lah. Mengenai dessert nya disini tersedia es blewah dan es buah. Harganya juga murah loh, yaitu Rp 3000 untuk es blewah dan Rp 6000 untuk es buahnya.

Panteslah kalau Bakso President ini menyandang gelar icon kuliner kota Malang, karena selain dasyat nikmatnya dan dasyat murahnya, memiliki tambahan gelar lagi yaitu "Pelopor bakso Malang asli full variasi". Karena sebenarnya bakso Malang asli kan hanya terdiri dari 4 jenis yaitu baso, tahu, siomay basah dan kering. Tapi Bakso President menciptakan berbagai variasi sehingga pedagang bakso lain banyak yang mengikuti dan meniru variasi bakso ciptaannya. Tapi teteplah Bakso President juaranya.


RESTO TAMAN INDIE, menyantap hidangan tradisional ditempat eksotis (*)












Makan malam apa di kota Malang ? Setelah kami bertanya kepada salah seorang karyawan hotel tempat kami menginap, diperolehlah sebuah informasi kuliner menarik yaitu Taman Indie Resto yang terletak di sebuah kompleks perumahan “Kota Araya”. Kemudian kami dipanggilkan sebuah taxi dan supirnya diberi tahu untuk menuju Jl. Blimbing Indah Megah 1.
Letak perumahan ini agak jauh dari pusat kota Malang, walaupun begitu tidak sampai setengah jam kami pun sudah tiba dikompleks perumahan mewah ini. Restorannya sendiri terletak di Jl. Lawang Sewu Golf 2-18. Sebelum tiba di resto tsb, kami melewati sebuah bangunan super besar, luas dan megah serupa hall, yaitu sebuah restaurant chinesse food terkenal dengan nama KDS Cantonese restaurant, tapi tidak halal menurut supir taxinya.
Beberapa menit kemudian tibalah kami dipintu masuk resto Taman Indie yaitu sebuah bangunan tradisional Jawa yang terbuat dari kayu dengan hiasan ukiran Gunungan seperti dalam wayang kulit. Nuansa resto ini unik yang diperkuat dengan interior tradional khas Jawa. Resto ini memiliki ruangan yang terbuka dan bersatu dengan alam, dikelilingin tanaman dan pepohonan rindang serta latar belakang suara gemericik air dan kicauan burung. Diseberang tempat makan kami ada sebuah panggung yang menyuguhkan live music.
Menu yang tersedia sangat beragam dan tidak terbatas hanya menu tradisional saja.  Ada juga menu chinesse dan eropean food. Menu tradisionalnya sendiri terbagi menjadi aneka menu khas pawon yaitu penyajian menu menjadi 1 dalam 1 piring tradional seperti menu rumahan, aneka olahan ayam, ikan, buntut dan iga sapi, aneka menu kremesan serta aneka nasi goreng. Selain itu ada menu pembuka dan dessert tradional.
Kami memutuskan untuk memesan sego bungkus ndeso dan ikan patin kremes, dengan minuman es tajem dan jaser tulungagung. Sambil menunggu pesanan datang saya mengamati suasana disekitarnya. Sebenarnya resto ini menyuguhkan pemandangan khas pedesaan, yaitu berada di tepi sebuah sungai dan sawah. Sayangnya kami datang dimalam hari jadi pemandangannya tidak terlalu jelas, hanya terlihat susana temaram dan romantis dari lampu-lampu yang menghias taman dan resto ini. Padahal banyak tempat makan berupa gazebo yang bertebaran disepanjang sungai dan sawah tsb.
Pesanan kami tiba diawalin dengan minuman dulu. Pertama adalah es tajem yaitu tape hijau yang dipadukan dengan air jeruk dan disajikan didalam sebuah mangkok serta dihiasi dengan es serut yang dibentuk serupa kerucut. Wah rasanya sungguh unik, nikmat dan seger. Lalu Jaser tulungagung adalah minuman yang terbuat dari rebusan jahe, sereh dan kayu manis. Rasanya hangat, merambat dari tenggorokan sampai ke perut.
Tidak begitu lama makan malam kami pun tiba. Pertama, sego bungkus ndeso adalah nasi putih yang dibungkus daun pisang, semangkok kare ayam, oseng kacang panjang, empal, trancam, oseng tempe dan tahu, sambal bajak, mentimun serta peyek kacang. Sepertinya sajian ini lebih cocok dinikmati saat siang hari dipinggir sawah. Nasinya terasa pulen dan wangi, empalnya empuk, rempeyeknya renyah dan super panjang bentuknya, trancam alias urap khas Jawa rasanya segar mengimbangi rasa kare ayam yang pekat dan kental.
Selanjutnya ikan patin kremes pesanan saya adalah seekor ikan patin goreng yang ditutupi kremesan dan disajikan bersama nasi bakar, lalapan serta sambal bajag & sambal bawang. Wah saya tidak menyangka bakal diberi ikan sebesar ini, bakal kekenyangan nih. Tapi menurut saya bumbu ikan kurang meresap kedalam dagingnya, sehingga saya kurang bersemangat makannya.
Selesai dinner kami perut kami terasa penuh, padahal waktu sudah menunjukan pk 10 malam. Segera kami minta billnya. Harga ikan patin adalah Rp 53.500, sego bungkus Rp 45.500, es tajem Rp 22.500 serta jaser tulungagung Rp 14.500, tanpa tax dan service charged. Mungkin sudah di gross up (hehehehe dasar orang accounting).
Keunggulan utama resto ini memang terletak pada suasananya yang indah dan asri, terutama bila datang disiang hari karena pemandangannya lebih jelas. Sedangkan untuk menu yang disajikan disini sangat cocok buat para penyuka masakan tradisional karena mayoritas menu yang serba ndeso tapi dikemas dengan gaya modern. Hal ini sesuai dengan motto resto yaitu Taman Indie, river view resto, when the exotic place and delicious taste met. Selain itu tempatnya pun sangat luas dan cocok untuk berbagai acara pertemuan, seperti arisan, reuni bahkan pernikahan. Maka yang berminat kesini bisa telpon dulu ke 0341 417777.

Friday, May 17, 2013

Island creamery, surga nya dessert (*)





Baru-baru ini Street Gallery Pondok Indah Mall baru dibuka. Saya pun tak sabar mengunjunginya. Karena letaknya deket rumah dan jam operasionalnya yang sampai midnight, maka tempat ini bakal cocok buat kami yang sering pulang malam tapi tidak ada makanan dirumah, he he he.

Setelah puas mengelilingi tempat ini, tidak afdol kalau tidak mampir ke salah satu restonya. Padahal kami baru saja selesai makan siang. Yang paling cocok pastilah mengudap dessert. Kebetulan sekali saya melihat sebuah cafe yang menyediakan dessert yaitu Island Creamery. Kebetulan saya baru membaca review nya di Detikfood yang mengulas tempat ini tapi di cabang Mall Kota Kasablanka. Tak sabar saya langsung mengajak suami saya mampir kesini.

Tempatnya tidak terlalu luas dengan bentuk yang memanjang ke samping. Dipaling depan terdapat food display yang memajang aneka ice cream dan frozen dessert. Diatasnya terdapat papan menu yang menampilkan foto-foto frozen dessert, snack dan minuman yang menerbitkan air liur. Karena gambar itulah saya memesan chocolate lava cake with ice cream, sedangkan suami saya lebih memilih ice cream. Kebetulan masih ada promo beli 1 gratis 1 scoop ice cream. So dia pun memilih rainbow dan cookies & cream ice cream. Dari depan, kami bergerak kesamping untuk membayar ke kasir, disamping food display yang berisi aneka jenis whole cake.

Setelah itu barulah kami mencari tempat. Kebetulan saat itu tempat ini belum terlalu ramai, karena memang baru buka. Interior cafe ini sederhana tapi manis, semanis sajian dessertnya. Meja, kursi dan dindingnya bernuansa warna krem kekuningan. Dikursi paling belakang ada sebuah meja khusus yang menyediakan peralatan mewarnai, khusus untuk anak-anak.

Ice cream pilihan suami saya, keduanya berwarna putih. Dimana es krim yang rasa rainbow terdapat bintik-bintik warna warni, sedangkan yang rasa cookies & cream terdapat chocolate cookies yang lembut. Rasanya benar-benar creamy dan ada rasa gurih yang samar, seperti layaknya makan cake beku lah.

Nah kalau chocolate lava, penampilannya adalah sebuah coklat cake berbentuk bulat yang ditaburi gula putih halus, disajikan dipiring putih bersama 1 scoop ice cream coklat, sesuai permintaan saya. Cakenya masih hangat, sehingga ketika dibelah, coklat didalamnya benar-benar mengalir keluar. Sesendok cake kusuap bersama es krimnya, rasa hangat dan dingin berbaur sekaligus dilidah, menimbulkan sensasi nikmat. Walaupun ukurannya tidak besar, sajian ini bikin kenyang juga loh. Mungkin sebaiknya jangan memilih es krim coklat, melainkan es krim dengan nuansa rasa asam, agar lebih cocok. Mengenai harganya, 1 scoop ice cram Rp 20.000 dan chocolate lava Rp 31.819. Yang ingin mampir kesini bisa telepon dulu di 021 2952 9730. Bertambah 1 lagi tempat nokrong enak dan asyik di kawasan PIM.

Thursday, May 16, 2013

Yumm Thai, masakan Thailand yang benar-benar yummy (**)








Hari ini kami berencana makan siang di Yumm Thai, yaitu resto masakan Thailand yang terletak di jalan Senopati no 66. Resto ini terbilang baru beberapa bulan berdiri. Sebelumnya kami sudah sering kesini tetapi dulu disini adalah resto Vietopia dengan menu andalan Pho Bo. Sekarang Vietopia sudah tidak ada lagi dan berganti pemilik menjadi resto Yumm Thai. Nah berhubung sohib saya hari ini berulangtahun, maka kesempatan buat kami minta traktir disini. Tempatnya juga dekat dengan kantor kami di kawasan SCBD Sudirman.

Nah kami berenam sudah sampai. Ketika memasuki resto ini terlihat suasana santai dan casual, yang ditandai dengan meja dan kursi yang terbuat dari kayu berwarna krem, dinding berwarna cerah bergambar gajah khas Thailand serta interior dengan pernak pernik khas Thailand.

Menu disini punya keunikan tersendiri, yaitu pengunjung dapat memilih menu yang dimasak sesuai dengan selera masing-masing. Cara yang tertulis dibuku menu adalah pertama, memilih protein yaitu ayam, daging, seafood atau tahu. Langkah kedua adalah memilih bumbu yaitu bumbu red curry, green curry, black pepper, three flavor, tom yum, thai herbs, chilli & basil. Langkah terakhir adalah memilih antara nasi putih, nasi merah atau sayuran rebus. Set menu ini sudah termasuk lumpia sayur dan mango salad loh. Tapi selain itu ada juga menu ala carte yaitu phad thai, nasi goreng, salad, soup, sayuran serta snack and sides.

Karena kami ingin makan tengah, maka kami lebih memilih menu ala carte. Pilihan kami adalah chicken pandan, vegetable spring roll, thai fish cake, fried brocoli, tom yam seafood soup, beef phad thai, dan grilled chicken. Dan inilah reviewnya.

Pertama tom yum seafood soup nya, hmm nikmat dan segar, tidak terlalu asam dan pedas, walaupun warnanya kemerahan. Cocok dilidah dan perut. Isinya pun banyak yaitu udang, ikan serta jamur. Kemudian fish cake yaitu otak-otak ikan tapi bentuknya bulat seperti perkedel, semakin nikmat dimakan bersama sausnya yang terasa asam pedas. Beef phad thai, ini favorit ku, karena rasa bumbunya yang tajam dan mi nya yang lembut. Lalu fried brocoli adalah tumis brocoli bersama aneka sayur lainnya seperti jamur, wortel dan keputren, dengan saus kecoklatan dan ditaburi cincangan bawang putih goreng. Sayurannya segar, bumbunya mantap, rasanya sedap nian. Ayam pandan adalah potongan ayam yang telah dibumbui dan dibungkus daun pandan, lalu digoreng sehingga menghasilkan ayam goreng yang harum dan empuk, dengan bumbu yang meresap sempurna. Grilled chicken adalah ayam panggang yang telah diiris-iris, dengan warna kecoklatan serta sedikit gosong yang menggoda, disajikan bersama salad mangga dan saus asam manis pedas. Ayam ini enak, hanya saja rasanya agak asin dan terlalu berlemak. Terakhir lumpia sayurnya renyah dan empuk.

Mengenai harganya rata-rata tiga puluh ribuan, yaitu yang paling murah adalah brocoli  Rp 18.500, dan yang termahal adalah beef phad thai Rp 44.500. Begitu pula dengan minumannya antara Rp 11.500 untuk ice tea dan yang termahal adalah jus semangka saya Rp 25.000. Harga yang kami bayar setelah tax adalah Rp 428.400. Bila dibagi 6 orang jatuhnya masing-masing sekitar tujuh puluh ribuan. Lumayan mahal sih.

Jadi kesimpulan saya atas resto ini adalah makanannya enak dan yummy, porsinya tidak terlalu besar alias kurang kenyang, harga termasuk mahal, suasana akrab dan santai, tetapi saya merasa duduk terlalu sempit, karena ukuran meja dan kursi yang tidak terlalu besar. Pelayanan cepat dan ramah serta ruang resto yang indah, bersih dan nyaman. Buat yang ingin mencoba makan kesini, bisa telpon dulu di 021 726 1162 untuk menjamin ketersediaan tempat.
 
 

Wednesday, May 15, 2013

Sarapan kesiangan di Bubur Kwang Tung Pecenongan (***)





Malam minggu suami saya sudah berpesan “besok kita sarapan bubur yuk di Pecenongan”. “Wah halal ngga tuh ?” tanya saya. “Ya halal dong” sahut suami ku. Jadi keesokan harinya, selesai olahraga dan mandi, kami langsung berangkat ke arah kota. Sayangnya kami terhambat kemacetan akibat car free day, jadi sesampainya disana kami agak kesiangan.

Saya pikir suami saya mengajak makan bubur di kaki lima. Tapi rupanya tempat bubur ini adalah sebuah restaurant yaitu Bubur Kwang Tung, seafood steamed ala Hongkong. Letaknya di Jl Pecenongan no 67 I, Jakarta Pusat. Di papan signboard tertulis “halal” dan “open 24 hours”. Ketika masuk, semua meja masih penuh terisi oleh pengunjung yang sarapan. Untunglah ada sebuah meja kosong yang baru selesai ditinggal pengunjung. Terlihat para waitress yang berseragam chinesse look ini sangat sibuk melayani para pengunjung. Saya langsung memesan 2 porsi bubur ayam. Tapi karena kami mengintip meja pengunjung lain, kami memesan menu tambahan yaitu telur dadar, cakoe, kacang goreng dan ayam putih.

Sambil menunggu pesanan datang, saya mengamati ruangan resto ini. Ruangannya memanjang kebelakang, dengan kursi berwarna merah dan dinding yang dipenuhi foto-foto para pesohor yang makan disini. Dapurnya berada dipaling depan, disamping pintu masuk. Jadi pengunjung bisa mengintip kesibukan para koki dari dinding dapur yang transparan.

Tak berapa lama pesanan kamipun tiba. Bubur yang datang disajikan dalam sebuah mangkuk yang besar. Disajikan bersama sepiring kecil kecap asin dengan irisan jahe dan cabe rawit. Telur dadar yang datang terlihat tebal dengan garnis daun ketumbar, lalu ayam putih alias ayam rebus disajikan dengan garnis daun bawang.

Tak sabar rasanya menyantap sajian berselera ini. Kami pun mulai menyendok bubur kedalam mangkok masing-masing yang berukuran lebih kecil. Kekentalan bubur terlihat pas dan terlihat potongan ayam yang besar-besar menyembul dari dalam bubur, bukan suwiran ayam loh. Saya beri sedikit kecap asin, hmm bubur yang hangat mengalir lembut kedalam tenggorokan saya. Nah saya ada ide nih. Saya ambil daun ketumbar dan saya campur kedalam bubur saya, lalu saya suap bersama ayam putih dan cakoe, aah rasa buburnya melonjak jauh dari enak menjadi super nikmat. Saya pun memesan tambahan daun ketumbar untuk campuran sisa bubur saya. Cakoe nya terasa garing dan renyah, ayam rebusnya gurih dan empuk, telur dadar nya tebal dengan keharuman menggoda.

Sarapan hari ini benar-benar nikmat dan sangat mengenyangkan, karena semangkok besar bubur tsb setara dengan 4 mangkok kecil milik kami. Mengenai harga ya sebandinglah dengan kualitas dan kuantitas bubur tsb, yaitu Bubur Rp 40.000, Telur dadar Rp 25.000, Ayam Rp 80.000, 2 Cakoe Rp 12.000, serta 2 hot tea Rp 12.000. Mahal sih untuk ukuran sarapan pagi.

Sebenarnya menu bubur ini banyak sekali jenisnya loh. Selain bubur ayam tersedia juga bubur sapi, ikan, udang, kepiting, scallop, seafood, pie oh, abalone, sayur, belut dan caipo. Wah lengkap sekali ya. Semua dimasak ala canton alias kwangtung. Jangan lupa, selain menu bubur, disini juga menyediakan menu chinesse food yang cukup lengkap, dengan andalan menu seafood steamed ala Hongkong. Jadi kapan saja merasa lapar dan ngidam masakan chinesse food lezat dan halal, dapat langsung menyambangi karena jam bukanya yang 24 jam. So yang penasaran ingin makan kesini bisa telpon dulu di 021 386 5688, 345 8267. Selamat sabu (sarapan bubur)...

Bakmi Buncit (**)





Sebenarnya kami tidak sengaja mengunjungi tempat ini. Awalnya kami mau makan siang di Bakmi Boy di Bintaro Trade Centre, Bl A1 Unit 10, Jl. Bintaro Utama Sektor 7. Tapi rupanya rumah makan ini sedang libur. Akhirnya kami berputar-putar mengelilingi area Bintaro sektor 7, untuk mencari tempat makan lain yang sesuai selera kami. Tiba di Ruko Kebayoran Arcade, terlihat sebuah rumah makan bernama Bakmi Buncit, yang letaknya dipaling ujung ruko ini, tepatnya di nomor C1/1, yang terlihat ramai oleh pengunjung. Hmm boleh juga dicoba.

Tempatnya berupa ruang terbuka di ruko bagian hoek. Jadi ada space lebih yang membuat rumah makan ini sedikit lebih luas. Didinding terdapat foto aneka menu rumah makan ini, yang gambarnya semakin menerbitkan air liur kami. Rupanya menu disini tidak terbatas hanya bakmi saja loh, masih banyak menu lainnya yaitu aneka masakan kwetiau, bihun, nasi, baso, pangsit, siomay, serta aneka masakan chinesse food serta Indonesian food.

Suami saya memesan menu bakmi yang paling komplit, hmm biasa deh. Pelayan langsung menunjuk bakmi mantap yang berisi sapi lada hitam, baso, kanuyam, ayam, jamur, pangsit rebus dan sayur. Nah apa tuh kanuyam. Ho ho ternyata selain daftar menu, dihalaman belakang buku menu ini juga terdapat “kamus” nya juga loh. Disini tertulis definisi kanuyam adalah sejenis otak-otak goreng.

Nah kalo saya cukup memesan bakmi pangsit goreng saja dan es heboh karena penampilannya menggoda banget. Suami saya memesan minuman es teh campur dan rujak potong sebagai desert.

Oh ya menurut kamus es heboh adalah es serut dengan aneka isi buah-buahan, sedangkan teh campur adalah minuman teh yang dicampur sirup, lemon serta jeruk.

Minuman kami tiba terlebih dulu. Es heboh berbentuk es serut yang menumpuk seperti gunung, diberi sirup merah, susu kental putih dan coklat. Dipuncaknya diberi selasih dan srawberi. Ketika dibongkar, isinya berupa tape, alpukat, kolang kaling, agar-agar, cincau hitam, kelapa dan kacang hijau. Sedangkan es teh campur terasa unik karena perpaduan rasa pahit teh dan manis serta semburat rasa asam.

Tak berapa lama makan siang kami pun tiba dimeja. Bakmi yang bentuknya pipih ini saya tambahkan sedikit sambal cabe merah, rasanya benar-benar sesuai selera ku yaitu asin dan gurih. Makan menjadi semangat, apalagi ditambah pangsit goreng yang kriuk. Ah sedapnya.

Penasaran saya cicipi bakmi mantap milik suami. Wah rasanya memang sesuai selera dia yaitu agak manis karena terpengaruh dari bumbu sapi lada hitam dan tumis jamurnya.

Selesai makan, perut kami terasa penuh, sampai-sampai rujaknya harus dibungkus untuk dibawa pulang. Selain rasanya yang enak, harga makanan disini lumayan terjangkau loh. Seporsi bakmi mantap dihargai Rp 24.545, mi pangsit Rp 17.273, es heboh Rp 10.000, teh campur 9.091 serta rujak Rp 10.000. Kalau begini adanya, tempat ini bakal menjadi kunjungan tetap kami bila ke Bintaro.