Wednesday, November 03, 2010

Hangat lezat sajian shabu-shabu all you can eat di Yakoya (***)



Pengalaman ini terjadi ketika bulan puasa yang lalu. Mendapat undangan makan berbuka puasa, hmm siapa yang mampu menolaknya. Apalagi ketika tahu bahwa kita akan ditraktir di Yakoya, shabu-shabu restaurant, Jl. Sultan Iskandar Muda no. 1B, Arteri Pondok Indah Jak Sel. Tempatnya sih sudah sering kami lewati, tapi kebetulan belum pernah mencobanya.

Walaupun restaurant ini cukup dekat dari rumah, tapi kami berasumsi jalanan menuju kesana cukup macet, apalagi waktunya adalah weekend, biasanya banyak orang yang berbuka puasa diluar rumah. Jadi rencana kami adalah berangkat dari rumah setelah sholat magrib lalu naik motor untuk menghidari kemacetan.
Sesampainya disana, area parkir telah dipenuhi oleh aneka mobil, sehingga kami langsung bertanya kepada petugas parkir, dimana tempat parkir motor. Tapi alangkah terkejutnya kami, karena pertanyaan tsb bukannya dijawab melainkan malah balik ditanya, “sudah booking tempat belum pak ?” Wah wah wah, sejak kapan tukang parkir memiliki tugas merangkap resepsionis, pikirku. Langsung saja ku balik bertanya, “loh memang kalau naik motor ngga bisa makan disini ?” Maka terjadilah sedikit keributan adu mulut yang membuat selera makan hilang seketika. Huuu…
Untunglah ketika masuk dan bertemu dengan keluarga rasa kesal kami berangsur-angsur hilang, apalagi ketika tahu bahwa kami sudah dipesankan shabu-shabu all you can eat. Hmm nyam nyam nyam, selera makan kami otomatis bangkit kembali.
Shabu-shabu ini terdiri dari sepiring irisan tipis daging sirloin yang berlemak, lalu sepiring sayuran sawi putih dan pok coy, tauge, tahu, jamur, udon, daun bawang & wortel. Kemudian semangkuk campuran Yakumi yaitu parutan lobak, irisan bawang putih & daun bawang. Semangkuk saus ponzu atau saus pencelup, serta panci steamboat yang berisi kaldu yang dididihkan diatas kompor gas yang berada ditengah meja.
Cara masaknya adalah masukkan daging, sayuran dan teman-temannya kedalam kaldu yang mendidih hingga matang atau sesuai selera, lalu angkat dan masukkan kedalam mangkuk saus ponzu yang sudah diaduk dengan campuran yakumi. Nah ketika kumakan, citarasa saus ponzu ini lain daripada yang lain, belum pernah aku merasakannya di restaurant lain. Rasanya asam & asin sekaligus yang berasal dari campuran shoyu (kecap yang berasal dari fermentasi kacang kedelai) dan citrus. Tapi rasanya begitu kuat dan tajam menurutku, sehingga ku minta sebuah mangkuk kosong lagi, dan memindahkan sebagian saus ponzu lalu ku campur dengan kuah kaldu biar rasanya lebih encer. Nah ini baru enak banget. Badan rasanya hangat dan mulai berkeringat ketika menyantap aneka rebusan ini. Dagingnya empuk banget dan sayurannya terasa segar. Tak terasa kami berkali-kali minta tambah daging & sayuran lagi. Tapi kalau ingin menambah jamur (shitake loh) kok ngga dikasih ya. He..he..he..mahal cuy.
Enaknya makan disini kita ngga perlu repot bolak balik ke lemari pendingin untuk menambah, melainkan full service, diantar sampai tempat. Kebetulan minumannya juga ocha, bisa dingin bisa panas & refill pula. Restaurant ini juga menyajikan menu masakan lainnya loh, seperti dim sum, suki set, noodle, lotus rice yaitu nasi plus lauk yang dibungkus daun lotus, teppanyaki, aneka menu ala carte seperti tempura, yakiniku, teriyaki, katsu, dll, serta sushi. Yang unik nya lagi, setelah kita mengorder menu, sambil menunggu pesanan datang, disajikan snack pembuka compliment yaitu rempeyek kacang tanah yang disajikan dalam keranjang bambu, hi..hi..hi, ngga nyambung tapi unik & enak.
Bagaimana dengan harganya ? Shabu-shabu all you can eat kami @ Rp 108.000+ocha Rp 6.000. Itu yang paling murah loh. Ada lagi yang lebih mahal yaitu shabu-shabu special dengan daging ribs Rp 130.000, shabu-shabu seafood Rp 119.800, shabu-shabu daging wagyu Rp 400.000, shabu-shabu daging kobe (hmm terbayang betapa empuknya itu daging) Rp 950.000. Kalau menu lainnya sih harganya puluhan ribu saja. Yang paling mahal memang daging sapi kobe.
Nah tertarik makan kesini ? Jangan lupa reserved dulu di 021 723 9853. Jangan sampai ditegur tukang parkir kaya saya ya…

No comments: