Tuesday, January 20, 2015

Mie ayam bakso Yunus, mie bakso buatan sendiri dengan rasa asli dan murni (**)









Sabtu sore, pulang dari kampus, suami saya langsung mengajak jalan. “Kita makan mie ayam yuk di Pasar Santa” ajaknya. Tiba disana sekitar pk 16.30, ya ampun parkirannya penuh banget, sampai-sampai diperumahan dibelakang pasar pun sudah tidak ada lahan parkir. Dulu kami pernah ke Ps Santa pk. 20 makanannya sudah pada habis, sekarang datang sore malah tidak kebagian parkir, dasyat banget nih pasar. Akhirnya kami jalan terus dan sambil berpikir, suami saya tiba-tiba ada ide makan mie di pasar Tebet, karena dia memang pernah berkantor didaerah Tebet.

Tiba disana, tempatnya berada disamping pasar Tebet. Kalau dari depan, tempat ini seperti warung bakso lainnya, yang kecil dan sederhana. Gerobak bakso ditempatkan didepan dengan spanduk diatasnya bertuliskan “Mie ayam bakso Yunus” Jl. Tebet barat dalam VIII D. Tapi ketika masuk rupanya tempatnya luas juga. Memang tidak lebar tapi memanjang kebelakang dan bisa memuat banyak pengunjung. Meja dan kursi pengunjung pun diatur memanjang kesamping mengikuti bentuk ruangan.

Daftar menu dapat dilihat didinding dan saya memesan mie ayam yamien, kuahnya dipisah, ditambah bakso urat. Suami saya seperti biasa selalu memesan yang paling spesial dan paling komplit. Untuk minumannya kami memesan es jeruk dan es campur.

Saat itu pengunjung ramai dan semua kursi sudah terisi. Melihat para pelayan yang berseragam lalu lalang mengantar pesanan pengunjung lainnya, malah semakin menimbulkan rasa lapar. Pesanan kami yang pertama tiba adalah es campur, isinya seperti biasa jelly, kolang kaling, nangka, kelapa, alpukat dan selasih tapi uniknya ada potongan roti tawar yang terselip didalam serutan es.

Mie ayam pesanan saya datang masih berwarna putih walaupun saya pesan yamien. Rupanya saya harus mencampur kecap sendiri. Semangkok mie dengan topping potongan ayam berwarna coklat, sayur sawi, selembar pangsit goreng polos, disajikan bersama semangkok kuah bening berisi sebuah bakso urat berukuran besar. Ketika dimakan mie nya terasa lembut dan basah, rasanya tidak begitu asin walapun mie digenangin bumbu kaldu yang berminyak dan cukup banyak. Ketika saya tambahkan kecap asin yang sudah tersedia dimeja, rasanya jadi melonjak semakin enak. Dimeja memang disediakan sebotol sambal, sebotol saos, kecap asin dan manis, lada dan semangkok daun bawang.

Kemudian bakso uratnya teksturnya halus, tidak kasar seperti bakso urat lainnya. Pantas saja mie bakso Yunus ini banyak penggemarnya karena baik mie, kuah dan baksonya sepertinya fresh buatan sendiri,  rasanya asli dan murni, tidak banyak campuran dan tidak mengandung banyak garam. Pesanan suami saya bedanya hanya ada tambahan 3 bakso halus dengan ukuran lebih kecil.

Mengenai harganya yang paling mahal adalah mie ayam bakso spesial Rp 25.000, sedangkan mie ayam bakso urat saya Rp 19.000, es campur dan es jeruk masing-masing @Rp 10.000. Ketika membayar dikasir saya melihat ada beberapa bingkai foto selebritis yang dipajang dinding diantaranya Krisdayanti dan Bondan winarno. Kalau sudah melihat foto pak Bondan disini, sudah tidak ada keraguan lagi bahwa makanan ini memang makyuss...

No comments: