Tuesday, April 28, 2015

Sajian unik raos pisan di Dapoer Pandan Wangi (***)















Saya tidak menyangka, tenyata di Jl. Patuha itu banyak makanan enak. Baru tadi pagi kami sarapan di Biscoe Jl. Patuha no. 16, siangnya kami makan di Dapoer Pandan Wangi Jl. Patuha no. 38. Kabarnya resto ini selalu ramai dan kata suami yang sudah pernah mencoba, makanannya memang enak-enak. Si Egha yang tiap hari ke Jl. Patuha saja karena sekolah anaknya ada disini, belum pernah makan diresto ini karena malas melihat antriannya. Akhirnya kami bertiga bertekad mencoba makan disana.


Betul saja, ketika kami tiba, halaman parkir sudah luber, saya terpaksa turun duluan untuk mencari tempat. Bangunan resto ini cukup unik karena disebelah kiri berupa gedung bertingkat tapi nyambung ke bangunan disebelahnya yang berupa rumah joglo. Kami tiba pk. 13 dan beruntung langsung mendapat meja makan.
Resto ini menyajikan masakan khas sunda seperti gepuk dan babat, jambal roti, karedok dan pencok, jengkol dan pete, terong raos, nasi timbel, liwet, merah dan tumpeng, lontong kari dan laksa. Menu umum lainnya seperti ayam, ikan gurame, sop buntut, aneka tumis, nasi goreng bahkan spageti kampung pun ada.

Kami sepakat memilih ikan gurame bakar, karedok, terong raos, jambal roti, kerupuk aci, lalap mentah, 3 jenis nasi yaitu nasi putih, merah dan liwet dan minumannya es halimun, es jeruk dan teh. Sambil menunggu pesanan datang, kami melirik ke kanan dan kiri ke meja pengunjung lain, mengintip berbagai hidangan dimeja mereka. Untunglah walaupun pengunjung penuh, pesanan kami tiba dalam waktu yang normal.

Pertama gurame bakar, wah penampilannya saja unik, pasti rasanya mantap. Ikan gurame yang sudah dibelah dan dilebarkan, dibakar bumbu kecap tapi ditaburi bubuk kacang tanah, potongan tomat dan bawang, serta diberi cabe rawit potong didepannya. Rasanya ternyata enak dan klop serta ada sensasi rasa kacang yang gurih dan kasar dilidah, jadi mirip bumbu sate.

Hidangan kedua yang unik adalah terong raos, sekilas penampilannya mirip cumi karena bentuknya yang lonjong, tapi itu ternyata terong yang dipotong menyerong lalu digoreng tepung tapi terbungkus mulus hingga terong tak terlihat, diberi bumbu potongan bawang dan cabai, rasanya gurih, raos pisan euy.

Hidangan unik ketiga adalah es halimun yaitu semangkok es kelapa muda yang dicampur melon, kolang kaling dan potongan jeruk nipis. Minuman ini merupakan ide baru yang belum pernah aku coba, rasanya seger dan unik tapi perpaduannya cocok.

Makanan lainnya walaupun tidak istimewa, rasanya juga enak. Jadi wajarlah orang banyak antri makan disini. Selain itu harganya pun terjangkau, paling mahal guramenya Rp 72.000 ukuran 6 ons, lalu karedok Rp 15.000, terong Rp 17.000, lalap Rp 9.000, jambal Rp 9.500, krupuk 1 porsi isi 2 Rp 3.500, nasi liwet dan merah @ Rp 7.000, nasi putih Rp 6.000, es halimun Rp 16.000, jeruk Rp 15.000 dan teh manis Rp 5.000. Buat yang abis baca review saya dan mau makan disini, saya ucapkan selamat berjuang ya, hahaha...

1 comment:

Admin said...

Working from home can be the ideal solution for ensuring that your WFH is productive, has few distractions, and is also comfortable. When combined with the appropriate interior design, furniture, and decorations, you will feel more at ease working for an extended period. Come on, take a look at the Work from Bali decorating ideas from the following apartments.


Benefits of Staycation with Family Hotels in Bandung – The Advantages of a Staycation at a Family Hotel in Bandung – Beautiful views, room service, and soft beds are just a few of the perks found in the best family hotels.