Sunday, April 05, 2015

Makan enak dengan porsi super di Kedai Kemang (***)


  




Pulang dari kota Jogja kami belum sempat makan siang. Karena kami janjian dengan ibu untuk nyekar ke tempat Bapak di Jeruk Purut, maka sekalian saja kami makan siang dulu didaerah dekat sana. Saya jadi teringat satu tempat makan yang pernah saya baca review nya yaitu Kedai di Jl. Benda raya no. 89 Kemang, yang letaknya kebetulan dekat dengan Jeruk purut, saya ajak suami menuju kesana.


Setelah agak putar puter sedikit, akhirnya kami tiba juga ditempat ini yang letaknya di hook jalan. Kami berhenti didepan bangunan tingkat 2, dimana cat dinding luarnya berwarna ungu dengan pintu dan jendela kaca berwarna merah. Ketika kami masuk, kami disergap suasana cafe yang tenang dengan interior cantik nuansa tempo dulu. Dindingnya berbeda warna disetiap sisinya, dihiasi aneka gambar dan pajangan, lantainya terbuat dari tegel jaman dulu, langit-langitnya tidak ditutupi plafon, meja kursinya tidak seragam dan interiornya kebanyakan memanfaatkan barang-barang  bekas.

Tempat makannya terbagi menjadi 3 area yaitu ruang depan yang berada dekat pintu masuk, ruang belakang yang dibatasi tangga serta ruang teras yaitu ruang tertutup di teras samping. Kami duduk diruang belakang, dikursi besi dan meja keramik mozaik bulat dan mulai membaca daftar menu.

Buku menunya terbuat dari kertas warna tipis dengan tulisan diketik dan dijilid, sangat rapuh, berisi menu makanan pengusir lara alias makanan ringan seperti molten cake, bread pudding, pisang goreng, nacho dan chicken wings. Lalu makanan pengusir lapar yaitu nasi goreng, mie Jawa, ketupat sayur, ketoprak, ayam seger, nasi panggang, sandwich, mi ayam dan bihun. Menu spesialnya adalah bakwan Et Cetera yaitu bakwan malang, bakwan kemarau alias bakwan tanpa kuah tapi pake bumbu kacang serta siomay.

Karena yang menjadi andalan disini adalah menu bakwan malang maka saya memesan bakwan komplit porsi kecil, suami saya memesan ketoprak mede dan bakso urat, serta minuman janda kembang dan lychee cocktail tea.

Didinding seberang meja kami ada sebuah wastafel terbuat dari kaleng bekas, dinding dan tempat tisunya dilapisi kaleng bekas kue kering. Botol bekas dimanfaatkan menjadi vas bunga, lampu gantung terbuat dari mangkok nasi dan drum menjadi kaki meja. Menurut saya interior cafe ini memang unik, cantik sih, sengaja diatur untuk menunjukkan kesan lawas seperti di rumah nenek, tapi agak sedikit kusam dan dekil. Saran saya sih kalau ada karat-karat disana sini mohon dibersihkan dan yang kusam disikat atau di cat ulang, maaf ya.

Minuman kami telah datang, janda kembang pesenan suami saya adalah jus campuran buah leci, strawberry dan sirsak, rasanya enak, asam dan manis, menyegarkan serta mengenyangkan karena isinya kental dan ukurannya cukup besar. Minuman disini namanya unik-unik seperti Manis Manja (strawberry, pisang, cranberry), Gadis Lugu (kiwi, strawberry), Duda Kaya (nanas, strawberry, pisang), Benci Tapi Rindu (kiwi, anggur), Rayuan Maut (strawberry, nanas, jambu) dan Berry Prima (blueberry, semangka).

Kemudian makanan kami pun datang, kami hanya bisa berkata “wow”. Ya bagaimana ngga wow, meja kami kan hanya bulat kecil tapi ketoprak saja disajikan disebuah piring besar ceper dengan ukuran 3x lipat ketoprak Ciragil, hahaha. Belum lagi krupuknya disajikan dipiring terpisah. Terpaksa ketoprak mengalah dulu, kami taro di kursi karena meja nya tidak muat menampung pesanan kami. Kami mau makan bakwan malang dan baso dulu takut keburu dingin.

Bakwan komplit isinya somay goreng, somay basah, goreng panjang dan baso kukus. Ternyata semua isi bakwan ini sudah dipotong jadi tinggal setengah. Kalau mau pesan yang utuh bisa juga, tapi hati-hati, “potongannya besar-besar, janganlah anda gegabah”, sudah ada peringatan didalam daftar menunya. Bakwan Malang ini memang enak, gurih dan asli. Tapi masih kalah sama baso urat nya, enak banget, kenyal tapi empuk, uratnya halus, tidak kasar dan mudah dikunyah.

Setelah makan baso dan bakwan, kami mulai melirik ketoprak yang sepiring mentung. Bumbu kacang tampak tergenang didasar piring, diatasnya baru ditata potongan lontong dan tahu, toge dan bihun lalu dikucurin kecap. Sayang tidak terlihat taburan bawang goreng diatasnya. Kami aduk perlahan dan mulai menyuap. Rasanya memang enak, sesuai dengan penjelasannya yaitu ketoprak super dengan porsi super dan bumbu kacang mede yang super gurih legit.


Selesai makan kami jadi super kekenyangan. Semoga harganya ngga super mahal. Ternyata masih terjangkau kok. Bakwan malang Rp 40.000, baso urat Rp 22.000, ketoprak Rp 36.000, janda kembang Rp 38.000 dan lychee tea Rp 28.000. Kedai ini cocok banget buat orang yang kelaparan, keluar dari sini dijamin bakal sempoyongan kekenyangan. 

No comments: