Tuesday, December 15, 2015

Serba ada masakan khas Solo di Dapur Solo (**)

Mumpung berada di kota Jogja, sekalian saja saya ajak ibu saya ke kota Solo, jadi sekali berpergian, 2 kota terlampaui, hehehe. Nah makan siang apa di Solo. Ini cukup membingungkan karena kuliner Solo sebenarnya banyak jenisnya dan terkenal tapi kebanyakan buka di malam hari, sedangkan kami hanya berkunjung sebentar saja karena menginap di Jogja. Supir sewa mobil kami menelfon temennya yang orang Solo asli untuk menanyakan referensi tempat makan yang menyajikan berbagai macam pilihan lauk. Kami disarankan untuk makan di Dapur Solo. Dengan perasaan enggan saya mengiyakan pilihan tsb karena khawatir jika rumah makan Dapur Solo ini sama dengan cabang di Jakarta.


Ketika kami sampai di Jl. Slamet Riyadi, Timur Palang KA Purwosari, saya melihat papan billboard besar, berwarna merah dengan tulisan putih, “Keagungan citarasa tradisi, Dapur Solo, Hj. Indrat, masakan Jawa”. Nah ini jelas-jelas berbeda dengan Dapur Solo cabang Jakarta, hati saya pun jadi lega.

Begitu masuk kami langsung menuju meja prasmanan untuk memilih menu. Dimeja pertama ada 3 buah panci besar diatas kompor berisi tengkleng, asem-asem iga dan bakso. Wah penampilannya sangat memikat dan menggoda iman, tapi saya pilih semangkok bakso saja yang aman untuk kesehatan.



  

Dimeja selanjutnya perbagai masakan digelar disini seperti gudeg, krecek, pecel, ayam bakar, ikan goreng, tahu tempe, sambel goreng kentang, asem-asem kikil, urap, trancam, soun, orek tempe, mie goreng, aneka tumisan sayur, udang goreng, terong balado, teri, aneka gorengan, lodeh, sayur asem, sop, aneka sambal, aneka pepesan, telur dadar, bacem, aneka krupuk, camilan, rujak, kue-kue basah, es buah dan jus. Baik nasi dan lauk harus diambil sendiri sesuai dengan kemampuan perut dan tersedia juga nasi merah.








Wah saya dan ibu jadi lapar mata. Kami masing-masing mengambil ayam bakar klamud warna kuning dan ayam bakar warna coklat, tante saya dan pak supir memilih ikan tenggiri dan bandeng, selain itu kami juga mengambil aneka sayuran, soun, sambel goreng kentang, gorengan, sambal dan krupuk. Setelah itu kami menuju kasir dan langsung membayar. Harga makanan semuanya Rp 150.500 termasuk 4 gelas es jeruk.





Tempat makan ini berupa sebuah rumah sederhana tapi bersih, dengan ruang makan terbuka, meja dan kursi kayu, tapi ada hiburan live music nya setiap jam makan siang dan malam. Uniknya atap rumah ini terbuat dari kayu lengkap dengan ukiran khas Solo, tapi ruangannya berupa dinding tembok biasa. Sepertinya rumah khas Solo ini direnovasi agar menjadi tempat makan yang bisa menampung banyak pengunjung.


Masakan disini sederhana tapi rasanya enak, dengan citarasa masakan rumahan khas Solo alias ayam bakarnya manis. Ayamnya memakai ayam kampung tapi empuk. Sayur urap dan trancam nya enak, bumbunya pas dan sayurannya pun fresh. Ku mengambil sambal tempe, hmm pedas dan sedap. Nah kalau bakso nya cukup istimewa, bakso halus, kuahnya bening tak berlemak, rasa kuahnya original, gurihnya lembut, tanda tanpa MSG. Ngga heran rupanya pemilik Dapur Solo ini adalah pemilik Bakso Kadipolo yang terkenal itu.


RM Dapur Solo ini sangat pas bagi wisatawan karena masing-masing orang bisa menikmati semua masakan khas / tradisional kota Solo sesuai dengan seleranya, cukup hanya makan di satu tempat saja, tanpa perlu berputar-putar disepanjang kota Solo.

No comments: