Monday, December 15, 2014

Terlena di Coffee Club (***)



Sudah lama aku ingin makan ditempat ini karena dari luar resto ini selalu ramai oleh pengunjung. Setiap lewat pandangan mata saya pasti mengarah ke dinding kaca depan resto yang bikin ngiler karena bertuliskan aneka menu yang disajikan disana. Nama tempatnya adalah Coffee club di Street galery PIM lantai dasar, dekat pintu masuk.

Kebetulan malam minggu lalu saya berdua suami makan disana dalam keadaan perut suami saya lapar dan keadaan perut saya masih agak kenyang. Dia sih pengennya makan sup buntut Bogor cafe, tapi mau makan apa saya disana karena hanya tersedia menu sop buntut saja dan saya tidak begitu bernafsu. Maka kami putuskan makan malam di Coffee club karena menyajikan banyak pilihan menu baik makanan ringan, makanan berat, dessert serta kue-kue.

Suami saya tetap pada pilihannya yaitu memesan sop buntut yang harganya mahal banget yaitu Rp 129.000 plus minuman iced earl vanilla Rp 30.000. Sedangkan saya hanya memilih cream shitake soup Rp 37.500 dengan tanda “recommendation”. Selama menunggu pesanan, saya melihat beberapa waitress sepertinya masih dalam proses trainning yang ditandai dengan seragam kemeja putih yang mereka kenakan. Banyak dari mereka yang belum hafal nomer meja pengunjung sehingga terjadi salah sasaran. Untunglah meja kami dilayani dengan cepat tanpa kesalahan.

Pesanan saya hadir paling pertama, cream shitake soup menebarkan aroma harum yaitu wangi gurih dari puff pastrynya. Sup disajikan dimangkok berwarna putih, puff pastry diletakkan diatas menutupi sup tapi tidak melekat dimangkok. Kerenyahan Puff pastry sangat pas yaitu renyah tapi tetap empuk, aroma butternya menebar pesona. Sup berisi cream soup tapi tidak terlalu creamy dengan jamur shitake yang diblender kasar, rasanya gurih dan nikmat. Sajian ini saya habiskan tanpa sisa.

Kemudian sup buntut disajikan dimangkok putih berukuran besar, berisi 4 potong buntut sapi didalam kuah yang berwarna coklat keruh dengan taburan potongan wortel, kentang, tomat, daun bawang dan bawang goreng. Nasi disajikan terpisah diatas piring ceper yang lebar bersama acar, emping yang berukuran lebar-lebar serta sambal cabe rawit hijau yang berwarna kehitaman.

Ketika dimakan, aduh enaknya, buntutnya empuk, tanpa perlu cape mengunyah, kuahnya juga enak, sambalnya juga pedas mantap. Kata suamiku yang sudah pernah makan di Bogor cafe, sup buntut ini lebih enak dari pada sup Buntut Bogor cafe. Sajian ini pun ludes tak bersisa.

Nyaris sempurna, sajian Coffee club terganjal diminumannya yaitu iced earl vanilla yang rasanya sama sekali tidak manis sehingga kami minta tambahan gula cair, sehingga rasanya menjadi sempurna.

Andaikata perut saya masih lapar, kami pasti memesan dessert atau pastrynya karena jenisnya yang beragam dan menggiurkan. Ah memang lain waktu kami harus kembali lagi kesini...

No comments: