Hari
Minggu lalu, tenggorokan suami saya sedang gatal dan sakit, sehingga dia pengen
makan makanan yang berkuah dan panas. “Soto mie mana yang enak ya ?” tanyanya.
Saya jadi teringat, pernah diajak makan siang oleh teman kantor saya di soto
mie di daerah Benhil. Langsung saja saya ajak suami makan siang kesana.
Karena
baru satu kali saya kesana tapi sangat berkesan, maka saya agak lupa-lupa ingat
jalan menuju kesana. Yang pasti kami harus melewati pasar Benhil, lalu lurus
terus sampai menemukan Jl. D. Tondano disebelah kiri, dengan papan petunjuk arah
ke Pejompongan, lalu belok kiri. Jalan pelan-pelan jangan sampai terlewat
karena beberapa meter dari belokan, tempatnya ada disebelah kiri jalan yaitu di
Jl. D. Tondano no. 27. Tempatnya sih sederhana sekelas warung tapi mobil-mobil
yang diparkir senantiasa berjajar disana, namanya adalah Soto mie & baso Sarodja.
Ketika
masuk, pengunjung sudah penuh duduk di bangku dan meja makan panjang. Untung
masih tersedia tempat untuk 2 orang dipojokan dekat tembok depan. Gerobak tempat
meracik ada dibagian belakang, saya langsung memesan 2 porsi soto mie komplit
plus baso, eh suami saya pake tambah nasi putih segala, hmm belum tau dia.
Untuk
minumannya kami pesan es jeruk. Ketika datang, es jeruk disajikan digelas
berbentuk toples selai, mirip di cafe-cafe. Air jeruknya manis pula dan cukup kental.
Ketika soto mie kami datang, wuah isinya banyak banget, disajikan disebuah
mangkok yang berukuran lebih besar daripada soto mie biasa.
Isinya
super komplit yaitu mie kuning dan bihun, potongan daging sapi yang
besar-besar, tidak ada kikil disini, potongan lumpia yang tebal, irisan kol,
tomat dan kentang, ditaburi emping, seledri dan bawang goreng, kuahnya banyak
dan berwarna keruh. Rasanya jangan ditanya, sudah pasti lezat, dagingnya empuk,
porsinya jumbo dan sangat mengeyangkan. Soto mie makin enak bila ditambah perasan
air jeruk nipis dan sambal serta dimakan bersama krupuk. Soto mie ini
kualitasnya setara bintang 5.
Sehabis
makan, baju kami basah oleh keringat, apalagi memang tempatnya tidak ber AC.
Tapi pengunjung yang datang tidak berhenti dan dari penampilannya rata-rata
orang yang mampu. Orang yang makan disini harus mampu, yaitu mampu menghabiskan
porsi yang besar dan mampu membayarnya, karena harga soto mie baso lebih mahal
dari biasanya yaitu Rp 35.000, es jeruk Rp 10.000, nasi Rp 5.000 dan krupuk Rp
3.000, jadi total kami makan berdua habis Rp 101.000. Nah mahal bukan tapi
kualitas memang tidak bisa menipu. Untung soto mie ini tidak dijual di mall
atau hotel, bakal 2x lipat harganya. Bukan orang mampu lagi yang makan tapi pasti
orang kaya.
1 comment:
uenaaak nih sepertinya, harus di coba kalau di bandung mau mampir, rekomen coba juga mie naripan bandung itu enak sebandung raya www.mienaripan.co
Post a Comment