Monday, February 20, 2017

Minum kopi di hanggar pesawat tempur Kopilot coffee (**)

Malam minggu yang lalu kami kembali berpetualang kuliner, yaitu berburu kuliner baru, yang belum pernah kami coba. Kali ini kami menyusuri daerah Jakarta Timur, untuk mencari spot kuliner menarik dan ramai oleh pengunjung. Tiba di Jl. Raya Pondok Gede no. 9, kami melihat sebuah bangunan menarik bernama Kopilot Coffee House & Kitchen.



Beberapa mobil pengunjung tampak parkir dihalaman cafe ini. Kami pun memutuskan untuk melabuhkan akhir pencarian kami disini. Yang menarik dari bangunan ini adalah warnanya yang putih berkombinasi dengan bata, atapnya berbentuk segitiga, pintu masuk kaca berbentuk melengkung dengan bingkai bata coklat, sekeliling bangunan memiliki jendela kaca yang lebar, sehingga ruang dalam yang terang, tampak jelas dan berpendar dimalam hari.


Dibagian depan terdapat ruang makan diteras dengan pembatas pagar kayu dan tanaman. Beberapa pilar bata dan 3 buah lampu gantung model Betawi tampak menghiasi teras tsb. Ketika kami masuk kedalam ruang makan utama, wah ruangannya tampak lega serasa didalam hanggar pesawat terbang, lengkap dengan langit-langit yang tinggi dan dihiasi struktur aluminium. Sebuah model pesawat kecil tampak menggantung dibatang aluminium, tapi apabila dilihat lebih seksama, pesawat tsb merupakan tempat menaruh CCTV. 




Interior ruangan didominasi dengan warna putih, dengan hiasan gambar dan pernak pernik bertema pesawat terbang, khususnya pesawat tempur. Furniture terbuat dari kayu, meja kursi makan disusun berjauhan, dengan hiasan pot rumput hijau artifisial serta lampu gantung diatasnya. Beberapa tanaman tampak menghiasi sudut-sudut ruangan, sehingga hanggar ini tampak segar dan cantik. Ditengah ruangan terdapat coffee bar tempat barista meracik kopi sekaligus tempat pemesanan dan kasir. Selain ruang makan utama dan teras depan, terdapat juga ruang makan dibagian samping dan belakang bangunan.


Cara memesan disini adalah datang langsung ke meja kasir, melakukan pemesanan sekaligus pembayaran. Menu yang tersedia disini selain minuman coffee dan non coffee, ada juga aneka makanan ringan, pasta, waffle dan main course sop buntut, iga bakar, nasi goreng, soto betawi, rawon, chicken cordon blue dan fish n chips.

Karena perut kami sedang lapar maka saya memesan fish n chips Rp 45.000 dan suami memesan iga bakar black pepper Rp 75.000. Untuk minumannya saya tertarik dengan avocado cream choco tapi sayang sekali alpukatnya sedang habis, sehingga saya memesan chocolate frappe dan suami memesan choco taro latte @Rp 38.000.

Sambil menunggu pesanan, saya perhatikan bahwa suasana cafe ini bikin betah pengunjung, terbukti banyak pengunjung, yang sebagian besar kaum muda, mereka asyik nongkrong, ngobrol lama, merokok atau asyik dengan gadgetnya masing-masing. Tapi pesanan makanan tampaknya cukup lama sampai dimeja.


Pesanan kami yang segera datang adalah minumannya, disajikan di gelas bening model jar, kedua minuman tsb tampak menggiurkan. Dengan hiasan lelehan coklat dibagian dalam dinding gelas, chocolate frappe rasanya enak dan mantap rasa coklatnya, dengan tingkat kemanisan yang sedang. Mirip dengan chocolate frappe, minuman choco taro lebih dominan rasa taronya berbaur dengan rasa coklat yang ringan.


Setelah sekian lama menunggu, barulah sajian iga bakar datang. Tiga potong iga disajikan bersama nasi, emping, sambal, acar, ketimun, tomat dan jeruk nipis serta semangkok sop sayuran dengan kuah keruh kecoklatan. Sop sayuran ini kuahnya tidak panas, dan sayurannya masih keras belum begitu matang. Sedangkan tekstur daging iga cukup empuk dengan sedikit lemak, rasanya enak dengan bumbu black pepper yang mantap.



Terakhir datanglah fish n chips, sepotong ikan dori goreng tepung disajikan bersama kentang goreng, mixed vegetable, saus tartar dan sambal serta sepotong jeruk nipis, rasanya juga oke tapi kurang nendang diperut, masih lapar. Sebenarnya saya mau menambah pesanan lagi, tapi kata suami, kita cari makanan ditempat lain saja yuk hehehe...

No comments: