Friday, February 24, 2017

Brew & Chew, minum & makan di rumah kaca (*)

Sebelum pulang ke Jakarta, harus mengisi perut dulu, antisipasi perut lapar akibat jalanan macet. Kami menuju Jl. Sukabumi no. 53, Kacapiring, Batununggal, disana ada sebuah cafe baru berpenampilan cantik bernama Brew & Chew, kopi bar & kitchen. Kenapa saya bilang cantik, karena bangunannya berbentuk unik, seperti 2 bangunan yang disambung, disebelah kanan adalah rumah kaca dengan baja putih, dan disebelah kiri adalah bangunan dengan ruang makan diteras lantai dua. Saat malam tiba, cahaya dari dalam rumah kaca tsb berpendar, memanggil-manggil untuk mampir kesini.





Pintu masuk berada dilantai dasar rumah kaca, disini ada ruang makan yang bersatu dengan meja kasir. Kemudian kami naik tangga disebelah kiri dan tiba diruangan berisi coffee bar tempat barista meracik kopi dari Armor Kopi. Di lantai tsb juga ada ruang makan outdoor diteras depan dan ruang makan di selasar bangunan, memanjang kebelakang ke arah mushola, dengan meja panjang yang menempel di dinding dan kursi tinggi ala bar. Kemudian kami naik tangga sekali lagi, tibalah kami diruang makan lantai dua rumah kaca tsb. Jadi kalau dari luar, tampaknya bangunan memiliki dua lantai tapi saat didalam seolah-olah memiliki 3 lantai, sungguh permainan arsitektur yang artistik.




Kami duduk disudut ruangan, dekat dinding kaca depan, sehingga bisa melihat pemandangan luar dengan leluasa. Daftar menu terdiri dari menu utama, makanan ringan, dessert, minuman dan kopi. Makanan apa sih yang recommended disini ? Kata pelayannya adalah 4 menu diurutan teratas main dishes yang paling banyak dipesan pengunjung, sehingga suami memesan nasi gule iga sapi yang berada diurutan paling atas, serta minuman snowy vanila chips. Sedangkan saya, karena masih kenyang, hanya memesan dessert choco lava cake.


Sambil menunggu pesanan, saya sholat magrib dulu di mushola yang cukup lapang dan tanpa penyekat. Selesai sholat, saya kembali mengamati ruangan. Rumah kaca ini memiliki atap miring seperti segitiga dan langsung menaungi lantai dua. Furniturenya terdiri dari meja dan kursi kayu serta sofa yang tidak seragam, ada meja kecil tempat menaruh pajangan serta penerangan menggunakan lampu gantung. Saat siang hari, rumah kaca ini memanfaatkan cahaya dan udara dari luar, sedangkan di malam hari, cahaya dari dalam ruangan justru berpendar mempercantik bangunan.


Pesanan yang pertama datang adalah nasi gule iga sapi, disajikan di piring panjang, semangkok gule iga sapi disajikan disebelah kanan dan nasi disajikan disebelah kiri dengan taburan bawang goreng dan alas daun pisang, sebuah piring kecil sebagai pembatas ditengahnya, berisi sambal, kecap dan acar. Sayangnya tidak ada kerupuk yang menyertai sajian ini. Ketika ku cicipi gule tsb, ya ampun, rasanya asin parah, dan daging iganya pun sedikit, kurang sesuai dengan harganya yang Rp 45.000. Tidak ada waktu untuk complain, sajian ini segera tandas karena lapar, dengan menghabiskan setengah porsi nasi akibat kurang lauk. Raut kekecewaan tampak jelas diwajah suami saya.




Yang kedua, minuman snowy vanila chips, disajikan disebuah botol kaca yang tertutup, yaitu minuman rasa vanila dengan semburat rasa dan warna coklat, tapi rasanya biasa saja, tidak istimewa. Terakhir adalah dessert choco lava cake, disajikan disebuah piring panjang, choco cake berbentuk bulat, diberi garnish taburan gula halus dan daun mint, disajikan diujung piring, satu scoop vanila ice cream dengan hiasan kayu manis disajikan diujung lainya, ditengah piring diberi garnish sapuan cokelat cair. Semilir aroma kayu manis menggelitik hidung, membangkitkan selera makan. 


Ketika saya membelah choco cake, lelehan cokelat cair mengalir keluar. Kumakan sepotong choco lava cake yang masih hangat ini, enak, dengan tingkat kemanisan sedang. Suapan kedua  saya padukan dengan vanila ice cream. Aduh, ternyata rasa es krim ini tidak enak, hambar, seperti makan whipped cream beku. Sayang sekali, citarasa es krim merusak rasa choco cake yang sudah baik. Penampilan menawan tak akan ada artinya bila rasanya tidak enak.


Insiden terakhir adalah saat minta bill, berkali-kali salah sampai 3 kali. Harga choco lava cake Rp 28.000, snowy vanila chips Rp 30.000 dan vietnam drip milk atau kopi Vietnam Rp 20.000. Ketika kutanyakan, cafe ini memang baru buka di th 2017, harus banyak belajar, terutama kokinya dan semua karyawan tentunya. Tempat sudah sangat kece dan nyaman sebagai tempat rendezvous, presentasi makanan pun menawan, tapi rasa sajian lah yang membuat konsumen kembali dan kembali lagi.

No comments: