Tuesday, May 05, 2015

Ibadah di bulan Ramadhan

Materi pengajian : Ibadah di bulan Ramadhan, oleh ustad Ali Zainal Abidin (Ali Limau), di mesjid Al Akhlas, hari Selasa tg 5 Mei 15.

Puasa Rajab tidak ada dalilnya atau disebut hadis goib.
Ada 3 anggapan atas Puasa Rajab, yaitu : 1. Bid’ah 2. Menjalankan 3. Menyanjungnya
Lebih baik kita mengambil yang tengah yaitu menjalankan, karena bulan Rajab termasuk bulan yang dimuliakan / diutamakan oleh Allah.


·         Semua bulan itu baik tapi ada 4 bulan yang lebih utama / mulia, yaitu bulan : 1. Dzulkaidah 2. Dzulhijah 3. Muharram 4. Rajab
·         Semua hari itu baik tapi ada 1 hari yang lebih utama / mulia, yaitu hari : Jumat.
·         Semua waktu itu baik tapi ada waktu yang lebih utama / mulia, yaitu waktu : Tahajut.
·         Semua puasa itu baik tapi ada 1 puasa yang lebih utama / mulia, yaitu puasa : Ramadhan.

Beberapa jenis puasa :
·         Puasa Daud yaitu sehari puasa, sehari tidak.
·         Puasa Senin Kamis.
·         Puasa putih yaitu puasa yang dilakukan pada tg 13, 14, 15 setiap bulan penanggalan Hijriah / Qomariah karena pada malam tanggal tersebut bulan bersinar / bulan purnama dengan sinar rembulannya yang putih.

Puasa / saum artinya menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, dari waktu subuh sampai magrib.

Surat 2 ayat 183 : Al Baqarah :
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Siapa saja yang berpuasa sebelum surat Al Baqarah tsb turun :
1.    Nabi Nuh : Puasa pada tg 10 Muharram (hari Asyura) dan kaum Yahudi berpuasa selama 40 hari.
2.    Nabi Daud : Sehari puasa, sehari tidak.
3.    Siti Mariam : Puasa bicara yaitu menahan omongan.
4.    Nabi Musa : Puasa ketika selamat dari kejaran Firaun.

Hasil dari puasa adalah menjadi hamba yang bertaqwa.

Ganjaran orang yang bertaqwa selama di dunia adalah Surat 65 At Talaq :
1.    Allah membukakan jalan keluar baginya (ayat 2)
2.    Allah memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya (ayat 3)
3.    Allah akan mencukupkan keperluannya (ayat 3)
4.    Allah menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya (ayat 4)
5.    Allah akan menghapus kesalahan2nya dan akan melipat gandakan pahala baginya (ayat 5)

Ganjaran orang yang bertaqwa selama di akherat adalah surat 3 Ali Imran :
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (ayat 133)

Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah surat 3 Ali Imran :
1.    (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan (ayat 134).
2.    Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui (ayat 135).
Penjelasan : 3 macam perbuatan zalim yaitu zalim kepada : 1. Diri sendiri 2. Orang lain 3. Allah. Harus segera beristigfar.

Apabila ingin dibuka pintu rezeki yang luas caranya adalah sholat Duha :
-      2 rakaat : baru memegang kunci rezeki
-      4 rakaat : baru memasang kunci rezeki
-      6 rakaat : baru membuka pintu rezeki
-      8 rakaat : menuju sumber rezeki
-      12 rakaat : memperoleh rezeki

Rukun puasa : 1. Niat saat sahur 2. Imsak

Syarat berpuasa :
1.    Beragama islam
2.    Berakal sehat
3.    Sudah baliq, sudah mengenal halal dan haram, baik dan buruk.
4.    Suci dari haid dan nifas.
5.    Tidak berpergian ketempat jauh (luar negeri)
6.    Mampu dan tidak sakit

Perbuatan yang di sunah kan ketika puasa :
1.    Menyegerakan berbuka / membatalkan puasa
2.    Makan sahur
3.    Sikat gigi, tanpa odol
4.    Membaca dan khatam Al Quran
5.    Sholat malam
6.    Banyak berdoa
7.    Memberi makanan minuman untuk berbuka puasa
8.    Perbanyak amalan sunah
9.    Perbanyak sedekah
10. Itikaf di Mesjid, untuk laki-laki
11. Umroh
12. Perbanyak amal kebaikan

Setelah azan subuh, sholat Fajar 2 rakaat, lalu zikir Subhanallah wabihamdihi, subhanallahhilazim, astaghfirullah 100x, lalu sholat subuh, lalu zikir pagi (zikir pagi sore), lalu sholat Syuruq sekitar jam 6, lalu sholat Duha sekitar jam 8.

Secara fikih yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu kedalam 5 lubang tubuh yaitu lubang :
1.    Tenggorokan
2.    Kuping
3.    Hidung
4.    Tempat BAK (depan)
5.    Tempat BAB (belakang)

Yang membatalkan puasa :
1.    Makan dan minum
2.    Muntah dengan sengaja
3.    Niat berbuka puasa walaupun belum waktunya berbuka dan belum makan dan minum
4.    Haid
5.    Keluar air mani dalam keadaan jimak atau tidak
6.    Hilang akal, misalnya pingsan
7.    Merubah niat
8.    Mandi mengguyur badan dan berendam (makruh), dan berenang
9.    Suntik (makruh)
10. Sikat gigi (makruh)

Orang yang boleh tidak melakukan puasa :
1.    Sakit
2.    Uzur
3.    Tidak mampu
4.    Menyusui
5.    Hamil
6.    Musafir yaitu berpergian ke tempat jauh (luar negeri)

Hadis mengenai hikmah dan keutamaan bulan ramadhan :
1.    “Apabila datang bulan Ramadhan maka dibuka pintu surga dan ditutup pintu neraka dan syetan-syetan di belenggu” HR. Muslim
2.    Hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
3.    “Barangsiapa bershaum Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
4.    “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
5.    “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
6.    Dari Ibnu Abbas, ia berkata: "Rasulullah SAW adalah orang yang paling murah hati, lebih-lebih ketika bertemu Jibril di bulan Ramadhan. Beliau bertemu Jibril pada pada setiap malam bulan Ramadhan untuk tadarus Al-Qur'an. Maka sifat murah hati Rasulullah melebihi hembusan angin." Hadits di atas adalah hadits ke-6 dalam Shahih Bukhari
7.    Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda, ‘Setiap amalan kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat. Allah SWT berfirman, ‘Kecuali, amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. (HR Bukhari dan Muslim).
8.    Ibadah puasa itu tidak terkena riya sebagaimana ibadah lainnya berpotensi terkena riya. Al-Qurtubi berkata, Ketika amalan-amalan yang lain dapat terserang penyakit riya, puasa tidak ada yang dapat mengetahui amalan tersebut, kecuali Allah, maka Allah sandarkan ibadah puasa itu kepada Diri-Nya. Karena itu, dikatakan dalam hadis, ‘Ia meninggalkan syahwatnya karena diri-Ku.' Ibnu Al-Jauzi berkata, ‘‘Semua ibadah terlihat amalannya. Dan, sedikit sekali yang selamat dari godaan, yakni terkadang bercampur dengan sedikit riya, berbeda dengan ibadah puasa.
9.    Imam An-Nasa'i pernah meriwayatkan hadis ini dari Aisyah, "Puasa adalah tameng dari api neraka."
10. Hadis dari Utsman bin Abu Al-'Ash, "Puasa adalah tameng sebagaimana tameng kalian dalam peperangan." (HR. An-Nasa 'i IV/167, hadis nomor 3679).

11. Rasulullah SAW bersabda dalam salah satu hadis qudsi, "Puasa dan Alquran memberikan syafaat kepada hamba-Ku di hari kiamat. Puasa berkata, 'Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari makan minum dan syahwat, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya.' Alquran berkata, Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah aku restu memberikan syafaat kepadanya. ’ Lalu keduanya diberikan restu memberikan syafaat.” (HR. Ahmad dan Thabarani)

No comments: