Teriyaki
adalah hidangan yang dipanggang dan diolesi saus khas Jepang. Ada sebuah
restorant Jepang di PIM 1 yang berfokus pada hidangan teriyaki bernama
Teritorri di Area 51 lantai 2 unit 3.
Selain
masakan teriyaki, banyak juga jenis menu lainnya, seperti salad dan lauk pauk
pembuka lainnya, yakitori yaitu makanan yang dipanggang dengan memakai tusukan seperti
sate, robatayaki yaitu makanan yang dipanggang seperti barbeque, noddle, sushi,
sashimi, tempura, dll.
Dibagian
minuman dan dessert, ada gambar es krim, es buah, milkshake, float, jus, dll yang
mengundang selera dan seperti memanggil-manggil saya agar memesan. Sayangnya
kami datang kesini pada pk. 21 karena keasyikan di Gramedia, jadi tidak bisa
makan banyak dan bersantai.
Rasanya
rugi kalau tidak mencoba saus teriyaki racikan resto ini. Kami berdua pun sepakat
memilih hidangan teriyaki. Suami saya memilih Australian rib eye teriyaki set, sedangkan
saya memilih gindara teriyaki set. Set menu tsb sudah termasuk nasi dan miso
soup. Sebagai pelengkap kami juga memesan yakitori shitake alias sate jamur
shitake.
Pesanan
kami datang tidak begitu lama. Gindara teriyaki dan salad disajikan diatas
piring keramik coklat, bersama nasi dan miso soup, diatas sebuah nampan kayu.
Begitu pula dengan penampilan Australian rib eye teriyaki, persis sama. Saus
teriyaki racikan Teritorri ini rasanya memang berbeda dan tidak terlalu manis.
Baik gindara maupun rib eye terasa juicy, empuk dan tidak kering. Lalu salad,
soup dan nasi nya juga enak dan terasa kesegaran bahan bakunya. Sate shitake
nya juga enak, kenyal, matang dan meresap bumbunya.
Tidak
salah kami makan disini, hanya saja saya makannya agak terburu-buru takut keburu
tutup. Mengenai harganya, apabila dibandingkan dengan restoran sejenis, ya
cukup standard lah. Rib eye dihargai Rp 120.000, gindara Rp 65.000, shitake Rp
25.000 dan ocha Rp 10.000, diskon pula dengan CIMB Niaga. Sepertinya kami bakal
balik lagi kesini untuk mencoba menu lainnya.
No comments:
Post a Comment