Monday, November 05, 2018

2 Tempat Wisata Sentul Selatan : Villa Aman D'sini (**) vs Kampoeng Koneng (***)


Villa Aman D'sini

Tiba-tiba sebuah undangan melayang masuk ke WA saya, ajakan ngumpul bareng teman ex EY 1st generation. Dada langsung terasa kangen berat, sudah beberapa tahun tidak bertemu. Rencana kami akan berkumpul disebuah tempat yang katanya kece banget, suasana Bali, dengan jarak tempuh hanya 1 jam dari Jakarta. Wah menarik nih. Kami pun sengaja memakai dress code warna jreng agar foto-foto yang dihasilkan nanti terlihat cantik.


Nama tempatnya cukup unik yaitu Villa Aman D'sini yaitu sebuah penginapan yang berada di Sentul Selatan, tepatnya di Kp. Garungsang Pasir RT01/RW07 No. 64 Bojong Koneng, Sentul Selatan, Babakan Madang, Bogor. Villa ini memiliki sebuah restoran yang terletak di pinggir kolam renang dan terbuka untuk umum. Kabarnya suasana resto ini yang menjadi buruan para pengunjung untuk berfoto dsini.




Perjalanan menuju dsini caranya adalah setelah keluar tol Sentul Selatan, belok kiri masuk ke dalam perumahan Sentul City sampai menemukan Taman Budaya Sentul Jl. Siliwangi, lalu belok kanan masuk Jl. Raya Bojong Koneng, ikutin jalan yang berkelok-kelok sambil menikmati pemandangan dari atas tebing, sekitar 4,5 km menuju Villa Aman D’Sini, posisinya berada disebelah kiri jalan.


Tiba ditempat, sebelum bertemu resto, kita akan melewati sebuah pintu gerbang dulu, disana ada penjaga yang menjual tiket masuk sebesar Rp 50.000 yang bisa ditukar dengan minuman, sebagai antisipasi pengunjung yang datang hanya untuk foto-foto belaka tanpa makan di resto.


Melangkah melewati pintu gerbang, tibalah kami disebuah lapangan rumput yang dikelilingi pagar pepohonan, dimana disana ditata beberapa tikar dengan meja dan bantalan warna warni layaknya tempat piknik. Setelah melewati lapangan tsb barulah kita sampai di kolam renang yang berdampingan dengan resto tsb.


Tempat makan tersedia indoor dan outdoor diatas tebing, dengan pemandangan sejuk, indah dan luas hamparan hijau hutan, Gunung Pancar, Gunung Salak, air terjun Curug Bidadari dan city light kota Bogor hingga Jakarta bila malam tiba.

Kami jelas memilih makan di outdoor, disebuah saung kayu dipinggir kolam renang. Menu yang tersedia berupa paket nasi ayam, empal, gepuk, bebek, sop, sate, aneka tumisan, cemilan dan minuman. Harga paket nasi tsb cukup mahal, berkisar antara Rp 76.000-115.000, memang harga standard hotel, jadi kami cukup memesan beberapa cemilan dan menukar voucher kami dengan minuman. Setelah itu kami pun asyik berfoto-foto ria.

Kampoeng Koneng

Setelah puas, rencana kami berikutnya adalah pindah tempat mencari tempat makan yang lebih menggugah selera, dengan harga yang lebih reasonable. Pilihan kami jatuh kepada Kampoeng Koneng Sentul Jl. Tapos RT03/RW04, Bojong Koneng, Sentul Selatan, Babakan Madang, Bogor. Tempat makan ini masih berada di jalan yang sama yaitu Jl. Raya Bojong Koneng, menuju arah pulang, dengan jarak hanya 1,8 km dengan waktu tempuh 5 menit saja.


Kampoeng Koneng adalah sebuah resto keluarga yang menyajikan menu masakan khas kampung dengan suasana alam pedesaan. Tempat makannya berupa gubuk-gubuk bambu dengan kombinasi kayu dan atap daun kelapa di atas lahan yang berkontur naik-turun, diselingi kebun dan taman-taman bunga yang romantis, diiringi gemericik suara air pancuran, dengan panorama gugusan pegunungan yaitu Gunung Pancar serta nun jauh di sana tampak Gunung Gede-Pangrango dan Gunung Salak.


Kami mendapat tempat makan disebuah gazebo yang berisi 2 meja makan panjang gaya lesehan. Menu yang disajikan disini lebih mengundang selera yaitu masakan kampung khas Sunda. Disebut masakan kampung karena menyajikan beberapa menu tradisonal seperti jaburan yaitu cemilan aneka rebusan jagung, kacang, ubi dll, liwetan kastrol serta beragam minuman tradisional berkhasiat dari bumbu rempah-rempah.


Sembari bertanya ini itu kepada pelayan, kami pun memesan menu makan tengah yaitu nasi liwet kastrol dengan lauk ayam penyet, bebek bangor, ikan gurame goreng, udang rawit lemon, cumi goreng tepung, sayur karedok dan pecel serta gorengan bala-bala dan tempe mendoan. Minumnya kami memesan teh poci gula batu.


Ada beberapa hal menurut kami yang harus diperbaiki dari manajemen service disini yaitu entah karena ramai pengunjung atau sdm yang kurang banyak atau kurang terlatih, meja makan bekas pengunjung sebelumnya, lama belum dibersihkan, jadi terlihat berantakan. Lalu pesanan kami sudah dicatat tapi kemudian dalam waktu menunggu pesanan, beberapa kali pelayan bolak balik mengabarkan bahwa beberapa menu pesanan kami tidak tersedia sehingga kami beberapa kali mengganti pesanan. Kemudian kami terganggu oleh kerumuman serangga halus yang mengitari wajah kami dan tidak takut nyala api. Tetapi selain itu alhamdulillah makanannya enak. Apalagi makan sambil diiringi musik instrumen khas Sunda yang mendayu-dayu, ah nikmatnya. 


Berikut review makanannya :
-      Nasi liwet ditempatkan disebuah wadah tradisional bernama kastrol. Ketika dibuka tutupnya, hmm wangi rempah nasi tercium memikat. Diatas nasi ditaruh sambal, ikan asin kacang beralaskan daun pisang. Nasi berwarna kecoklatan dan rasanya gurih berempah, memicu nafsu makan.



-      Ayam geprek adalah ayam goreng biasa yang disajikan bersama sambal merah dan hijau. Penampilannya garing dan memikat, rasanya gurih dan enak.



-      Bebek bangor adalah bebek bakar berwarna coklat pekat dengan rasa bumbu yang meresap, rasanya manis gurih dan empuk, juga disajikan bersama sambal 2 warna.



-      Ikan gurame dagingnya di fillet, digoreng tepung, disajikan bersama saus kecap yang manis gurih. Daging ikan tebal, garing diluar, empuk didalam.



-      Udang lemon rawit adalah udang goreng tepung yang disiram tumis bawang cabe rawit serta ditaburi semacam telur urak arik dan saus mentega yang menggenang tapi rasa lemonnya tidak terasa.



-      Cumi goreng tepung rasanya biasa saja.



-      Karedok dan pecel bumbunya enak
-      Gorengan bala-bala dan tempe mendoan, hasil gorengannya cakep, rasanya enak.

Selesai makan dan minum teh pahit gula batu, kami masih memesan kopi. Kemudian kami sholat Ashar dan beranjak pulang. Tapi sebelumnya kami foto-foto dulu dibeberapa spot cantik dan instagramable.

Perjalanan pulang kami ke Jakarta, jalan tol sangat padat, sehingga perjalanan kami tempuh lebih lama dari waktu berangkat. Tapi hari itu saya kenang sebagai hari yang indah dan menyenangkan.

No comments: