Menikmati laksa rasa kari khas Tangerang di Kawasan Kuliner Laksa Tangerang (**)

Sudah lama kami mengetahui Kawasan Kuliner Laksa Tangerang tapi belum sempat mencobanya. Maka ketika kami sedang berada di kawasan Tangerang, segera kami sempatkan diri mampir kesana. Kawasan Kuliner Laksa Tangerang merupakan kawasan penjual laksa Tangerang, yang berjualan disebuah saung bambu yang bentuknya memanjang dan berada didalam taman kota Tangerang, Jl. Muhammad Yamin. Saung tsb disekat-sekat menjadi beberapa ruang makan sesuai dengan penjual laksa yang berbeda-beda dan bersaing secara sehat, dimana masing-masing penjual memiliki pelanggannya sendiri.

Karena kami tidak punya referensi penjual laksa, maka ketika masuk, seorang penjual laksa langsung menuntun kami ke ruang makannya. Ditawarkannya laksa dengan pilihan lauk ayam atau telur. Suami saya malah memesan laksa komplit dengan 2 lauk tsb. Hmm saya mau lihat dulu, kaya apa sih laksa Tangerang ini. Selain penjual laksa, ada juga penjual otak-otak, penjual kelapa muda dan es cendol durian. Maka saya memesan otak-otak dan es kelapa muda batok.

Laksa pesanan kami hadir dengan cepat. Sebuah piring cekung berisi mie putih, bentuknya mirip spageti, disiram kuah berwarna kuning kemerahan, bersantan dan dimasak bersama rempah-rempah, kacang hijau dan potongan kentang serta tambahan serundeng. Telurnya bulat utuh, permukaan ayam terlihat ada jejak bakarannya, selain itu ada taburan daun kucai segar.

Ketika dimakan, kuah laksa tercecap enak agak pedas sedikit, bumbunya kuat, rasa kari. Ayamnya pun enak dan empuk. Apalagi bila dimakan bersama kerupuk kulit atau putih, tergantung selera, semakin seru makannya. Mie putih tsb terbuat dari tepung beras dan lumayan mengenyangkan porsinya.

Kalau otak-otaknya saya kurang suka karena kurang gurih, kurang terasa ikannya, padahal harga satuannya Rp 3.000. Laksa komplit tsb dihargai Rp 23.000, sangat terjangkau, mengeyangkan dan enak.