Saturday, September 24, 2016

Makan Minum bayar TERSERAH @TRSRH (***)

Dijalan RS. Fatmawati ada sebuah cafe baru didekat rumah, namanya cafe TRSRH - Makan Minum Nongkrong. Dulu tempat makan ini bernama Warung MaMi - Makan Minum dan saya pernah makan disana 2 kali. Menurut saya sih pilihan menu dan rasa makanan di Warung MaMi biasa saja, tidak istimewa. Saya pun melihat bahwa pengunjung yang datang tidak begitu ramai. Maka ketika tempat makan ini berganti nama menjadi cafe TRSRH dan bahkan masuk liputan kuliner MetroTV, wah saya jadi surprise dan penasaran ingin kembali lagi makan kesana.



Selain berganti nama, cafe ini juga berganti konsep dan menambah menu yang lebih menarik. Kabarnya bila kita makan disana, TERSERAH kita mau bayar berapa, sesuai dengan nama cafenya yaitu TRSRH alias TERSERAH. Informasi ini saya dapatkan dari Ungki, keponakan suami yang bekerja di manajemen cafe tsb. Wah pantas, saya mengamati tempat makan ini menjadi lebih ramai. Maka daripada penasaran, saya mengajak geng Kepompong untuk makan siang disana sekalian arisan.




Cafe ini terletak tidak jauh dari perempatan RS. Fatmawati – TB Simatupang, yaitu di Jl. RS. Fatmawati no. 1D, posisinya dipojok, bersebelahan dengan dealer ISUZU. Dari luar cafe ini bernuansa warna hitam, didepannya ada sebuah container menyolok berwarna kuning bernama Mie KingKong. Ketika masuk, terlihat dinding penuh dengan hiasan mural dan graffiti. Disebelah kanan terdapat mural suasana Jakarta dan graffiti quotes yang bernuansa warna hitam abu-abu. Sedangkan disebelah kiri terdapat graffiti nama-nama menu pada dinding bernuansa warna cokelat krem.










Kami duduk dikursi meja kayu dengan warna sesuai tema, dimana semua kursi tidak ada sandarannya. Sebuah buku menu dengan nuansa juga hitam, dihiasi dengan foto-foto makanan yang mengundang selera, dibagikan kepada kami. Menu makan beratnya hanya nasi rames dan nasgor / mie / bihun / kwetiau tetapi diolah menjadi menarik karena memakai pilihan bumbu cumi hitam, tomyam, szechuan dan spesial gila, tapi rasa klasik tetap ada. Selain itu banyak menu cemilan yang diolah dan memakai topping kekinian seperti indomie, roti dan pisang bakar, chicken wing dan sausage, kentang goreng, kue cubit, cimol, cilok, martabak manis dan asin, singkong dan mini platters.


Untuk minumannya ada jus, kopi, teh, milo dan sebuah minuman yang sedang trend di cafe-cafe yaitu milkshake dengan topping sampe bleberan, judulnya juga minuman bleber rasa chocolate, mocha, red velved dan matcha, wuah mantap nih. Saya sebenarnya tertarik pada chocolate bleber tapi melihat gambarnya terbayang bakal kekenyangan, soalnya kami mau pesan berbagai macam makanan buat makan tengah.



Karena lapar mata, kami memesan nasgor gila, mie goreng sosis karena ayamnya habis, lauknya chicken wing rasa blackpepper dan cemilan cimol bolognese serta semua pesan minuman jus. Ketika kami sedang menunggu pesanan, lewatlah seorang pelayan membawa setumpuk gorengan panas ke arah counter nasi rames. Kami langsung menyambangi counter tsb dan memilih gorengan bakwan jagung dan tahu isi. Buat yang hobi main video game, disini tersedia sebuah mesin dingdong, mainan jadul era th 90an. Silahkan bermain sembari nostalgia dan menunggu pesanan datang.


Pesanan kami datang satu persatu, dimulai dari nasgor gila. Dari penampilannya saja sudah terlihat menggiurkan, nasgor berwarna coklat dengan campuran telur, sosis, baso, sayuran kol dan sawi, rasanya ternyata pedas tapi enak, bumbunya pas rasa asin manisnya.


Kemudian datanglah cimol dalam mangkok plastik, 7 butir cimol yaitu tepung kanji berbentuk bulat seperti baso kemudian digoreng, diberi saus bolognese dan ditaburi keju, rasanya ya enaklah, jajanan anak sekolah, enak dimakan saat masih hangat, cimolnya juga empuk. Perbedaannya dengan cilok adalah cilok tidak digoreng, hanya dikukus saja.


Ketiga adalah mie goreng yang dimasak dengan cara mirip dengan nasgor. Terakhir datanglah chicken wing dengan topping lelehan saus merah penuh dengan biji cabe. Waduh ketika kucicip saus cukup pedas dengan semburat rasa asam manis, tapi ya enak. Setelah chicken wing habis, barulah kami sadar bahwa kami memesan rasa blackpepper, kenapa yang datang rasa szechuan, hahaha...


Setelah makanan habis, rupanya bu Irfan cukup terkesan dan ingin membungkus oleh-oleh untuk anaknya. Dia memesan cimol bolonese dan 2 porsi singkong goreng rasa barbeque, dimana seporsi singkong untuk kami cicipi beramai-ramai. Pesanan tsb cukup lama datangnya karena pelayan sudah memperingatkan bahwa menu gorengan sedang antri dan wajannya hanya 1. Ketika singkong goreng datang dan kami cicipi, ternyata penantian kami tidaklah sia-sia, singkongnya enak sekali, garing diluar, empuk didalam, singkongnya sudah gurih, ditaburi sedikit seasoning rasa barbeque, singkong mekar merekah membuat senyum kami turut merekah.

Karena perut kami sudah mekar, sekarang waktunya membayar. Makanan yang paling mahal adalah nasgor gila dan chicken wing @Rp 25.000, disusul oleh mie goreng sosis Rp 20.000, jus kedongdong Rp 18.000, jus alpukat dan melon @Rp. 15.000, cemilan cimol dan singkong @Rp. 10.000. Lalu mana yang bayar terseraaah ? Rupanya setiap hari selalu ada menu yang berganti-ganti, yang bayarnya terserah kita. Kebetulan hari itu adalah hari Kamis giliran indomie yang bayar terserah dan kami tidak ada yang memesan indomie, ya pantas, hahaha...

Tapi yang pasti saya bakal balik lagi, minimal take away, penasaran sama kue cubit kekinian, martabak mozzarella, robak smoked beef mayo, chocolate bleber, singkong lagi, ya semuaaanyaaa...

Terakhir saran dan pesan buat manajemen TRSRH yaitu waktu memasak harus dipercepat dan ketelitian harus ditingkatkan, karena pas menulis review ini, saya baru sadar bahwa kami belum membayar gorengan...

No comments: