Thursday, September 01, 2016

4 point alasan kenapa Teng Go food street menjadi ramai (*)

Sejak pedagang ikan dan bunga di Jl. Margaguna Raya no. 12A Pondok Indah berganti menjadi Teng Go Food street, tempat ini menjadi sangat ramai oleh pengunjung. Apa sih rahasianya ? Apakah makanannya enak ? Hal ini yang membuat kami penasaran dan menyambangi tempat tsb.


Dari luar tempat ini berbentuk seperti foodcourt dengan ruangan terbuka. Diatas bangunan dipasang lampu billboard besar yang menyala terang bertuliskan : “TENG GO ! FOOD STREET Martabak, Roti bakar, Soerabi Bandung, Dimsum, Indomie, Bakso mercon, Es cendol durian, Susu segar”

Ketika kami masuk dan membaca menunya, masih ada menu lain yaitu pisang bakar, seblak, aneka masakan ayam, nasi goreng, mie ayam dan snack. Variasi minuman pun tak kalah banyak dan trendi. Tapi kalau mau makan berat nasi dan lauk pauk kurang cocok di sini karena hampir semua makanannya merupakan makanan ringan yang bikin kenyang.

Kecuali nasi goreng, dan menu itulah yang dipesan suami yaitu nasgor gokil. Saya juga lapar dan melirik menu aneka masakan ayam yang terbagi menjadi 2 kategori yaitu masakan ayam tradisional seperti ayam kremes, ayam bakar, ayam penyet, dll serta masakan ayam modern seperti chicken cordon blue, ayam tenggo rumput laut, korean chicken, dll. Pilihan jatuh pada chicken cordon blue yang ternyata sudah laris terjual, sebagai gantinya saya pesan chicken honey lemon.




Rasanya kurang tepat bila makan di tempat martabak tapi tidak pesan martabak. Untungnya selain martabak ukuran normal, ada juga martabak versi mini dan tipker. Kami jadi memesan martabak mini rasa red velved oreo yang katanya paling hits disini. Minuman susu juga sedang trendi, sehingga suami memesan susu mint dan saya memesan milkshake choco oreo.

Tempat makan ini memang strategis sebagai meeting point (point 1), jenis makanannya pun gaul dan kekinian (point 2), coba sekarang kita cicipi rasanya. Nasgor gokil memang gokil. Penampilannya sih biasa, nasgor berwarna coklat kemerahan dihiasi telor ceplok dan kerupuk, tapi saya hanya sanggup mencicipi 1 sendok makan saja, karena ngga kuat, pedes gila. Ternyata tingkat kepedesan si gokil ini berada di level 6, ampun deh.

Pesanan saya chicken honey lemon adalah fillet ayam yang dipotong memanjang dan digoreng tepung, lalu diberi saus lemon mayones, disajikan bersama kentang goreng dan mixed vegetable dengan siraman mayones dan saus sambal yang terlalu berlebihan sehingga sayuran menjadi basah dan tidak menyehatkan. Chicken honey lemon rasanya enak, karena perpaduan rasa lemon yang menyegarkan sekaligus mengejutkan. Akan tetapi akan lebih enak bila mixed vegetable hanya ditumis biasa tanpa mayones.

Martabak mini red velved oreo adalah martabak manis dengan adonan red velved yang diberi cream cheese, lalu ditaburi remahan oreo dan disiram susu kental manis. Rasanya sebenarnya enak tapi kenapa toppingnya selalu dibuat berlebihan dan manis sekali. Inilah ciri khas martabak kekinian, toppingnya serba lebay, lebay banyaknya, lebay manisnya. Sebab kami penganut martabak tradisional yaitu martabak manis keju atau martabak telor, hahaha...

Minuman susu mint adalah susu segar putih dengan rasa mint, sedangkan milkshake choco oreo dihiasi wipped cream dan potongan oreo, semua minuman rasanya pas dan enak. Tapi tampaknya suami masih lapar, jadi dia memesan seporsi baso urat, dan ketika datang, baso urat diberi mie, bihun, kerupuk pangsit, plus sayuran sawi dan toge. Basonya berisi 4 butir, secara keseluruhan rasanya cukup enak.

Nah selesai sudah kami makan. Kesimpulan secara umum makanan disini rasanya enak dan tidak mengecewakan (point 3). Harganya pun terjangkau (point 4) seperti, chicken honey lemon Rp 33.000, nasgor Rp 25.000, baso urat Rp 25.000, martabak mini Rp 25.000, milkshake Rp 28.000 dan susu Rp 20.000. Lengkap sudah 4 point alasan Teng Go food street menjadi ramai.

1 comment:

Unknown said...

Teh manis gelas kecil 13.000... rokok sampurna mild 27.000
Harganya kaga waras...kalah restoran bandara..parah