Saturday, August 27, 2016

Mari mancing di Lubana Sengkol

Lubana Sengkol ? Nama ini terdengar asing bagi telinga saya. Tapi buat pecinta aktifitas memancing mungkin nama ini sangat familiar karena Lubana Sengkol merupakan tempat pemancingan di Jl. Baru Hutama Karya Km 1,5 Kp. Sengkol Muncul Tangerang Selatan, Banten.


Perkenalan saya dengan tempat ini berawal dari kampus tempat suami mengajar mengadakan acara gathering disana, lalu karena tempatnya bagus, keesokan harinya suami mengajak saya kesana, bukan untuk memancing, tapi untuk makan siang, karena Lubana Sengkol merupakan restoran keluarga dengan konsep wisata yaitu menikmati makan dengan sensasi nyaman suasana pedesaan, merupakan destinasi rekreasi keluarga dengan fasilitas pemancingan, outbond dan playground. Nah lengkap banget kan.

Akhirnya hari Minggu lalu, kami bertiga bersama ibu, kesana untuk makan siang. Tiba disana memang tempat ini sangat luas, sekitar 8 hektar dan pengunjung sangat ramai, kebanyakan adalah pengunjung berombongan acara gathering. Kami bertiga duduk diruang makan terbuka dengan meja dan kursi. Sebagian besar ruang makan disana adalah saung-saung lesehan yang menghadap kolam pemancingan.

Menu yang diberikan berupa selembar kertas yang berisi menu : aneka masakan ikan, ayam, udang, cumi, kerang, kepiting, sapi, sup dan soto, masakan sayur toge, kangkung, kailan, kacang panjang, aneka nasgor, mie, bihun, kwetiau, capcay, karedok, gado-gado, pecel, sambal, gorengan dan pelengkap lainnya.

Setelah kami tanyakan, menu unggulan disini adalah gurame bakar seruit. Karena penasaran kami pun memesannya. Selain itu kami memesan mie goreng spesial, karedok, tahu isi, ayam goreng kremes, sambal nanas dan terasi. Untuk minumannya saya memesan es buah, ibu memesan es kelapa sari jeruk dan suami memesan es kelapa muda batok.


Sambil menunggu pesanan, saya melihat-lihat suasana yang meriah. Peserta memancing sedang menarik tangkapannya yang besar lalu ditimbang. Anak-anak berlarian, bermain dan memberi makan ikan. Suasana disini memang sangat menghibur. Sepiring otak-otak panas dihidangkan di meja kami, lumayan ah sebagai pembuka selera makan. Setelah beberapa lama, barulah pesanan kami datang bersamaan.



Yang pertama menjadi perhatian kami adalah gurame bakar seruit. Penampilannya adalah ikan gurame bakar dibelah lebar dan ditaruh disebuah mangkok, disiram kuah kemerahan yang mengandung bumbu-bumbu, cabe merah dan irisan jeruk. Ketika ku cicipi kuahnya, rasanya asin, asam dan berempah, tapi rupanya bumbunya masih mentah. Sedangkan daging gurame belum menyerap bumbu sehingga rasanya masih hambar. Daging ikan jadi lembek dan mengurangi selera makan. Menu ini mirip seperti pecak gurame tetapi dengan versi bumbu yang mentah. 






Kemudian saya makan mie gorengnya, penampilannya persis mie goreng tek-tek yang memakai mie telor, rasanya sih lumayan tetapi agak keasinan. Tahu isi goreng tepung penampilannya cukup menggiurkan, tetapi ketika dimakan, rasa tahunya hambar. Begitu pula dengan ayam goreng kremes dan karedok, rasanya biasa saja, standard abis. Mohon maaf penilaian saya atas hidangan pesanan kami adalah kualitas rasa dibawah standard restorant.

Terakhir yang membuat saya kecewa adalah es buahnya. Karena ketika memesan, saya diberi tahu bahwa es tersebut berisi potongan buah-buahan. Tetapi nyatanya isinya banyak mengandung nata de coco dan agar-agar. Yah kalau begitu mending pesan es teller atau es campur deh.

Selesai makan saya sedikit merenung, apa yang membuat tempat ini sangat ramai. Yang pasti karena fasilitas rekreasi keluarga yang lengkap dan menghibur. Yang kedua, kemungkinan kami salah pesan menu, karena sebelumnya saya sempat jalan-jalan mengamati suasana sekitar dan pandangan mata saya tertumbuk pada pesanan pengunjung lain yang tampak menggiurkan seperti gurame saus mangga / asam manis, cumi goreng tepung, udang bakar, dll.

Yang ketiga, kemungkinan harga yang terjangkau. Misalnya pesanan kami adalah gurame bakar seruit 5 ons Rp 75.000, mie goreng spesial Rp 30.000, ayam goreng kremes Rp 20.000, karedok Rp 18.182, tahu isi Rp 10.909, nasi Rp 6.818, sambal Rp 9.091, setoples krupuk Rp 10.000, es buah Rp 19.091, es kelapa jeruk Rp 17.273, es kelapa muda Rp 14.545 dan es teh manis Rp 6.364, serta seporsi otak-otak isi 10 yang dijual terpisah dari resto adalah Rp 30.000.

Jadi jangan terpengaruh pada ulasan saya kali ini. Yang penasaran pengen mancing kesana, segera nyalakan waze biar ngga nyasar.

No comments: