Thursday, August 25, 2016

Pengajian Mesjid Nurul Hikmah Tg 23-8-16 oleh ustad Abdul Muta'ali

Surat 21 Al Anbiya Ayat 30 : Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman ?

Orang Yahudi yang telah mempelajari Al Quran (tapi tidak beriman), mengetahui bahwa apabila ingin menguasai dunia harus menguasai air. Maka didirikanlah sebuah perusahaan air minum bernama Aqua, yang berasal dari nama Asmaul Husna yaitu Al Qawiyyu, Yang Maha Kuat, karena nama adalah doa, maka merk itu pun menjadi kuat.

Surat 7 Al-A’raf Ayat 180 : Dan Allah memiliki Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Ciri agama yang eksis sampai 5 tahun kedepan :
1.    Bisa dibuktikan ajarannya
2.    Agama yang toleran secara paripurna / luarbiasa

Pada jaman Rasul ada orang yahudi yang datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta ijin membangun sinagog / tempat beribadah orang yahudi didekat masjid Nabawi. Kemudian Rasulullah SAW memanggil Bilal bin Rabah seorang muadzin (pengumandang azan) untuk memanggil para sahabat Rasul, guna membantu orang yahudi membangun sinagog didekat mesjid Nabawi.
Bilal bin Rabah bersama para sahabat Rasulullah SAW bahu membahu membantu yahudi dalam membangun sinagog sambil terus ber istiqfar. Saat Dzuhur tiba, Bilal bin Rabah meminta ijin untuk mengumandangkan azan sholat Dzuhur. Orang yahudi pun mendengar azan dan mendengar kebenaran tsb, sehingga mereka saling berdiskusi : apabila ingin kebenaran sebaiknya tidak membangun sinagog, akhirnya mereka menghibahkan tanah yang semula untuk sinagog, menjadi untuk perluasan mesjid Nabawi.

Pada mulanya, kiblat mengarah ke Baitul Maqdis di Yerusalem. Menurut Ibnu Katsir, Rasulullah SAW dan para sahabat shalat dengan menghadap Baitul Maqdis. Namun, Rasulullah SAW lebih suka salat menghadap kiblatnya Nabi Ibrahim yaitu Ka'bah. Oleh karena itu dia sering salat di antara dua sudut Ka'bah sehingga Ka'bah berada di antara diri dia dan Baitul Maqdis. Dengan demikian dia salat sekaligus menghadap Ka'bah dan Baitul Maqdis.
Setelah hijrah ke Madinah, hal tersebut tidak mungkin dilakukan lagi. Ia salat dengan menghadap Baitul Maqdis. Ia sering menengadahkan kepalanya ke langit menanti wahyu turun agar Ka'bah dijadikan kiblat salat. Allah pun mengabulkan keinginan beliau dengan menurunkan : Surat 2 Al-Baqarah Ayat 144 : Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka; dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Saat peristiwa tsb terjadi di Masjid Bani Salamah, yang berganti nama menjadi Masjid Qiblatain yang artinya : masjid dua kiblat.

Rasulullah SAW telah mengalami 33 kali perang yang selalu terjadi di Madinah.

Sepanjang hayatnya Rasulullah SAW memiliki 5 dosa yaitu 3 dosa disebutkan dalam Al Quran dan 2 dosa disebutkan dalam hadis :

1.    Ketika Rasulullah SAW pulang dari perang Badar, dia sangat kelelahan dan tertidur, tidak sempat sholat tahajud. Hukum sholat tahajud bagi seorang nabi adalah wajib sehingga ketika Rasulullah SAW bangun lalu sholat subuh, beliau merasa sangat berdosa sehingga melakukan istiqfar dasyat yang disebut Sayyidul Istighfar serta berdoa kepada Allah agar Allah mencabut kembali nikmat Allah yaitu mengembalikan jabatan Nabi / Rasul nya kepada Allah. Akhirnya Allah menurunkan Surat 93 Ad Duha Ayat 1-11 :
1. Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah)
2. dan demi malam apabila telah sunyi,
3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu.
4. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.
5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu).
7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.
8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah kamu menghardik(nya).
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Jadi sholat Duha adalah sholat pengganti apabila tidak sholat Tahajud yang jumlah rakaat nya sama dengan sholat Tahajud yaitu 8 rakaat.

2.    Rasulullah SAW memiliki 11 istri, dimana salah satunya adalah Ummu Salamah yang paling cantik dan paling pintar memasak. Beliau pintar membuat jus kurma madu yang sangat enak. Rasulullah SAW pun membawa jus kurma tsb kepada istrinya Aisyah dan mengatakan bahwa jus kurma buatan Ummu Salamah sangat enak. Maka Aisyah pun marah dan cemburu. Untuk menenangkan hati Aisyah, Rasulullah SAW berkata : mulai saat ini aku haramkan kurma dan madu. Kemudian Allah menurunkan Surat 66 At Tahrim Ayat 1 : Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

3.    Suatu ketika Rasulullah SAW sedang memberikan ceramah dihadapan para pemodal pembesar-pembesar Quraisy diruang tertutup. Tiba-tiba masuklah Abdullah bin ummi maktum yang buta, sehingga Rasulullah SAW berwajah masam dan berpaling. Allah pun menurunkan surat 80 Abasa Ayat 1-42 :
1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
2. karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin ummi maktum).
3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
5. adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
6. maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya.
7. Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
9. sedang dia takut (kepada Allah),
10. engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.
11. Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
12. maka barang siapa menghendaki, tentulah dia akan memerhatikannya,
13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),
14. yang ditinggikan dan disucikan,
15. di tangan para utusan (malaikat),
16. yang mulia lagi berbakti.

4. Hamzah bin Abdul-Muththalib adalah sahabat sekaligus paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW, beliau ikut dalam perang Uhud untuk melawan kaum kafir Quraisy, yang memiliki rencana keji terhadap Hamzah yaitu dengan menyuruh Washyi bin Harb yang mahir dalam menggunakan tombak, mengambil organ hati Hamzah dan akan di makan oleh Hindun yang memiliki dendam sangat membara karena ayahnya dibunuh oleh Hamzah pada Perang Badar.
Ketika Rasulullah SAW melihat keadaan tubuh pamannya, dia sangat marah dan melaknat orang yang membunuh pamannya. Allah pun berfirman : Surat 16 An Nahl Ayat 126 : Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.

5.    Pada jaman Rasulullah SAW, ada seorang pemuda bernama Nasuha yang berprofesi sebagai penggali kubur. Suatu ketika dia mengubur mayat seorang perempuan yang dibungkus kain kafan mahal terbuat dari sutera. Terbitlah niat buruk Nasuha untuk mengambil kain kafan tsb. Setelah diambil kain kafan tsb, ternyata mayat itu adalah seorang gadis cantik, sehingga Nasuha tidak dapat menahan nafsu dan menyetubuhi mayat tsb.
Setelah memuaskan nafsunya, maka dia tinggalkan mayat itu. Belum jauh dia pergi, tiba-tiba mayat tsb bangun dan marah seraya berkata, "Celaka betul kamu wahai pemuda! Tidakkah kamu berasa malu pada Tuhan yang akan membalas pada hari pembalasan kelak! Bila tiba masanya setiap orang yang zalim akan dituntut oleh yang teraniaya! Kau biarkan aku telanjang dan kau hadapkan aku kepada Allah SWT dalam keadaan junub!".
Nasuha ketakutan dan kembali untuk membungkus mayat tsb dan mengubur kembali. Kemudian Nasuha berlari pulang dan menemui Umar Al-Khattab, lalu menceritakan perbuatan dosanya. Umar Al-Khattab ikut menangis dan mengajak Nasuha menemui Rasulullah SAW. Umar bin Khattab menemui Rasulullah SAW dalam keadaan menangis.
-      Rasulullah SAW bertanya : “Apa yang membuatmu menangis wahai Umar ?”
-      Umar bin Khattab menjawab : “Wahai Rosulullah, sesungguhnya ada seorang pemuda berada di pintu rumahku, ia telah membakar (meluluhkan) hatiku karena tangisnya.”
-      Rasulullah SAW berkata : “Bawalah ia kemari”.
Umar bin Khattab segera menemui Nasuha lalu mengajak dan membawanya pada Rosulullah SAW.  Sedangkan pemuda tersebut masih terus menangis.
-      Rasulullah SAW bertanya : "Apakah yang telah engkau lakukan sehingga engkau menangis?"
-      Nasuha menjawab : "Wahai Rasulullah, aku telah melakukan dosa yang besar! Aku sangat takut kepada Allah SWT yang sangat murka kepadaku."
-      Rasulullah SAW bertanya : "Apakah kamu mempersekutukan Allah?"
-      Nasuha menjawab : "Tidak Ya Rasulullah."
-      Rasulullah SAW bertanya : "Apakah kamu membunuh jiwa yang kamu tiada hak membunuhnya?"
-      Nasuha menjawab : "Tidak Ya Rasulullah."
-      Rasulullah SAW bersabda : "Maka Allah SWT akan mengampunkan dosa kamu walaupun sebesar tujuh petala langit dan bumi dan bukit-bukit."
-      Nasuha menjawab : "Wahai Rasul Allah, Aku telah melakukan dosa yang lebih besar dari langit, bumi dan bukit-bukitnya."
-      Rasulullah SAW bertanya :"Apakah dosamu itu lebih besar dari Al-Kursi?"
-      Nasuha menjawab : "Dosaku lebih besar."
-      Rasulullah SAW bertanya : "Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?"
-      Nasuha menjawab : "Dosaku lebih besar."
-      Rasulullah SAW bertanya : "Apakah dosamu lebih besar dari dimaafkan oleh Allah?"
-      Nasuha menjawab : "Maafnya lebih besar?"
-      Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya tidak dapat mengampun dosa besar kecuali Allah yang Maha Besar, yang besar pengampunan-Nya."
-      Rasulullah SAW bersabda : "Katakanlah wahai pemuda, dosa apakah yang telah engkau lakukan?"
-      Nasuha menjawab : "Aku malu hendak memberitahumu, Ya Rasulullah."
-      Rasulullah SAW bertanya dengan kuat : "Beritahu aku apakah dosamu itu?"
Dengan berat hati dan rasa malu yang besar, akhirnya Nasuha menceritakan kepada Rasulullah SAW dosa yang telah ia lakukan. Mendengar keterangan dari pemuda tersebut, maka dengan segera Rasulullah bangun sambil bersabda "Hai orang yang fasik!, memanglah layak kamu masuk neraka dan keluarlah kamu dari sini." Maka keluarlah pemuda itu.
Selama 40 hari Nasuha memohon ampun kepada Allah dan pada malam ke 41, ia memandang ke langit sambil berdoa "Ya Allah, Tuhan kepada Rasulullah, Nabi Adam dan Hawa, jika Engkau telah mengampunkanku, maka beritahulah Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Jika tidak, maka kirimkan kepada aku api dari langit dan bakarlah aku di dunia ini dan selamatkan aku dari siksa akhirat."
Tidak berapa lama selepas peristiwa itu, turunlah Malaikat Jibril AS menemui Rasulullah.
-      Selepas memberi salam Jibril AS berkata "Wahai Muhammad, Tuhanmu memberi salam kepadamu."
-      Jawab Rasulullah SAW "Dialah Assalam dan daripada-Nya salam dan kepada-Nya segala keselamatan."
-      Berkata Jibril AS "Allah SWT bertanya, apakah kamu yang menjadikan makhluk?"
-      Jawab Rasulullah SAW "Dialah Allah yang menjadikan segala makhluk."
-      Tanya Jibril AS lagi "Adakah kamu yang memberikan rezeki kepada makhluk?"
-      Jawab Rasulullah SAW "Dialah Allah yang memberi rezeki kepada aku dan makhluk-makhluk yang lain."
-      Berkata Jibril AS lagi "Apakah kamu memberi taubat kepada mereka?"
-      Jawab Rasulullah SAW "Dialah Allah yang menerima taubat dariku dan mereka."
-      Maka berkata Jibril AS "Allah berfirman, maafkanlah hamba-Ku itu karena Aku telah memaafkannya."
Maka Rasulullah SAW segera memanggil Nasuha dan menerangkan kepadanya bahwa Allah telah menerima taubatnya dan memaafkannya.
Surat 39 Az Zumar Ayat 53 : Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Ketika Rasulullah SAW merencanakan perang dan menaklukan Mesir, sesuai kebiasaan, tanah jajahannya akan dibeli untuk investasi. Rasulullah SAW menawarkan kepada sahabat-sahabatnya, siapa yang akan membeli tanah Mesir. Tak disangka pelayan Rasulullah SAW yaitu Anas bin Malik yang menyanggupinya.
Ketika datang perintah mengenai qurban, Anas bin Malik tidak mampu membeli hewan qurban, maka Rasulullah SAW menyarankan untuk meminjam uang. Akibatnya rezeki Anas bin Malik datang seperti air bah, tidak mampu dibendung.
Doa Rasulullah yang dikhususkan kepada Anas bin Malik adalah : “Ya Allah berilah riqki kepadanya berupa harta dan anak yang banyak, kemudian berkahi semua itu untuknya”. Dan sungguh Allah SWT telah mengabulkan doa Nabi Nya yang tercinta. Oleh karena itu Anas bin Malik menjadi orang yang paling kaya dari kaum Anshor dan yang paling banyak anaknya, hingga dia melihat anak-anak dan cucunya lebih dari 100.

Tiga amalan yang dikerjakan sebelum tidur, agar menjadi kaya :
1.    Sholat witir
2.    Mendoakan orang yang membenci kita, mendoakan orang lain.
3.    Sadaqah

No comments: