Tuesday, September 06, 2016

Penasaran Bakwan Malang Koko, disamping Rumah Baba Cipete (*)

Sebagai penggemar makanan bakwan Malang, mencari makanan tsb disekitar Jl. RS Fatmawati agak sulit. Yang paling dekat adalah Bakso Malang Asli Wiji Jaya yaitu bakwan Malang versi kaki lima didepan TPU Jeruk Purut. Ada lagi yang lebih enak dan mahal yaitu bakwan Malang versi resto, dikantornya Cinta AADC2 yaitu Bakwan Et Cetera di KEDAI Jl. Benda No.89 Kemang, juga tidak begitu jauh jaraknya dari TPU Jeruk Purut.

Beberapa waktu yang lalu saya menemukan bakwan Malang baru di Jl. Cipete Raya yaitu Bakwan Malang Koko yang lokasinya menempel di resto Rumah Baba Jl. Cipete raya no. 71A, dekat Jl. RS. Fatmawati. Seingat saya, dulu saya pernah makan di Rumah Baba tapi di SCBD, rupanya benar Rumah Baba Cipete adalah pindahan dari Jl. Senopati Dalam II.




Untuk memenuhi rasa penasaran kami, pada hari minggu lalu kami bertiga bersama mamah menuju lokasi untuk mencoba bakwan Malang tsb. Tiba didepan Rumah Baba, kami bertanya dulu, apakah kami bisa memesan bakwan Malang Koko bila duduk di Rumah Baba, ternyata bisa dan begitu pula sebaliknya. Jadi kami duduk di Rumah Baba yang ruangannya lebih nyaman, luas dan otentik khas Betawi.




Bangunan Rumah Baba dari luar berbentuk rumah Betawi berwarna hijau. Dulu disamping kiri ada sebuah teras, tapi sekarang teras tsb berubah bentuk menjadi ruangan tertutup dengan dinding dan pintu kaca, dan menjadi lokasi Bakwan Malang Koko. Ruang dalam Rumah Baba, interiornya juga khas Betawi dengan meja kursi kayu, lampu, daun pintu dan jendela serta pernak pernik jadul khas Betawi. Dindingnya kombinasi antara kayu dan bata, langit-langitnya berupa anyaman bambu. Ruangannya ber AC dan saat itu tidak ada pengunjung lain selain kami. Untuk melengkapi suasana khas Betawi, pelayannya juga berpakaian khas Betawi seperti si Pitung dan kebaya encim, sedangkan lagu-lagu yang diputer adalah lagu-lagu Betawi yang dinyanyikan Benyamin Sueb, komplit dah.

Daftar menu berisi hidangan otentik Betawi sesuai dengan slogannya, terdiri dari menu nasi uduk, nasi kuning, nasi goreng, masakan ikan gurame, sop dan soto, sate dan aneka sayur, aneka bubur, cemilan roti bakar, ketan susu dan gorengan, tak lupa berbagai macam minuman es campur, jus dan kopi.

Mata suami saya langsung tertuju pada gambar dipojok kiri bawah daftar menu yaitu sop sumsum sapi dan langsung memesannya, kalau saya lebih tertarik dan memesan sop buntut goreng. Selain itu kami memesan cemilan tahu isi, seporsi bakwan Malang dan semangkok baso uratnya saja. Untuk minumannya kami pesan es campur dan jeruk hangat.



Bakwan Malang segera tiba dimeja, seporsi isinya 7 macam, campur, ada baso urat, baso halus, baso goreng, siomay basah dan siomay goreng serta tahu. Ketika dimakan rasanya oke juga, enak, kuahnya gurih dan sedap, baso uratnya empuk, siomay goreng memang kesukaanku. Tapi ukuran baso / siomay memang tidak besar dan kuahnya pun terlalu sedikit, tidak sampai merendam seluruh baso.

Pesanan kami cukup lama datangnya, bahkan nasi uduk dan nasi kuning sebagai menu andalan belum siap matang, jadi belum bisa dipesan, padahal waktu sudah hampir menunjukan pk. 1 siang. Pesanan pertama yang datang adalah sop sumsum sapi yang penampilannya wow mantap. 


Sepotong tulang kaki sapi ukuran besar dihidangkan diatas sebuah mangkok yang ukurannya pas-pasan. Tulangnya sudah bersih dan licin tanpa ada daging yang menempel. Didalam mangkok sudah ada kuah sop berisi potongan daging dan wortel. Sumsum sapi terlihat penuh dan disediakan sedotan untuk menyedot sumsum dari dalam tulang. Karena ukuran mangkok pas-pasan, jadi agak susah mengambil kuah dan isi sop. Supaya lancar disedot, sumsum didalam tulang harus diberi kuah dulu, lalu aduk-aduk pake sedotan dan silahkan seruput, slrup aah. Saya cicipi kuah sop nya, enak, gurih dan segar. Sepiring nasi yang dihiasi bawang goreng, sepotong jeruk nipis dan emping turut menyertai sajian ini.



Kedua, datanglah tahu isi yaitu 2 buah tahu isi yang sudah dibelah 2, disajikan bersama sambal kacang. Kulit tepung yang menyelimuti tahu agak tebal dan ada aroma kurang fresh yang menyertai gorengan tsb. Ketika dimakan rasa tahu dan isinya sih biasa, tapi kurang rekomendasi akibat aroma dan kulit tepung yang tebal dan kenyal.



Terakhir, sop buntut goreng adalah sama, sepiring nasi yang dihiasi bawang goreng, sepotong jeruk nipis dan emping, disajikan bersama 2 potong buntut besar dan 1 buntut kecil serta semangkok kuah sop berisi potongan wortel dan tomat. Kuah sop buntut dan sop kaki sapi rasanya sama saja, enak, gurih dan segar, kuah berwarna bening kecoklatan. Tapi sayang buntutnya agak keras akibat digoreng tepung, padahal rasanya cukup enak dan empuk dagingnya tapi lapisan tepungnya yang tebal membuat keseluruhan buntut menjadi sulit dikunyah.

Kesimpulan koki Rumah Baba kurang pandai meracik komposisi tepung yang enak, empuk dan garing. Kalau dari segi rasa sih masakannya lumayan enak, bumbunya terasa. Nah bagaimana dari segi harga. Sop buntut dan kaki sapi sama harganya Rp 60.000, tahu isi Rp 15.000, es campur Rp 20.000, es jeruk Rp 15.000 dan es teh manis Rp 8.000 dalam gelas jumbo. Kalau bakwan Malang @Rp 25.000 / porsi dikali 3 porsi karena supir kami ikut makan, jadi total kami makan sekitar Rp 286 ribu sekian. Nah bagaimana, apakah anda berminat mencoba ? 

No comments: