Kuliner Lampung : Nasi Uduk Toha - Sate Cak Umar - Pavilion Resto & Cafe

Pergi ke Lampung itu kenangan, apalagi kalau perginya naik mobil, terkenang akan masa lalu ketika suami masih berdinas di Lampung. Minggu lalu, sehubungan dengan pekerjaan suami, saya diajak ke Lampung, hanya semalam, tapi menghasilkan 3 review kuliner yang sangat layak dicoba.

Tiba di Bandar Lampung malam hari, kami langsung check in di Emersia Hotel & Resort, Jl. WR. Monginsidi no. 70 Teluk Betung Utara yaitu sebuah hotel yang letaknya strategis, hanya 5 menit dari pusat kota, memiliki bangunan hotel yang megah dan pemandangan kota serta lautan dari atas bukit. Keunggulan lainnya adalah hotel memiliki fasilitas yang cukup lengkap, ukuran kamar luas, harganya menengah dan terjangkau, serta breakfast yang enak dan bervariasi.

Wangi gurih Nasi Uduk & Ayam Goreng Toha (***)

Selesai check in dan menaruh barang, kami langsung pergi keluar mencari makan malam. Lampung dimalam hari sangat ramai kulinernya. Suami teringat bahwa ada sebuah rumah makan nasi uduk, tak jauh dari hotel, yang enak dan terkenal, namanya Nasi Uduk & Ayam Goreng Toha, Jl. RA Kartini no. 156 Tanjung Karang. Tinggal lurus saja dari arah hotel, dalam hitungan menit kami pun tiba disana.

Bangunan rumah makan ini berupa ruko dengan neon box billboard bertuliskan Nasi Uduk Toha tampak menyolok. Kendaraan pengunjung yang parkir cukup banyak. Ketika kami masuk, ruang makan terlihat luas dan bertingkat, ruangannya bagus, bersih dan terang. Dekat pintu masuk adalah rak kaca tempat menaruh aneka lauk ayam, tahu tempe, ati ampla dll. Kami langsung memesan nasi uduk dengan lauk ayam goreng, tahu tempe, ati ampla dan es jeruk. Selain itu tersedia juga menu nasi / mie goreng, mie rebus, sop kaki sapi, daging semur / rendang, jeroan, telur, pete, lalapan, kepala ayam, emping & kerupuk.

Ketika pesanan kami tiba, tersaji dalam sebuah piring, tahu tempe dan ati ampla yang sudah dipotong-potong lalu digoreng serta 2 potong paha ayam sesuai pesanan kami. Dua piring nasi uduk dengan taburan bawang goreng, semangkuk sambal, sepiring potongan ketimun dan tomat dan sepiring emping, komplit tersaji diatas meja. Ketika ku makan nasi uduk ini, rasa nasinya enak, pulen dan gurih, rasa dan aroma daun salam, serai dan santan pun tercecap jelas dilidah. Lauk gorengannya kering diluar tapi lembab dan empuk didalamnya. Sambalnya memaksa kita untuk menyuap lagi dan lagi sampai titik penghabisan. Pantas saja bila nasi uduk Toha ini dijuluki dengan nasi uduk terbaik se Bandar Lampung, terbukti memang enak dan dipenuhi pengunjung hingga kadang parkiran di bahu jalan menimbulkan kemacetan dijalan.

Harganya pun sangat terjangkau untuk kenikmatan seperti ini yaitu Rp 7.000 untuk nasi uduk, ayam goreng Rp 14.000, tahu / tempe Rp 8.000, seporsi ati ampla Rp 24.000, lalapan alias tomat & ketimun Rp 2.500, kerupuk Rp 6.000 dan es jeruk Rp 9.000 tapi ada tax nya sebesar 10%.

Ada sate super di Sate Cak Umar (***)

Keesokan harinya saya makan siang sendiri. Wah mau makan apa nih ? Akhirnya setelah berkeliling mengitari pusat kota, saya tertarik dengan sebuah rumah makan bernama Sate Cak Umar, Jl. Raden Intan no. 118, Tanjung Karang, karena keadaan cukup ramai oleh pengunjung dan rumah makan tsb pun terlihat besar dan nyaman. Bangunannya berupa ruko bertingkat, ruang makannya pun luas dan bersih.

Keistimewaan Sate Cak Umar adalah menyediakan menu sate super yaitu sate yang berisi daging ayam / kambing / sapi / ati, tanpa lemak, murni daging, dengan ukuran lebih besar daripada sate biasa. Tapi apa enaknya sih makan sate tanpa lemak, begitu pikir saya, karena sate yang diselingi lemak akan terasa lebih enak dan gurih. Jadilah saya pesan seporsi sate ayam biasa plus lontong serta minuman sop buah. Menu sate bisa dipesan seporsi isi 10 tusuk atau setengah isi 5 tusuk.

Tapi bila tak ingin makan daging bakar, aneka jenis daging tsb bisa dinikmati dengan kuah seperti sop kambing / sapi / sumsum, soto ayam / madura sapi serta tongseng ayam / kambing. Selain itu masih ada menu nasi goreng ayam / kambing, bebek, ayam goreng / bakar, cumi, udang, tumis kangkung dan pecel lele.

Tak lama kemudian sepiring sate hadir dihadapan saya, sate ayam berlumur bumbu kacang dan taburan bawang goreng, disajikan terpisah dengan lontongnya. Ketika dimakan hmm memang enak, empuk dan gurih, setiap tusuk terdiri dari 2 potong daging, diselingi sepotong kulit ayam ditengahnya. Ukuran sate cukup memuaskan, daging ayam matang sempurna tanpa jejak bakaran yang berlebih, dan bumbu kacangnya pun lekker.

Kalau sate super harganya pun super yaitu sate ayam Rp 30.000, sapi Rp 40.000, kambing 45.000 dan ati kambing Rp 30.000, sedangkan sate biasa lebih murah yaitu sate ayam Rp 20.000 dan kambing Rp 24.000, harga yang sangat terjangkau untuk kualitas rasa selezat ini.

Pemandangan spektakuler di Pavilion resto & cafe (*)

Malam harinya kami berencana langsung pulang ke Jakarta, tapi makan malam dulu dong, karena perjalanan kami diperkirakan masih lama dan panjang, mungkin sampai rumah sekitar subuh. Ketika melewati Jl. KH Ahmad Dahlan, kami melihat sebuah resto dengan penampilan menarik bernama Pavilion Resto & Cafe, Jl. Jl. KH Ahmad Dahlan no. 70 Teluk Betung Utara.

Saya sebut menarik karena bangunan resto terlihat unik dan neon huruf Pavilion yang berpendar indah dimalam hari. Sesuai dengan namanya, pavilion, memiliki arti bangunan yang terpisah dari rumah induk, biasanya berupa bangunan konstruksi ringan, seperti gazebo dan sejenisnya, maka konstruksi bangunan resto ini pun persis seperti itu. Dibangun diatas kontur tanah Lampung yang berbukit-bukit, bangunan utamanya berupa konstruksi rangka baja ringan 2 lantai, dengan dan tanpa dinding kaca, sehingga lampu-lampu yang berpendar terlihat cantik dimalam hari. Ruang makan tambahannya berupa saung-saung gazebo dengan atap tenda, atau meja makan di area outdoor.

Ketika kami datang, saat itu pengunjung cukup ramai, kami memilih tempat makan di halaman belakang dengan naungan payung tenda. Pemandangannya cukup spektakuler yaitu pemandangan kota Lampung dan laut dimalam hari. Karena pengunjung cukup ramai, pelayan sibuk hilir mudik diantara bangunan yang luas dan terpisah-pisah, maka kami pun kesulitan dalam memanggil pelayan dan memesan menu. 

Ketika buku menu telah diberikan kepada kami, kesulitan datang lagi, karena pencahayaan di area outdoor sangat minim sehingga susah membaca menu, apalagi daftar menu dicetak diatas kertas hitam. Halaman awal dari buku menu berisi menu asli Pavilion yaitu Western dan Asian food serta aneka minuman. Halaman selanjutnya adalah menu yang berasal tenant yaitu Pavilion 1 berisi Chinese food, Pavilion 2 berisi Indonesian food, Pavilion 3 berisi Pastry & Cake, Pavilion 4 berisi Desert dan paket nasi serta Pavilion 5 berisi Rice bowl.

Wah bingung juga ya memilih diantara menu yang banyak dan beragam ini. Akhirnya kami memilih menu asli Pavilion yaitu grill salmon lemon butter dan dory meuniere dengan minuman matcha green latte dan nuttela latte. Dengan durasi menunggu yang cukup lama dan tidak bersamaan datangnya, akhirnya pesanan kami pun hadir dimeja.

Dory meuniere adalah ikan dory yang dimasak dengan mentega hingga kecoklatan dikedua sisinya, sedangkan grill salmon lemon butter adalah salmon panggang yang disajikan bersama mixed vegetable dan kentang goreng diatas hot plate serta saus lemon butter yang terpisah. Kalau menurut saya grill salmon dimasak terlalu matang hingga sisi luarnya kering dan agak keras, citarasa saus lemon butter nya manis. 

Penampilan minuman nuttela latte cukup menarik dengan hiasan latte art, ketika ku minum rasanya persis coffee latte dan tak ada jejak rasa nuttela sama sekali, padahal sebelumnya saya sudah bertanya dan dijawab bahwa  nuttela latte tidak mengandung kopi.

Harga pesanan kami adalah Rp 88.000 untuk grill salmon, Rp 59.000 untuk dory, nutela latte Rp 33.000 dan matcha latte Rp 29.000. Termasuk standar untuk sekelas resto dan cafe seperti ini. Pavilion resto & cafe sangat layak sebagai destinasi kuliner Lampung karena keunggulan suasana yang nyaman dan santai, desain interior yang menarik, pemandangan yang spketakuler serta menu yang beragam, cocok sebagai tempat hangout bersama keluarga atau teman.