Monday, March 27, 2017

Gado-gado legendaris di kawasan Pondok Indah (***)


Kalau ada makanan enak di sekitar rumah kita, kadang kita suka lupa, malah mencari kuliner enak ke tempat yang jauh. Kami baru ingat bahwa ada kuliner legendaris yaitu Gado-gado Kartika di Ruko Pondok Indah Plaza 2 no. BA-54, Jl. Sekolah Duta V, Pondok Pinang. Disebut legendaris karena gado-gado ini sudah ada sejak th 1982 dan terkenal akan kelezatannya.



Hari Sabtu yang lalu kami menyambangi gado-gado kesukaan mertua saya ini pada saat makan siang. Setibanya disana, tempat parkir didepan rumah makan tsb sudah penuh dengan mobil pengunjung. Bangunannya biasa saja yaitu berupa ruko yang memiliki dinding depan dan pintu kaca gelap. Sebuah spanduk kuning tergantung diluar, berisi daftar menu. Ketika masuk pun ruangan terlihat sederhana, ruangan memiliki AC dan kipas angin, dinding dan lantai keramik berwarna putih, meja kursinya terbuat dari plastik.


Menu yang tersedia adalah gado-gado, lontong sayur, ketoprak, rujak juhi, karedok, lotek, asinan, rujak buah, aneka cemilan combro, tape dan pisang goreng. Sedangkan daftar minumannya adalah es jeruk kelapa, es lobi-lobi, es cendol, es sirsak, es alpukat kelapa, es jeruk, lemon tea, teh, softdrink, dll. Tidak afdol rasanya bila tidak memesan gado-gado sebagai menu unggulan disini, sedangkan suami memesan lontong sayur plus opor ayam. Untuk minumannya saya memesan es alpukat kelapa dan suami memesan es sirsak.




Sambil menunggu pesanan datang, kami berdua berbisik-bisik, lihat tuh pelanggannya sebagian besar adalah lansia seperti mertua saya, yang tak bisa pindah ke lain hati. Sisanya adalah pengunjung keluarga yang membawa anak-anak. Beberapa lukisan dipasang didinding, semuanya bergambar perempuan, yang saya tebak bernama Kartika hehehe. Kartika sendiri artinya adalah bintang / yang bersinar / yang terbaik.


Pesanan kami cukup cepat datangnya. Seporsi gado-gado lontong disajikan diatas piring ayaman lidi yang dialasi kertas coklat, separo telur rebus, beberapa gelintir kerupuk ikan dan emping serta taburan bawang goreng turut menemani sajian ini. Saya memilih level pedas sedikit saja alias cabe 1. Ketika ku makan gado-gado, hmm rasanya enak sekali, bumbunya legit tapi tidak berlebihan, porsinya pas, sayurannya banyak dan segar berisi kangkung, kol, labu siam, kentang serta tahu dan tempe. Wah saya suka sekali dengan pilihan sayurannya karena saya kurang suka ketimun, toge, apalagi pare yang sering manjadi campuran gado-gado ditempat lain, sehingga gado-gado ini ludes saya habiskan tanpa sisa.


Sebagai penggemar kerupuk, saya sangat menyayangkan bahwa kerupuknya hanya sedikit. Tidak tersedia kerupuk aci berwarna khas gado-gado, melainkan hanya ada kerupuk Palembang. Apa boleh buat, kami membeli sekantong kerupuk Palembang, karena ternyata lontong sayur pesanan suami juga tidak diberi kerupuk, hanya sedikit emping saja.


Sepiring lontong yang disiram sayur santan labu siam dan kacang panjang, kuahnya berwarna orange muda dan sedikit berminyak, diberi sepotong opor ayam dan siraman kuahnya. Ketika ku cicipi lontong sayur ini enak juga rasanya, tastenya ringan karena kuahnya encer, tidak memakai santan kental, sehingga aman bagi lambung dan kesehatan, citarasanya sedang, sedikit manis dan tidak pedas. Buat penggemar rasa pedas seperti suami, harus menambah sambal lagi. Sambal tambahan ini rasanya luar biasa pedas, sampai menyengat di mulut.


Untunglah ada es alpukat kelapa dan es sirsak yang sukses meredam rada pedas. Kedua jenis es ini disajikan dimangkok, isinya banyak dan mengenyangkan. Es sirsak memakai es serut didasar mangkok dan buah sirsak diatasnya, sedangkan es alpukat kelapa memakai es batu, dengan tambahan kolang kaling dan sirup merah.

Saya menengok kesamping meja kami, seorang ibu yang memesan asinan, waduh kelihatannya menggoda banget, apalagi dengan tumpukan kerupuk kuning yang mengundang selera. Sayang sekali, saya terlambat mengetahui keberadaan kerupuk kuning asinan ini.

No comments: