Tuesday, January 01, 2013

Tesate, sajian lezat mengagumkan yang bikin dompet tipis (***)











Bos saya tercinta ini mau resign, ngga tanggung-tanggung, dia mau pindah dari negara khatulistiwa mendekati kutub bumi yaitu ke kota Toronto di Canada. Jadi untuk celebrate kelulusannya sekaligus hari ultahnya, kamipun ditraktir makan siang dimall seberang kantor yaitu Pacific Place. Kami anak buahnya disuruh milih mau ditraktir dimana. Hmm harus pilih makanan super enak nih, harga bukan kendala kok.



Pilihan kami jatuh kepada resto Tesate. Kenapa ? Karena semua orang ngga bakal nolak masakan Indonesia yang terdiri dari nasi dan lauk pauk. Sedangkan keunggulan Tesate adalah menyajikan masakan yang mewakili berbagai daerah di Indonesia.

Saya pribadi agak malas makan masakan Indonesia di restaurant, apalagi yang harganya telalu mahal. Menurut saya, masakan khas daerah paling enak dinikmati ditempat sekelas rumah makan atau bahkan warung makan, karena rasanya lebih authentic. Tapi setelah makan di Tesate prinsip saya langsung berubah total. Masakan di Tesate ternyata cukup authentic, lezat dan mengenyangkan. Belum lagi penampilannya yang indah dan mengagumkan.

Interior resto cukup mewah, didominasi dengan warna hitam dan putih. Dindingnya berupa granit hitam. Langit-langit resto dihiasai lampu gantung dengan kap besar bertuliskan aksara jawa kuno. Mejanya berwarna putih, kursinya berwarna hitam. Kami sudah mereserved tempat diruang privat dengan dinding berhiaskan anyaman bambu. Penerangan sengaja diatur temaram dibeberapa tempat, sehingga menimbulkan kesan indah dan romantis.

Kami berduabelas orang sepakat untuk makan tengah agar lebih akrab dan bisa mencicipi semua jenis masakan. Dari buku menunya yang cukup tebal dan berbentuk kipas sate, menu yang tersedia dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :
- 7 macam masakan sate meliputi sate sapi makasar, sate bebek, sate sapi unggaran, sate kambing, sate lilit, sate ayam ponorogo, sate ayam madura dan sate ayam blora.
- Sajian seafood meliputi masakan ikan bawal, kerapu, kakap, bandeng, udang, cumi dan kepiting.
- Masakan daging diantaranya iga sapi paniki, bebek penyet, rawon buntut.
- Nasi kombinasi diantaranya nasi merah ikan roa, nasi goreng buntut balacan, nasi tutug.
- Masakan sayuran diantaranya sayur asem udang galah (wow), sayur lodeh US ribs (wow keren), tahu telur, oseng kecipir.
- Sisanya adalah kategori entree atau menu pembuka, aneka snack, aneka sambal, dessert dan minuman.

Akhirnya dicapai kesepakatan bersama bahwa menu yang dipesan adalah sate ayam blora dan madura, tahu telur, kepiting soka mangga muda, cumi telur bakar, gado-gado, dan ugh... oseng kecipir. Aduh kenapa mesti kecipir sih, kampungan banget.

Sambil menunggu pesanan, kami sibuk berfoto-foto ria sambil memanfaatkan background yang indah. Sedangkan waitress sibuk menata meja dengan peralatan makan yang elegan. Sayangnya pesanan kami tiba dengan menyicil, tidak sekaligus datang semua. Sate dan tahu telur sudah disajikan, nasinya belum ada. Ketika nasi hampir habis, kepiting sokanya terlambat datang. Tapi terlepas dari semua itu, semua sajian terlihat indah dan mempesona, menggugah selera dan pastinya lezat.

Sate disajikan diatas hotplate berbentuk anglo kecil, menjadikan sate tetap hangat. Seporsi sate berisi 6 tusuk sehingga kami memesan masing-masing 2 porsi sate. Penampilan kedua jenis sate ini sangat mirip yaitu sate ayam dengan potongan daging yang besar-besar, disajikan bersama bumbu kacang yang sangat halus, diberi potongan cabe merah dan bawang merah mentah. Perbedaannya terletak dirasa bumbu kacangnya yaitu sate madura lebih manis dan sate blora memiliki semburat rasa pedas.

Penampilan tahu telur dibuat mirip burger yaitu 2 buah tahu telur berbentuk bulat dan tebal ditumpuk dan diselipkan daun letuce. Diatasnya diberi irisan kol dan tauge, disajikan bersama genangan bumbu kecap yang ditaburi kacang tanah utuh. Baik rasa dan penampilannya sungguh mengagumkan.

Seporsi cumi telur bakar berisi 6 cumi, penampilannya rapih, kaki cumi dimasukkan kedalam sehingga cumi terlihat gemuk. Cumi diberi bumbu lalu dibakar, sehingga terlihat sedikit gosong dipermukaan cumi. Ketika kupotong daging cumi terasa empuk dan sedikit kenyal, rasanya wow enak rek.

Kepiting soka mangga muda, hidangan favorit saya, bikin saya merem melek. Kepiting digoreng tepung lalu diberi irisan mangga muda dan cincangan cabe merah. Daging kepiting terasa tebal, ketika dimakan terasa renyah, rasa bumbunya gurih berpadu dengan rasa asam segar. Yahud deh.

Terakhir gado-gado, penampilannya cantik tapi isinya didominasi dengan daun letuce, diberi potongan tahu, kentang dan lontong, setengah telur rebus, serta ditaburi emping dan krupuk udang. Ketika dimakan bumbu kacangnya halus dan rasanya enak banget, gurih dengan semburat rasa asam. Sayangnya sayurannya kurang banyak dan kurang bervariasi.

Sebenarnya saya tidak mau menicicipi oseng kecipir. Tapi setelah dipikir lagi ngga ada salahnya mencicipi barang sesendok saja. Irisan kecipir ditumis bersama bumbu, lalu ditaburi bawang goreng dan irisan cabe merah. Ketika kumakan ternyata rasanya wuenak banget. Mau minta lagi tapi malu, mana cuma pesen seporsi. Sayang harganya mahal banget, Rp 45.000, mengalahkan harga gado-gado Rp 36.000. Harga-harga makanan lainnya juga luar biasa. Seporsi sate isi 6 tusuk Rp 56.000, tahu telur Rp 52.000, baik cumi maupun kepiting masing-masing @ Rp 89.000.

Karena saya berempat membawa bekel minum sendiri, he he he, kami sepakat memesan seporsi es cendol durian dibagi 4 (ngirit). Semangkuk cendol diberi es serut, kuah santan dan gula merah, diatasnya diberi sedikit duren dan garnis daun pandan. Mangkuk cendol ditaruh diatas nampan kayu dengan sendok kayu. Penampilan es cendol menjadi keren dan berkelas. Rasa cendol biasa banget tapi kuahnya terasa pas dan enak. Durennya manis dan legit tapi sayangnya cuma kebagian sedikit, huh.

Andai suatu saat nanti ada yang mau mentraktir saya lagi disini, saya pasti tak akan menolak. Tapi kalau disuruh bayar sendiri, saya bakal mikir 10 kali, he he he...


No comments: