Wednesday, February 08, 2012

Alas Daun, pokoke mak nyuss !! (**)








Kalimat itu ditulis dan ditandatangani pak Bondan Winarno Wisata Kuliner Trans TV. Selain pak Bondan, masih banyak tandatangan selebritis lain yang dipajang didinding rumah makan Alas Daun ini. Bukti lain yang menyatakan bahwa sajian RM Alas Daun ini mak nyuss adalah banyaknya review yang positif dan tempat yang tak pernah sepi oleh pengunjung.
RM ini terletak di Jl. Citarum no 34 Bandung atau tepatnya berada dipertemuan antara Jl Supratman dan Jl Diponegoro. Tempat ini memiliki arsitektur rumah jaman dulu dengan logo alas daun diatas pintu masuknya. Ruang makannya terbagi 2 yaitu ruang makan didalam dan ruang makan dibelakang yang bersatu dengan dapurnya.
Kedatangan kami disambut ramah dan dipersilahkan langsung keruang belakang untuk memesan makanan, yaitu sebuah ruang terbuka dengan langit langit yang tinggi dan ditengah ruangan ada dapur terbuka yang memanjang kebelakang. Disekeliling dapur tersedia meja kursi kayu untuk makan pengunjung. Didapur bagian depan tersedia aneka lauk seperti ayam, tahu tempe, perkedel, jeroan, dll tersaji dalam nampan nampan aluminium, tinggal digoreng sesuai pesanan. Aneka ikan yang direndam dalam bumbu disajikan didalam lemari pendingin, tinggal dipilih mau digoreng atau dibakar sesuai selera. Disamping tersedia aneka tumisan diatas wajan wajan kecil beralaskan daun pisang tampak menggiurkan. Aneka sambal tersaji dalam lumpang batu. Didapur bagian belakang, aneka sate sedang ditusuk dan dibakar. Kami tergiur melihat aneka ikan segar yang tersaji di lemari pendingin sehingga kami memilih ikan kue bakar dan ikan mas goreng. Pelengkapnya adalah tahu tempe dan tumis kikil cabe ijo, tak lupa kami memesan sate maranggih karena tergiur akan aromanya yang menggelitik.
Setelah selesai memilih makanan kami pun duduk disamping dapur. Menarik juga makan sambil menikmati pemandangan para koki yang sedang menusuk dan membakar sate, menggoreng ayam, membakar ikan serta memblender cabe karena kalau cabenya diulek pasti bakalan lama jadinya saking banyaknya.
Tak lama waitress datang untuk menghamparkan 2 lembar daun pisang yang cukup lebar diatas meja kami. Setelah itu nasi putih yang masih panas mengepul langsung dituang diatas daun pisang tersebut, sehingga aroma daun pisang pun menguar menggelitik hidung. Tak lama pesanan kami pun datang dan sambal pun dihidangkan. Ah kapan lagi makan diatas daun pisang, dengan nasi hangat dan ikan berbumbu sedehana tapi meresap sampai ke dagingnya. Sate marangi atau sate sapi terasa empuk dan manis karena memakai bumbu kecap manis. Ketika sedang seru serunya makan, seorang waitress mendekati meja kami untuk menawarkan 2 jenis kuah yang akan dituangkan langsung keatas nasi kami yaitu kuah rendang dan kuah cumi. Kami pun memilih kuah rendang yang ternyata legit nian. Sedangkan sambal terasi terasa pedas luar biasa. Untungnya ruangan terasa nyaman karena asap yang berasal dari dapur tidak mengganggu kami serta terasa sejuk karena angin yang bertiup dari arah samping cukup besar.
Harga makanan disini cukup reasonable loh. Ikan kuenya Rp 11.500, ikan mas Rp 15.000, satenya Rp 5.000 / tusuk, tumis kikil Rp 8.000 dan es kelapa Rp 11.500. Tersedia juga paket nasi box dengan minimum order 30 box.
Makanan yang enak, pelayanan yang ramah dan cepat, harga yang terjangkau serta sensasi makan tanpa piring menjadikan rumah makan ini banyak memperoleh review yang menarik. Yang ingin reserved terlebih dahulu bisa telpon ke 022 77 88889 / 723 1101. Nah silahkan nikmati sendiri sensasinya…

No comments: