Sunday, June 21, 2009

ULASAN KULINER : DIJAN’S PANNEKOEKEN & POFFERTJES (***)













Kawasan Kemang Jak Sel, tempat yang tepat buat wisata kuliner, wisata belanja & wisata cuci mata karena para pengunjung kawasan ini memang beragam, unik & keren-keren, dari anak abg, anak kuliahan, orang dewasa, para artis, bule, sehingga sampai larut malam pun, kawasan ini tetap hidup & macet, tidak peduli hari biasa, terlebih-lebih saat week end.
Malam minggu menyusuri Kemang dari arah belakang, yakni dari arah TB Simatupang, buat cari tempat makan, begitu beragam pilihan nya. Berbagai restoran seafood, masakan padang, mi jawa, sate dombrut, café, bertebaran di kiri kanan jalan. Dan akhirnya kami pun menjatuhkan pilihan di Dijan’s Pannekoeken & Poffertjes, Jl. Kemang Selatan no 102A, Jak Sel, telpon 021 7179 3538.
Dari namanya saja sudah ketahuan, pasti resto ini menyediakan dessert. Jadi cukuplah untuk kapasitas makan malam. Memasuki ruang resto yang dulunya berasal dari sebuah rumah, menimbulkan suasana jadul, yaitu bentuk rumah yang ruang depan nya berbentuk bulat setengah lingkaran, merupakan bangunan rumah khas jaman Belanda, kaca jendela nya pun dari keramik warna warni dengan corak bunga tulip khas Belanda, kita langsung disambut oleh dentingan suara piano tunggal. Ruangan resto bersuasana nyaman & hommy, berkesan luas karena penataan meja kursi nya tidak sempit berdempetan, sehingga masih banyak menyisakan ruang untuk anak-anak kecil berlarian disepanjang ruangan. Kemudian masih ada taman dibelakang ruangan yang dimanfaat sebagai tempat makan di ruang terbuka.
Pelayan pun datang untuk menyodorkan menu, tapi kemudian ditinggal olehnya, untuk memberikan kita kesempatan untuk berpikir. Menu terdiri dari appetizer seperti garlic bread, kentang, calamari, kroket, aneka cream soup & salad, main course terdiri dari steak, pasta, nasi goreng, sop buntut, dessert berupa pan cake, poffertjes, crème brulee, ice cream, cocktail, lalu aneka minuman kopi, teh, coklat, jus, serta minuman beralkohol.
Akhirnya kami memanggil pelayan & menjatuhkan pilihan pada menu yang tidak begitu berat, yaitu mushroom cream soup, omelet, poffertjes met blackcerries, serta minuman teh & hot chocolate. Sambil menunggu pesanan yang datang, kami membaca majalah yang memang disediakan disini.
Tapi kami tidak perlu menunggu terlalu lama, pesanan pun datang. Aku segera mencicipi mushroom cream soup, yaitu jamur yang diblender halus lalu dimasak bersama krim kental, disajikan diatas piring yang agak melengkung. Sup berwarna coklat dengan titik-titik hitam yang berasal dari jamur, lalu dihiasi oleh beberapa kotak kecil garlic bread. Ketika ku suap sup yang masih panas ini, heem alangkah nikmatnya, begitu lembut, gurih sangat terasa jamur & krimnya, dan garlic breadnya enak banget, terasa asin gurih nya yang berasal dari bawang putih & mentega. Rasanya ingin memesan roti garlic secara khusus, tapi ah takut kekenyangan. Aku juga mencicipi omelet yang dipesan Yayang, yaitu telur yang dikocok lalu dicampur potongan jamur, kemudian dimasak tapi tidak terlalu matang dan berbentuk gulungan. Enak, pas tidak begitu asin. Seharusnya sih diberi potongan keju, tapi memang Yayang tidak mau, takut terlalu bikin gemuk. Telur disajikan di piring ceper bersama potongan kentang goreng. Ah ini pun enak, diselingi seruputan hot chocolate, benar-benar serasa sarapan di hotel berbintang. Makan malam pun segera tuntas, tapi kami perlu menunggu pesanan poffertjes kami. Dan ketika dessert kami datang, wow betapa menggiurkannya, poffertjes berbentuk bulat gepeng, berwarna kuning kecoklatan, disusun disekitar pinggir piring yang ceper lebar, lalu ditaburi gula halus diatasnya, lalu ditengah piring ditaruh 1 scop es krim vanilla, kemudian es krim disiram oleh saus & buah blackcerry yang berwarna ungu tua sehingga lelehannya menyebar ke sela-sela poffertjes, lalu diatas es krim diberi wipe cream. Nah kan kebayang enaknya. Rasa poffertjes begitu lembut dan terasa menteganya, diselingi rasa manis asam segar dari blackcerry yang bila dikunyah masih terasa biji-bjinya. Kalau ku pikir-pikir, walau ngak makan nasi, tetep aja kalori yang masuk ke tubuh banyak juga ya. He..he..he..bisa gemuk kalau makan enak seperti ini terus.
Ah selesai sudah makan malam kami ini, jam menunjukkan pk 9 malam, dan suara piano telah berganti dengan suara musik lembut dari sebuah tape. Kami pun meminta bill dan, he..he..mahal juga ya. Sup dihargai Rp 30.000, omelett Rp 40.000, poffertjes Rp 45.000, hot chocolate Rp 22.500 serta teh Rp 17.500, total menjadi Rp 180.730 including tax. Ah tapi sesuai lah dengan masakan yang disajikan. Memang berkesan.

No comments: