Masakan kerang dengan bumbu yang nonjok di lidah @Warung Nasi Blekok (***)

Tak menyangka saya, bakal menemukan permata yang tersembunyi yakni masakan kerang dengan bumbu yang lekker di sebuah warung nasi. Warung nasi ini sudah sangat sering saya lewati di Jl. Cipete Raya, tapi tak ada niat sedikit pun saya mampir kesini karena signature dish nya terlalu biasa buat saya yaitu ayam bakar. Lagi pula saya lebih suka masakan ayam bercitarasa gurih seperti ayam goreng atau kremes atau presto dibanding ayam bakar. Jadi ketika saya mendapat undangan arisan dari RT09 untuk makan sore disana, saya datang tanpa mengharapkan kejutan rasa disana.

Nama warung nasi ini adalah Blekok Jl. Cipete Raya no. 13. Blekok adalah sebutan lain dari burung kuntul, tapi tak ada masakan yang terbuat dari blekok, entah apa maksudnya. Yang saya lihat dari daftar menu adalah selain menu ayam bakar yang diolah dengan berbagai macam bumbu seperti bumbu makar alias pedas, lada hitam, asam manis dll, ada juga ayam penyet serta sajian kerang dan kepiting. Ada 3 jenis kerang yang tersedia yaitu kerang dara, kerang hijau dan kerang kepa.

Kami bersepuluh orang, masing-masing memesan seporsi ayam bakar / penyet. Saya memesan ayam penyet cabe ijo tapi dipisah cabenya takut kepedesan. Lalu 2 porsi kerang campur yakni bumbu saus padang dan saus tiram untuk dimakan beramai-ramai. Minumannya kami pesan es kelapa dan dessert pisang ijo kekinian dengan merk Sang Jo. Nah banyak kan pesanan kami.

Saat kami datang adalah hari Minggu pk. 16, ternyata warung ini buka pk. 17, khusus hari Minggu, kalau weekday buka dari siang. Kami tetap diterima masuk karena selain yang punya hajat ternyata kenal dengan pemilik warung, juga berbareng dengan acara reuni suatu komunitas yang sudah lebih dahulu duduk memenuhi ruang dalam warung ini. Sedangkan kami duduk diruang depan dekat pintu masuk, sederhana seperti layaknya sebuah warung makan.

Cukup lama kami menunggu datangnya pesanan, kami pun maklum. Pesanan datangnya nyicil, tidak sekaligus, sambil lupa lupa ingat, siapa pesan apa. Ketika ku makan ayam penyet cabe ijo pesanan ku, daging ayam empuk banget, sambal cabe ijo nya untung dipisah karena super pedas jeletot. Saya kucuri kecap, tetep menyengat. Karena tak tahan, akhirnya ayam disiram bumbu ayam bakar yang rasanya manis gurih lekker. Eh enak juga yah, hahaha.

Selesai makan ayam, eh kerang baru datang, terpaksa kami jadikan cemilan. Penampilannya sangat menggiurkan. Kerang disajikan diatas baki plastik yang dialasi kertas coklat, 3 macam kerang dan 2 potong jagung terbalut bumbu saus padang serta saus tiram. Sepotong jeruk nipis kami kucuri diatasnya. Rasanya wow enak sekali, bumbu saus padang, rasanya pedas tapi masih bisa ditolerir, gurih dan lekker. Kalau bumbu saus tiram rasanya asin, gurih dan lekker juga. Sayangnya banyak kerang dara yang masih tertutup rapat, mungkin merebusnya kurang lama.

Selesai makan kerang, datanglah pisang ijo kekinian. Saya sebut kekinian karena isinya adalah potongan pisang ijo disiram saus putih, es batu, taburan keju dan remukan oreo, disajikan digelas plastik bening dengan merk Sang Jo. Ada 6 varian rasa Sang Jo yaitu strawberry, blueberry, coklat, durian, vanila dan red velvet. Pisang ijo kami rasa vanila, enak, tapi kemanisan di lidah saya, saya lebih suka yang tradisional, original.

Sepertinya saya bakal balik lagi makan disini, terbayang-bayang masakan kerang yang gurih membetot lidah. Harganya Rp 60.000 per porsi. Kepiting belum kami coba, karena sedang habis saat itu. Ayam bakar boleh juga dipesan bila ada acara-acara yang memerlukan nasi box, harganya sangat terjangkau antara Rp 20.000 – 22.000.

Bila pemilik warung membaca review saya, pesan saya adalah, tingkatkan layanan lebih cepat dan teliti, jangan salah dan jangan panik bila pesanan banyak, serta nasi jangan sampai kering karena akan mempengaruhi keseluruhan rasa masakan. Keunggulan masakan disini terletak pada rasa dan bumbu yang nonjok di lidah.