Sunday, May 24, 2009

ULASAN KULINER “SEHARI DILAMPUNG”

Banyak sekali suka duka berumah tangga tapi masing-masing bekerja diluar kota. Ya contohnya aku ini. Aku di Jakarta, suami di Lampung, berkumpul seminggu sekali. Memerlukan tenaga & biaya yang tidak sedikit. Belum lagi kalau ada acara kantor yang memerlukan kehadiran keluarga. Untungnya kalau acara kantor ku biasanya hari sabtu minggu, pas ada suami datang. Jadi dia lebih mengenal karena lebih sering berkumpul dengan temen kantor ku. Tapi kalo aku jarang banget hadir ke acara kantor dia. Gak enak rasanya, suka ditanya-tanyain kapan hadir di Lampung. Nah kebetulan, besok hari kamis adalah tanggal merah & ada acara arisan serta perpisahan temen kantor suami yang dipindahtugaskan ke kebun. Segera ambil cuti dihari jumat & let’s go to Lampung.

Pk. 4.30 : Tibalah hari H. Ayo bangun, mandi, sholat. Dengan berbekal 2 kotak sarapan, isi nasi & roti, minuman & novel, kusiap pergi bertiga, bersama Jalal & Ijah, para asisten dirumah.

Pk. 5.30 : Kita siap berada dimobil, berangkat lewat jl. Panjang Kebun Jeruk langsung masuk tol menuju pelabuhan merak.

Pk. 7.30 : Tiba di pelabuhan karena jalan masih sepi dan lancar. Langsung masuk kapal & membayar Rp 198.000 untuk mobil dengan 5 penumpang yang masuk kedalam kapal.

Pk. 8.00 : Kapal mulai berangkat, kita parkir diatas dek kapal, disamping pagar, jadi tetap nyaman bila tetap ingin berada didalam mobil, tinggal buka jendela, angin laut yang kencang, asin & segar masuk, plus menikmati indahnya pemandangan laut selat sunda.

Pk. 10.30 : Akhirnya tiba juga di pelabuhan Bakauheni. Nah itu dia Yayang, sudah menunggu diparkiran penjemputan, karena rencananya kami memang mau bertukar mobil. Kedua asisten akan balik lagi langsung ke Jakarta. Dan aku langsung ke tempat acara yang jaraknya hanya 1 menit dari tempat kos Yayang.

Pk. 12.30 : Green Leaf, resto & gallery (*)
Sampailah kita di Green Leaf, resto & gallery, tempat acara berlangsung. Jl. Gatot Subroto no 109, Bandar Lampung, telp 0721 750 9129 / 483520. Restoran ini memiliki interior dinding, meja & kursi dari bambu, tiangnya dari pohon kelapa, langit-langit yang tinggi, sehingga suasana terasa sejuk & ada 1 lantai lagi diatas. Dindingnya banyak dihiasi lukisan, sehingga disebut dengan gallery, karena memajang karya para pelukis Lampung. Ruang utama dibawah, terdiri dari 4 meja, sudah kita booking semua, lalu ada panggung untuk nyanyi, ada keyboard yang sedang dimainkan oleh sepasang suami istri, yang juga teman kantor Yayang, dimana suaminya pintar main keyboard & istrinya penyanyi. Dan oo, rupanya setiap orang wajib nyanyi, kalo ngak nyanyi, ngak boleh pulang. Waduh gawat. Pas ku datang sih semua sedang makan. Menunya ikan gurami goreng asam manis, ayam goreng kremes, sapi lada hitam, tumis kangkung & toge. Keistimewaan restoran ini adalah bisa nyanyi-nyanyi tanpa batasan waktu, serta makanannya murah & enak. Menunya cukup beragam yaitu aneka masakan ayam, bebek, daging sapi, seafood, ikan gurame, steak & sup, dan harganya itu loh, paling mahal Rp 50.000 yaitu untuk seporsi kepiting.

Pk. 15.00 : Setelah acara selesai, istirahat dulu di kos an Yayang.

Pk. 16.00 : Mi Khodon (***)
Jalan-jalan dulu ah, kangen udah lama gak kesini. Kota Lampung yang sepi, belum banyak mengalami perubahan yang berarti. Terus kangen juga sama Mi Khodon. Ini waktu yang tepat buat makan mi Khodon, yang memang baru buka jam 4 sore & akan segera habis setelah Magrib. Lokasinya di Teluk Betung, didepan taman Dipangga, diseberang polda Lampung, dekat bunderan yang ada patung gajah, dan juga dekat Chandra Dept Store. Mi Khodon adalah mirip mi tek-tek kalau di Jakarta atau mirip mi Jawa, tapi keistimewaannya adalah bentuk mi yang lebih besar dari biasanya, lalu dimasak bersama suwiran ayam kampung & udang ebi, irisan kol & sawi serta bumbunya itu loh, terasa beda & istimewa, pas gurih asin manisnya. Ada 2 macam yaitu, mi goreng yang berwarna coklat karena pake kecap, rasanya cenderung manis gurih serta mi rebus yang berwarna putih tanpa kecap, terasa segar dan cenderung gurih asin. Terus pelanggan disini banyak banget. Penuh oleh parkiran mobil, jadi lumayan lama juga nunggu pesanan datang. Harganya sih murah yaitu Rp 8000 per porsi. Tapi yang penting rasanya enak & bikin kangen euy.

Pk. 18.00 : Segera pulang ke kos, siap-siap mau ke Jakarta lagi.

Pk. 19.30 : Griya Liwet (**)
Sebelum pulang harus makan malam dulu kata Yayang. Karena kitakan naik bis Damri yang AC nya dingin banget. So perut harus kenyang, pake jaket yang tebel, supaya gak masuk angin. Kebetulan didepan kos ada rumah makan baru buka sekitar sebulanlah. Tempatnya terang, bersih, tidak sempit, ada kolam renangnya, dan ada lesehannya. Tapi sepi, maklumlah di Lampung kalau malam sepiii. Namanya Griya Liwet, Jl. Way pungur no 3, Pahoman Bandar Lampung, telpon 0721 483 217, 482 738. Menu andalannya pasti deh nasi liwet. So segera kupesan nasi liwet dengan ayam goreng. Tapi Yayang pesen batagor karena masih kenyang. Ternyata enak loh. Nasinya itu rasanya gurih karena telah dimasak bersama bumbu-bumbu. Lalu ayam gorengnya juga enak karena bumbunya meresap dan ditaburi bumbu kremes. Bagaimana dengan batagornya ? Ya enak juga. Pokoknya makan disini bisa diulang deh. Harganya juga murah, Nasi liwet Rp 6.000, Ayam goreng Rp 12.500, Batagor Rp 12.000, Kelapa muda Rp 8.000. Alhamdulillah kenyang (banget). Ayo segera cari angkot menuju stasiun KA, karena bis Damrinya disitu.

Pk. 21.15 : Bismillahhirahmannirahhim, Ya Allah lindungilah kami selama perjalanan dari Lampung menuju Jakarta, selamat sampai dirumah. Amin. Selamat tinggal Lampung, aku tidur dulu ya, nanti sampai di Gambir pk. 5.30. Daah…

No comments: