Monday, November 10, 2008

OCHA

Ocha adalah t e h hijau Jepang. Metode dasar dalam memproses teh adalah diuapkan langsung setelah dipetik untuk mencegah oksidasi. Lalu daun dikeringkan sambil digulung hingga menyerupai pipa, dan tidak melalui proses peragian sehingga banyak vitamin yang masih terkandung didalamnya, tidak seperti teh merah biasa. Ocha banyak mengandung catechin, vitamin C, mineral & fluorine yang bermanfaat dan efektif untuk menjaga kesehatan dan kecantikan, memiliki anti bakteri & membantu mengontrol tekanan darah tinggi, gula darah dan mengurangi kegemukan.

10 jenis Ocha :

1. Bancha
Daun teh yang digunakan untuk bancha dipetik pada saat daun sudah tua. Bancha adalah teh kasar yang dibuat dari panenan yang kedua kali antara
musim panas dan musim gugur. Daun teh untuk teh bancha biasanya lebih besar dari daun teh sencha dan aromanya tidak begitu harum. Bancha adalah jenis teh hijau yang grade-nya lebih rendah dari sencha, diambil dari serabut daun dan tangkai. Ukuran kelintingan daun tehnya lebih besar daripada sencha.
2. Sencha
Daun teh yang diuapkan lalu dikeringkan sambil dibentuk, merupakan bentuk ocha paling dasar, yang memberikan rasa nikmat & lembut. Sencha adalah yang paling terkenal di Jepang. Sencha diproduksi dari hasil panen pertama kali, yang mana masih mempunyai flavor yang segar. Sencha fukamushicha adalah sencha yang diambil dari daun yang disteam cukup lama, sehingga menghasilkan liquid teh yang berwarna hijau gelap dan rasanya pahit.
3. Kukicha
Teh berkualitas rendah dari daun teh bercampur tangkai daun teh. Dibuat menggunakan uap pohon teh.
4. Hojicha
Teh bacha yang dipanggang dengan temperature tinggi, dengan cara dioseng di atas penggorengan atau di dalam oven sampai suhu 200 derajat celcius selama beberapa menit, sehingga teh berwarna coklat dan jika diseduh menjadi berwarna light golden beer dan memberikan aroma dan rasa yang lembut.
5. Genmaicha
Teh bancha atau secha yang dicampur dengan butiran beras merah yang belum disosoh (genmai) yang dibuat menjadi
berondong, dan banyak mengandung serat. Teh menjadi coklat dan mempunyai aroma wangi butiran beras yang setengah gosong.
6.
Gyokurocha
Teh terpilih dari daun teh kelas atas, merupakan teh paling halus & menghasilkan aroma lembut & khas. Teh dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh. Teh ini khusus diklutivasi di dalam tenda teduh selama 2 minggu. Gyokurocha dibuat dengan menggiling menggunakan rolling.
7.
Matcha
Teh hijau berkualitas tinggi yang digiling dengan tangan menjadi bubuk atau serbuk teh yang halus, dan dipakai untuk upacara minum teh. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga digunakan sebagai perasa untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue tradisional Jepang (wagashi), berbagai permen dan coklat.
8.
Kabusecha
Teh jenis sencha yang daunnya dilindungi untuk beberapa lama dari terpaan sinar matahari sebelum dipanen. Aroma teh kabusecha sedikit lebih lembut dibandingkan dengan teh sencha.
9. Tamaryokucha (guricha)
Teh jenis ini dibuat dengan cara men-steam daun teh sampai berbentuk setengah melengkung seperti bentuk koma, kemudian dikeringkan menggunakan rolling. Teh jenis ini yang terkenal diproduksi di daerah Kyushu, bukan Shizuoka.
10. Kamairicha
Teh yang dibuat dengan dipanggang pada suhu tertentu. Aromanya ringan tapi segar, dan daun tehnya menjadi tidak berbau. Teh jenis ini diproduksi hanya di daerah Kyushu.