Saturday, February 23, 2019

Pengajian Al Ikhlas 12-2-19 Ustadzah Imas, Manusia yang dimuliakan Allah SWT


Yang kita kejar bukan surga melainkan ridho dan cinta Allah yang mengantar kita ke surga.

Surat 35 Fathir Ayat :
15. Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.
31. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) yaitu Kitab (Al Quran) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.

Tiga langkah pokok menjadi manusia yang sempurna/mulia :

I.    Muslim : orang yang beragama Islam

II.  Mukmin : Orang yang beriman
Surat 23 Al Mu’minun Ayat :
1.   Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,
2.   (yaitu) orang yang khusyu' dalam shalatnya,
3.   dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,
4.   dan orang yang menunaikan zakat,
5.   dan orang yang memelihara kemaluannya,
6.   Kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela.
7.   Tetapi barang siapa mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
8.   dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya,
9.   serta orang yang memelihara shalatnya.
10.                Mereka itulah orang yang akan mewarisi,
11.                (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.

Artinya : Ciri-ciri orang yang beriman :
-      khusyu' dalam shalatnya
-      menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna,
-      menunaikan zakat
-      memelihara kemaluannya, maksudnya :
Surat 24 An Nur ayat 31 :
Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, "Agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.
-      memelihara amanat-amanat dan janjinya,
-      memelihara shalatnya

III.               Mutaqin : Orang yang bertaqwa yaitu Surat 3 Ali Imran Ayat :

133. Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

Artinya : ciri-ciri orang yang bertaqwa :
-      orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit
-      orang yang menahan amarahnya
-      orang yang mema'afkan (kesalahan) orang lain
-      orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya

Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan engkau melihat-Nya, maka bila engkau tak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu.

Surat 50 Qaf Ayat 22 : Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutup) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.
Artinya : A.   Peristiwa kematian, ketika masih hidup manjadi manusia yang lalai
Kenapa ada orang yang percaya diri bahwa besok masih hidup, masih ada, masih bertemu ? Karena manusia itu lalai.

Surat 16 An Nahl Ayat :
107. Yang demikian itu disebabkan karena mereka lebih mencintai kehidupan di dunia daripada akhirat, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
108. Mereka itulah orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah. Mereka itulah orang yang lalai.
Artinya : Manusia yang lalai adalah manusia yang :
-      terlalu cinta dengan urusan dunia
-      tidak yakin dengan kehidupan akherat
-      Jarang mengingat Allah dan tidak takut pada kekuasaan Nya
-      Tidak menggunakan hati, mata dan telinga untuk memahami ayat-ayat Allah

Surat 7 Al A’raaf Ayat 179 : Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Artinya : Manusia diberikan :
-      hati tapi tidak mau / tidak mampu memahami ayat-ayat Allah
-      mata tapi tidak mau melihat tanda-tanda kekuasaan Allah
-      telinga tapi tidak mau mendengar ayat-ayat Allah

Lima langkah untuk memahami ayat-ayat Allah :
-      Iqro yaitu membaca = ngaji
-      Kaji
-      Pahami
-      Amalkan
-      Syiarkan / sampaikan

Surat Al Furqan Ayat 1 : Mahatinggi Allah yang telah menurunkan Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia),
Artinya : Allah menciptakan manusia beserta petunjuknya

Surat 35 Fathir Ayat 32 : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
Artinya : Ada 3 golongan manusia ketika diberikan seruan / ayat-ayat Allah, dia :
-      Menzalimi diri sendiri
-      Pertengahan, yaitu orang yang menerima ayat-ayat Al Quran bila sesuai dengan keinginannya tapi membantah bila tidak sesuai dengan keinginannya
-      Telah lebih dahulu berbuat kebaikan


Surat 50 Qaf Ayat 22 : Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutup) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.

  Artinya : B. Kami singkapkan tutup (yang menutup) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam =  saat sakratul maut diperlihatkan masa depan kita di akherat.
Contoh kisah Sya’ban yang menyesal saat sakaratul maut.
Hal ini bisa memotifasi kita agar :
-      ghirah untuk beribadah
-      menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, seperti ghibah. Dosa paling ringan dari ghibah = riba = zinah dng ibu kandung sendiri

Dalil Al Quran mengenai poligami :
Surat 4 An Nisa ayat :
3. Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.
129. Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walau pun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Surat 33 Ahzab ayat 50 : Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah engkau berikan maskawinnya dan hamba sahaya yang engkau miliki, termasuk apa yang engkau peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersamamu, dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi ingin menikahinya, sebagai kekhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki agar tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Artinya : Wanita yang halal dinikahi oleh Rasul SAW

Surat 25 Al Furqan Ayat 63-77 : Ciri-ciri manusia yang memperoleh kemuliaan

No comments: