Saturday, October 21, 2017

Kerenyahan home made pizza di NOI Pizza (*)

Dalam rangka memberikan kejutan untuk Mamah yang sedang ultah, rencana kami sekeluarga adalah janjian ketemu di sebuah tempat makan yang lokasinya dekat saja dari rumah. Saya mengusulkan sebuah cafe yang berada di daerah perumahan Pondok Pinang, dimana saya sudah sering melewati tempat tsb tapi belum sempat mencobanya. Cafe tsb terkenal akan sajian home made pizza nya dan saya yakin keponakan saya, si penggemar makan pizza, akan menyukainya.



Cafe ini bernama NOI Pizza, terletak di Jl. Pinang Kuningan I, UL 4, Pondok Indah. Kalau mau kesana harus pakai WAZE bagi pengunjung yang kurang paham daerah Pondok Pinang. Tempatnya berupa cafe homey yang mungil, berada di pinggir jalan yang agak sempit, sehingga sulit untuk parkir, apalagi bila pengunjungnya banyak.



Tiba disana, kami adalah satu-satunya pengunjung yang makan disana. Ruang dalamnya memang tidak luas, hanya memuat beberapa meja makan saja, tetapi interiornya bergaya Inggris dan instagramable, yaitu semua sisi dinding penuh dengan aneka pajangan bertema Inggris seperti jam dinding, tas panjangan, quotes bergambar, rak buku, 2 buah cermin lebar dll. Tempat duduknya merupakan kombinasi antara sofa dan kursi kayu, begitu pula dengan meja dan lantainya terbuat dari kayu.


Menu yang tersedia disini tidak terlalu banyak yaitu 5 jenis pizza, 6 jenis pasta, striploin steak, salad, potato wedges, 2 panna cotta dan 10 jenis minuman. Maliq tentu memesan pizza margherita, tambahannya adalah Il migliore pizza, kedua pizza tsb kami pesan ukuran large. Kemudian kami pesan juga fettucine carbonara, salad, potato wedges dan striploin steak untuk bapaknya Maliq. Minumannya kami pesan ice chocolate dan lychee tea.

Disamping kanan ada semacam meja dan kursi bar, berlatar belakang 2 buah oven besar. Yang menarik adalah dibalik meja bar tsb adalah tempat meracik pizza pesanan kita, yang dapat kita saksikan langsung cara pembuatannya.



Setelah semua pesanan tiba di meja kami, penampilan makanan memang menarik dan menggiurkan. Bagaimana rasa home made pizza yang menjadi signature dish di sini ? Ternyata kulit pizza dibuat tipis dan rasanya renyah sekali. Apalagi bagian pinggirannya, begitu renyah dan garing, agak keras mirip cracker. Pokoknya kulit pizza ini lain dari pada yang lain, belum pernah saya cicipi yang seperti ini ditempat lain.





Topping pizza Il migliore berisi saus bolognese, daging cincang, paprika, jamur dan taburan keju mozarella yang meleleh sempurna, rasanya gurih sedikit manis berpadu sempurna. Sedangkan pizza margherita berisi keju mozzarella yang royal, mulur dan sedap. Hidangan lainnya juga oke rasanya, porsinya cukup banyak dan saladnya segar. Sayangnya saya tidak mencicipi striploin steak yang saya lihat sudah tandas.

Harga semua sajian ini adalah Rp 90.000 untuk sepiring striploin steak berisi 200 gr Australian beef, potato wedges dan vegetable. Lalu Rp 72.000 untuk Il migliore pizza, Rp 68.000 untuk margherita pizza, fettucine carbonara Rp 42.000, salad Rp 20.000, potato wedges Rp 22.000, ice chocolate dan lychee tea @Rp 25.000.

Nah buat yang butuh tempat bersantai sepulang kerja yang melelahkan, sambil menunggu kemacetan reda, tempat ini salah satu yang direkomendasikan, hanya saja kalau kita ngobrol terlalu berisik, semua orang didalam ruangan pasti bisa mendengar dengan jelas hehehe.

No comments: