Tanpa
sengaja kami menemukan tempat ini. Awalnya kami ke undangan pernikahan di Jl.
RC Veteran Bintaro pada malam minggu yang lalu. Tapi karena tamunya sangat
penuh, setelah mengucapkan selamat kepada mempelai, kami pun keluar gedung
dengan perut lapar. Kemudian kami menyusuri jalan ke arah Pondok Indah, dan
menemukan satu tempat yang kelihatannya menarik di pertokoan Gedung Hijau, Jl.
Terusan gedung hijau raya. Dari seberang jalan terlihat billboard bernama
“Blackseed coffe & grill”. Ditilik dari namanya, selain tempat ngopi pasti
ada main coursenya. Jadi kami segera memutar balik dan masuk ke dalam kompleks
pertokoan gedung hijau ini.
Sebenarnya
pertokoan Gedung hijau ini sudah kondang sebagai pusat jajanan. Selain memiliki
pujasera yang sarat akan berbagai jenis jajanan, makanan yang paling terkenal
disini adalah sate ayam dan dimsum pertok. Dari sinilah asal muasal dimsum
pertok. Pokoknya dari pagi sampai malam pertok gedung hijau ini ngga pernah
sepi, pasti ada saja yang datang untuk menyambangi aneka makanan disini.
Tapi
saat ini saya ingin membahas sebuah cafe baru yang terletak didekat pintu masuk
pertok, dekat dengan 7 eleven. Tempatnya merupakan sebuah cafe kecil dan
sederhana, dimana area makannya terbagi 2 yaitu didalam dan diluar. Sebuah
proyektor menembakkan sebuah acara TV ke dinding luar. Wah bakal cocok nih
untuk nonton bareng acara bola piala dunia. Kami pun masuk dan mendapat
sambutan yang cukup ramah.
Daftar
menu yang diberikan berisi menu appertizer, salad, sandwich, main course
chicken, beef & fish, pasta, dessert, pastry & cake. Sedangkan
minumannya didominasi dengan coffe, ice blend & tea. Sayangnya menu pilihan
saya yakni fish dan panna cotta sudah habis. Jadi saya disarankan untuk memilih
menu recommnded chicken stroganoff dengan minuman hot chocolate, dan suami saya
memilih rosemary sirloin steak dengan minuman crazy nut. Sambil menunggu
pesanan suami saya tertarik untuk melihat jejeran cake yang berada didalam rak
display disamping bar, eh dia malah terpincut dengan sepotong cake bernama nastar
crumble. Yah dia lapar mata nih.
Kami
mengamati seorang barista yang sedang meracik minuman dengan gaya serius dengan
waktu cukup lama. Dan hasilnya adalah buih minuman hot chocolate saya
berhiaskan gambar seperti cappuccino art. Wuah padahal hot chocolate ini dibuat
tanpa gula loh, sungguh sayang bila saya harus menambah gula dan merusak gambar
yang indah ini. Kemudian crazy nut adalah minuman chocolate ice blend. Ketika
minuman ini terhidang, tercium wangi semerbak cincangan kacangnya yang
menggoda, hmm sedap. Suami saya sampai bilang “ngga apa-apa deh bikin
minumannya lama, abis hasilnya keren dan enak lagi” Hahaha, tumben, biasanya
kalau lama suka ngomel dia.
Ketika
pesanan saya tiba, saya pun kembali kagum dengan penampilannya. Sebuah mashed
potato disemprotkan ditengah piring membentuk kerucut dan dihias peterselie
dipuncaknya. Potongan ayam ditata disekeliling mashed potato. Rasa makanan ini
senikmat penampilannya. Ayam ditumis bersama irisan jamur lalu ditaburi peterselie.
Ayamnya empuk, bumbunya tajam dan gurih, tidak creamy tapi nikmat.
Kemudian
penampilan rosemary sirloin steak juga menggugah selera, dengan bentuk mashed
potato yang sama, ditempatkan disebelah kanan atas, salad wortel dan kol dengan
topping mayones disebelah kiri atas. Sirloin ditempatkan dibawahnya, berlumur
tumisan jamur. Penampilan dan rasa steak ini terasa unik karena steak menjadi
basah, tapi rasanya enak mirip bumbu asam manis tapi wangi karena pemakaian
rosemary. Kedua sajian ini kami habiskan tanpa sisa. Apalagi mashed potato nya
sangat lembut dan gurih, sedap nian.
Ketika
nastar crumble cake dihidangkan, wah perut sudah tidak bisa lagi menampung. Tapi
sebelum minta dibungkus, kami potong dulu sedikit untuk dicicipi. Sebuah cake
vanila dengan selai nanas ala nastar ditengahnya, bagian luar cake dilapisi
krem lalu ditaburi crumble yaitu remah-remah yang rasanya manis. Pas bener, ini
memang favorit suami saya.
Parahnya
lagi suami saya masih saja tergoda hidangan meja tetangga, hahaha. Tetangga
sebelah memesan deep fried mushroom with taragon mayones, lalu mereka memesan
lagi untuk dibawa pulang. Eh suami saya kok ikut-ikutan bungkus juga. Sayangnya
bila mushroom ini di take away, tidak dapat mayones karena mereka tidak punya
packing untuk mayonesnya. Yah sayang sekali, padahal mayones bercampur daun
taragon ini merupakan saus cocolan yang membuat jamur goreng tepung ini terasa sempurna.
Walapun begitu jamur yang digoreng tepung panir ini terasa crispy, sehingga
kami tidak begitu kecewa akan rasanya.
Setelah
perut kenyang dengan 2 menu main course, 3 gelas minuman dan 2 bungkusan untuk
dibawa pulang, kami pun meminta billnya dan harus membayar Rp 191.000. Rupanya
tempat makan ini sebelumnya adalah sebuah studio rekaman dilantai 2, sehingga
lantai 1 nya sekarang dimanfaatkan untuk cafe, yang baru berumur sebulan ketika
kami bertandang. Hmm kita lihat saja beberapa bulan kemudian, bakal ngantri
ngga ya kalau mau makan disini. Sebab saya masih penasaran dengan menu fish nya
dan dessert panna cotta nya.
Setelah
saya rampung menulis reveiw ini, saya malah jadi bingung sendiri, kenapa ya cafe ini
dinamakan blackseed alias habbatussauda atau jintan hitam ? Karena saya
tidak mencecap rasa jintan dari semua hidangan tsb. Wah pertanyaan ini bakal
tersimpan sampai saya datang lagi kesana.
No comments:
Post a Comment