Thursday, May 29, 2014

The new place and good food “Blackseed coffe & grill” (***)








Tanpa sengaja kami menemukan tempat ini. Awalnya kami ke undangan pernikahan di Jl. RC Veteran Bintaro pada malam minggu yang lalu. Tapi karena tamunya sangat penuh, setelah mengucapkan selamat kepada mempelai, kami pun keluar gedung dengan perut lapar. Kemudian kami menyusuri jalan ke arah Pondok Indah, dan menemukan satu tempat yang kelihatannya menarik di pertokoan Gedung Hijau, Jl. Terusan gedung hijau raya. Dari seberang jalan terlihat billboard bernama “Blackseed coffe & grill”. Ditilik dari namanya, selain tempat ngopi pasti ada main coursenya. Jadi kami segera memutar balik dan masuk ke dalam kompleks pertokoan gedung hijau ini.

Sebenarnya pertokoan Gedung hijau ini sudah kondang sebagai pusat jajanan. Selain memiliki pujasera yang sarat akan berbagai jenis jajanan, makanan yang paling terkenal disini adalah sate ayam dan dimsum pertok. Dari sinilah asal muasal dimsum pertok. Pokoknya dari pagi sampai malam pertok gedung hijau ini ngga pernah sepi, pasti ada saja yang datang untuk menyambangi aneka makanan disini.

Tapi saat ini saya ingin membahas sebuah cafe baru yang terletak didekat pintu masuk pertok, dekat dengan 7 eleven. Tempatnya merupakan sebuah cafe kecil dan sederhana, dimana area makannya terbagi 2 yaitu didalam dan diluar. Sebuah proyektor menembakkan sebuah acara TV ke dinding luar. Wah bakal cocok nih untuk nonton bareng acara bola piala dunia. Kami pun masuk dan mendapat sambutan yang cukup ramah.

Daftar menu yang diberikan berisi menu appertizer, salad, sandwich, main course chicken, beef & fish, pasta, dessert, pastry & cake. Sedangkan minumannya didominasi dengan coffe, ice blend & tea. Sayangnya menu pilihan saya yakni fish dan panna cotta sudah habis. Jadi saya disarankan untuk memilih menu recommnded chicken stroganoff dengan minuman hot chocolate, dan suami saya memilih rosemary sirloin steak dengan minuman crazy nut. Sambil menunggu pesanan suami saya tertarik untuk melihat jejeran cake yang berada didalam rak display disamping bar, eh dia malah terpincut dengan sepotong cake bernama nastar crumble. Yah dia lapar mata nih.

Kami mengamati seorang barista yang sedang meracik minuman dengan gaya serius dengan waktu cukup lama. Dan hasilnya adalah buih minuman hot chocolate saya berhiaskan gambar seperti cappuccino art. Wuah padahal hot chocolate ini dibuat tanpa gula loh, sungguh sayang bila saya harus menambah gula dan merusak gambar yang indah ini. Kemudian crazy nut adalah minuman chocolate ice blend. Ketika minuman ini terhidang, tercium wangi semerbak cincangan kacangnya yang menggoda, hmm sedap. Suami saya sampai bilang “ngga apa-apa deh bikin minumannya lama, abis hasilnya keren dan enak lagi” Hahaha, tumben, biasanya kalau lama suka ngomel dia.

Ketika pesanan saya tiba, saya pun kembali kagum dengan penampilannya. Sebuah mashed potato disemprotkan ditengah piring membentuk kerucut dan dihias peterselie dipuncaknya. Potongan ayam ditata disekeliling mashed potato. Rasa makanan ini senikmat penampilannya. Ayam ditumis bersama irisan jamur lalu ditaburi peterselie. Ayamnya empuk, bumbunya tajam dan gurih, tidak creamy tapi nikmat.

Kemudian penampilan rosemary sirloin steak juga menggugah selera, dengan bentuk mashed potato yang sama, ditempatkan disebelah kanan atas, salad wortel dan kol dengan topping mayones disebelah kiri atas. Sirloin ditempatkan dibawahnya, berlumur tumisan jamur. Penampilan dan rasa steak ini terasa unik karena steak menjadi basah, tapi rasanya enak mirip bumbu asam manis tapi wangi karena pemakaian rosemary. Kedua sajian ini kami habiskan tanpa sisa. Apalagi mashed potato nya sangat lembut dan gurih, sedap nian.

Ketika nastar crumble cake dihidangkan, wah perut sudah tidak bisa lagi menampung. Tapi sebelum minta dibungkus, kami potong dulu sedikit untuk dicicipi. Sebuah cake vanila dengan selai nanas ala nastar ditengahnya, bagian luar cake dilapisi krem lalu ditaburi crumble yaitu remah-remah yang rasanya manis. Pas bener, ini memang favorit suami saya.

Parahnya lagi suami saya masih saja tergoda hidangan meja tetangga, hahaha. Tetangga sebelah memesan deep fried mushroom with taragon mayones, lalu mereka memesan lagi untuk dibawa pulang. Eh suami saya kok ikut-ikutan bungkus juga. Sayangnya bila mushroom ini di take away, tidak dapat mayones karena mereka tidak punya packing untuk mayonesnya. Yah sayang sekali, padahal mayones bercampur daun taragon ini merupakan saus cocolan yang membuat jamur goreng tepung ini terasa sempurna. Walapun begitu jamur yang digoreng tepung panir ini terasa crispy, sehingga kami tidak begitu kecewa akan rasanya.

Setelah perut kenyang dengan 2 menu main course, 3 gelas minuman dan 2 bungkusan untuk dibawa pulang, kami pun meminta billnya dan harus membayar Rp 191.000. Rupanya tempat makan ini sebelumnya adalah sebuah studio rekaman dilantai 2, sehingga lantai 1 nya sekarang dimanfaatkan untuk cafe, yang baru berumur sebulan ketika kami bertandang. Hmm kita lihat saja beberapa bulan kemudian, bakal ngantri ngga ya kalau mau makan disini. Sebab saya masih penasaran dengan menu fish nya dan dessert panna cotta nya.

Setelah saya rampung menulis reveiw ini, saya malah jadi bingung sendiri, kenapa ya cafe ini dinamakan blackseed alias habbatussauda atau jintan hitam ? Karena saya tidak mencecap rasa jintan dari semua hidangan tsb. Wah pertanyaan ini bakal tersimpan sampai saya datang lagi kesana.

No comments: