Monday, December 09, 2013

“Rima, nasi mandinya enak” (***)




Itu bunyi bbm ku ke Rima, temen satu grup ku, ketika kami pergi haji tahun 2013 ini. Jadi ceritanya, minggu lalu kami mengadakan reuni untuk alumni grup naik haji. Nah salah satu menu makan siang kami adalah nasi mandi dari resto Abunawas yang terletak di jl Kemang Utara no 15, JakSel. Rupanya itu milik bapaknya Rima, yang mendirikan resto ini sejak 13 tahun yang lalu.

Tak sabar rasanya ingin mencicipi masakan ini. Karna terus terang saya belum pernah makan masakan khas arab, apalagi mengunjungi resto masakan arab. Saya takut mencoba masakan arab disebuah resto, karena apabila ternyata saya tidak doyan, wah bakalan panik saya.

Tapi siang itu penampilan nasi mandi begitu mempesona, yaitu sebuah baki aluminium yang bulat dan besar, berisi nasi yang berwarna kekuningan yang berasal dari bumbu-bumbu, lalu diatas nasi ditaruh potongan-potongan daging kambing beserta tulangnya, serta diberi garnish potongan wortel, tomat, ketimun dan daun peterselly.

Sebenarnya tatacara makan nasi mandi adalah hidangan diletakkan dilantai, lalu kita makan bersama-sama tanpa sendok garpu, melainkan dengan jari tangan sesuai sunnah Rasul. Tetapi saat itu hidangan diletakkan diatas meja prasmanan dan disediakan peralatan makan seperti biasa.

Saya mulai menyendok dan memindahkan hidangan keatas piring saya. Terlihat bulir-bulir nasi yang berbentuk langsing dan panjang. Disela-sela nasi terlihat taburan kacang mede dan kismis. Juga beberapa macam bumbu seperti cengkeh dan kapulaga. Hmm pantas hidangan ini beraroma wangi mengundang selera. Untuk dagingnya saya memilih potongan paha kambing yang terlihat menggoda. Selain nasi mandi, disediakan pula samosa dan puding karamel. Tentu saya segera mengambilnya.

Ternyata hidangan ini enak sekali, nasinya pulen dan tidak berminyak. Walaupun berbumbu dan beraroma wangi tapi rasanya bersahabat dilidah serta lezat. Tidak ada rasa yang aneh atau bikin eneg. Sangat berbeda dengan hidangan nasi kebuli yang selama ini saya kenal. Kemudian daging kambingnya, wow super empuk dan tidak berbau. Rupanya kata Rima, daging berasal dari 1 ekor domba import, sehingga harga 1 baki nasi mandi dan sudah termasuk samosa adalah Rp 1.800.000. Cukuplah untuk sekitar 30 orang.

Nah samosanya itu enak sekali, yaitu gorengan berbentuk segitiga yang isinya padat dengan daging cincang. Terakhir puding karamel yang disajikan agak unik, yaitu sirup karamelnya disajikan terpisah dengan pudingnya. Jadi puding sajikan didalam mangkuk, lalu dibuka tutup aluminium foilnya, lalu kusiram dengan sirup karamel yang cair. Hmm penutup yang sempurna.

Untung Rima bawa brosurnya, jadi bisa kubawa untuk tambahan informasi. Jangan khawatir, kalau mau makan direstonya, tersedia kok ukuran 1 porsi untuk 1 orang. Kebetulan resto ini juga menyediakan jasa pesan antar. Jadi kepengen DO untuk dimakan bersama keluarga saya...

No comments: