Wednesday, April 07, 2010

Sebuah cerita di Sentul City

Gara-gara pengen nonton balon udara yang pertama di Indonesia yang diselenggarakan selama 3 hari sejak Jumat tg 26-28 Maret 10 di Sentul City, Bogor, JaBar, jadilah aku pas Jumat itu menghabiskan cuti menuju Sentul bersama geng Kepompong. Dari Jakarta berangkat pk 12 an, di jalan tol sudah ada Signboard yang berjudul “1st Indonesian Hot Air Balloon Adventure” yang menunjuk arah keluar tol Jagorawi di km 36. Sesampainya di gerbang Sentul City, panitia mengatakan kami harus parkir disitu lalu naik bis (gratis, yang disediakan panitia) lagi menuju pertunjukan balon karena jaraknya agak jauh sekitar 200 meteran. Tapi perut lapar kami tak bisa diajak kompromi, sehingga kami meneruskan perjalanan ke Taman Budaya Sentul City untuk makan siang.
Area ini merupakan area wisata bermain anak, lapangan golf & tempat makan. Disini ada 2 restoran bersebelahan, yang satu menu unggulannya nasi tutug oncom tapi variasi menu lainnya tidak begitu banyak, sedangkan yang satunya adalah Restoran Pancarsari Leksono yang menyediakan masakan sunda. Sebenarnya kami sudah underestimated makan disini tapi perut yang lapar & tidak ada lagi pilihan membuat kami pasrah, yah paling-paling rasanya standard.
Tapi jadi orang memang ngak boleh sekali-kali meremehkan atau sombong karena nyatanya makanan disini lumayan enak loh. Pesanan kami adalah gurame bakar, karedok, sate ayam & tempe mendoan. Sajian yang sangat umum. Tapi ikan guramenya bakar kecap, bumbunya meresap banget, manis, tidak enek, tidak anyir, nikmat. Sedangkan karedoknya segar banget rasanya, sayurnya kriuk & bumbu kacangnya pas nikmatnya. Kalo sate & mendoan sih biasa aja. Tapi kalau diajak makan disini lagi, bolehlah diulang. Harganya juga masih masuk akal, gurame Rp 10.000/ons, karedok Rp 13.500, sate Rp 19.000, tempe Rp 7.500 plus minuman & nasi, total Rp Rp 155ribuan.
Setelah perut kenyang kami kembali lagi ketujuan semula yaitu balon udara. Tapi jangan ketawa ya, sesampainya kami ditempat pertunjukkan sekitar pk 15.30 dan cuaca terik sekali, apalagi tempatnya berada dilapangan beraspal yang luas. Tapi mana balonnya? Tanya punya tanya kepada panitia, balonnya belum datang, nanti jam 18an baru datang. Piye toh, udah jauh-jauh, panas pula, waduh.
Tapi kalo adapun juga balonnya, tiket masuknya mahal banget. Untuk menikmati sensasi naik balon udara selama 10 menit (paling sempet foto-foto doang), Anda harus merogoh kocek Rp 100 ribu. Lalu anda juga bisa berkeliling dengan balon udara selama satu jam (adventure) dan panitia mematok biaya Rp 5 juta. Ya ampyun mending naik pesawat Garuda ke Bali deh PP plus nginap dihotel berbintang. Maaf ya.

No comments: