Sunday, November 08, 2009

ULASAN KULINER : RESTAURANT PEKO-PEKO SPESIALIS IGA (**)








Gara-gara temenku pengen makan iga, membuatku berpikir keras, dimana ya restoran iga yang enak deket rumah. Karena saya jarang sekali makan iga, kalau pengen pun selalu minta dimasakin Mamah, lagipula aku kan sangat mengurangi konsumsi daging merah. Untunglah tidak lama aku teringat ada sebuah restoran yang baru berdiri terletak di jalan KH Ahmad Dahlan, tepatnya diperempatan jalan KH Ahmad Dahlan, Radio Dalam & Gandaria, yang memasang sebuah spanduk bertuliskan “Peko-peko, spesialis iga”, sehingga perjalanan kami berempat, dalam rangka arisan, yang semula menuju Plaza Senayan, langsung berbelok menuju si resto iga untuk makan siang, walaupun dalam hati saya berdoa, semoga ada menu lain selain daging.
Memasuki ruang restoran yang cukup luas & terang karena berdinding kaca, meja kursi & interiornya adalah perpaduan kayu minimalis, serta dinding belakangnya banyak dihiasi oleh foto-foto menu hidangan yang tampak menggiurkan, sehingga ketika pelayan mendekati kami & memberikan daftar menunya, kami malah banyak bertanya mengenai foto-foto menu hidangan tsb.
Kamipun bertanya, apa sih menu spesialis disini ? Yaitu iga peko-peko adalah iga sapi yang digoreng tepung lalu ditaburi bumbu yang berisi irisan cabe rawit & bawang. Hmm kedengerannya menggiurkan. Tapi teman ku yang ngidam itu malah memesan 2 menu iga sekaligus yaitu iga penyet & gulai iga karena tertarik dengan foto menu di dinding.
Nah tinggal kami bertiga yang kebingungan karena tidak mau makan iga. Untunglah didalam list menu terdapat banyak jenis masakan lain yaitu ada ayam goreng biasa, goreng peko-peko, dibakar & dipenyet. Begitupula dengan gurame, ada yang digoreng, dibakar & ala peko-peko. Ada nasi goreng & mi goreng iga peko-peko, aneka tahu tempe goreng biasa atau ala peko-peko, bahkan ada tahu isi iga. Unik ya. Sayurnya ada cah kangkung, sawi, jagung muda & salad. Sedangkan masakan iga nya itu sendiri pilihannya adalah iga peko-peko, bakar, goreng kecap, penyet, sop iga, gulai iga & rawon iga.
Akhirnya saya memilih masakan ayam goreng peko-peko, kedua temenku lainnya memilih ayam bakar & ayam penyet. Lalu kami tertarik pada sebuah minuman yaitu es buah peko-peko yang gambarnya kelihatannya aah menyegarkan.
Tak begitu lama pesanan kami pun datang, wah kelihatannya enak nih. Ayam peko-peko pesenanku disajikan diatas piring putih, ayam paha (bisa pilih paha atau dada) yang digoreng tepung tipis, diatasnya ditaburi saus yang berwarna agak kecoklatan, tapi tidak begitu basah & tidak begitu kering, yang berisi irisan cabe rawit merah & hijau serta bawang, lalu diberi hiasan daun selada & ketimun. Ketika dimakan hmm rasanya pedas, gurih, manis & sedikit asam, pokoknya enak & unik, ayamnya pun empuk tapi tidak hancur.
Lalu kulihat ayam penyetnya, disajikan diatas piring tembikar, ayam goreng ditaruh diatas sambal terasi, diberi sesendok bawang putih goreng cincang, serta diberi hiasan daun selada & ketimun. Ketika kutanya temenku, dia malah mengacungkan jempolnya. Kalau penampilan ayam bakar, disajikan diatas piring putih, berwarna kecoklatan karena kecap, juga dihiasi daun selada & ketimun. Sempat kucuil sedikit dagingnya, hmm ini juga enak, bumbu kecapnya sangat meresap ke ayam, tapi manisnya pas. Nyam.
Tak lupa kucicipi pula masakan iganya. Iga penyet yaitu 3 potong iga yang digoreng & ditaruh diatas sambal terasi, disajikan diatas piring tembikar, diberi bawang putih goreng cincang serta daun selada & ketimun, sama persis dengan penampilan si ayam. Pas dimakan, wah empuk nian ya, dikunyah tanpa perjuangan, bumbunya meresap tapi tidak hancur. Mantap.
Lalu gulai iga disajikan dalam mangkok putih, kuahnya banyak sehingga seluruh iga terbenam. Kucicipi sesendok kuahnya, wow enak nian nih, kuah gulai yang berwarna kemerahan, sangat pas bumbunya. Top deh. Segera kuminta mangkok kecil kepada pelayan, kuisi dengan sedikit iga & setengah mangkok kuah gulai, sebagai penggiring makan nasiku. Dagingnya itu loh empuk tapi gak hancur. Kami semua makan dengan lahap, tapi gulai iganya itu banyak banget dagingnya, gak abis-abis, sampe kekenyangan, padahal udah dimakan berempat, dan semua berkomentar “kuahnya enak ya”.
Untuk mengusir rasa pedas, untung kami sudah memesan es buah peko-peko, yaitu es buah yang berisi irisan strawberry, mangga kweni & melon dalam campuran kuah santan & susu, lalu diberi es batu. Sungguh perpaduan yang pas, asamnya strawberry bercampur dengan manisnya mangga, melon & kuah susu santan. Pas segarnya, hilang pedasnya.
Sajian dimeja sudah bersih kami santap, kini tinggal urusan pembayaran. Rupanya harga disini sangat rasional loh yaitu masakan iga @ Rp 28.000, ayam @ Rp 13.500, es buah Rp 15.000, sehingga total kami membayar Rp 153.450, sudah termasuk nasi, teh & tax. Kami semua setuju bahwa makan disini enak, nyaman & ramah dikantong, sehingga berniat kembali untuk membawa keluarganya masing-masing. Aku sendiri bertekad apabila kembali kesini harus makan iga peko-peko karena ayamnya aja enak apalagi iganya. Nah ini dia alamatnya : Jl. KH Ahmad Dahlan no 40 Jakarta Selatan, telpon 021 7222 430, bisa pesan & delivery, buka pk. 11 – 23. Selamat mencoba.

1 comment:

oNiy said...

Waw.. mesti coba nih. Kayanya enak. Iga gituu... :D