Friday, November 27, 2020

Antasore, bisa ngopi sore sore sambil makan masakan Jepang (**)

Masakan Jepang memang hits di Jakarta. Dalam situasi pandemi Covid19 saja masih bermunculan pelaku baru usaha kuliner masakan Jepang. Salah satunya adalah Antasore Jl. Pangeran Antasari no. 19 Cilandak. Setiap kali saya melewati resto ini, area parkir terlihat padat. Bangunan resto tampak menarik dan unik, memakai gaya arsitektur modern, bangunan didominasi warna putih dan dinding kaca, bangunan hanya 1 lantai dan ukurannya cukup luas.

Penasaran kami menyambangi tempat tsb, ketika melihat kendaraan yang parkir masih lenggang. Saat masuk, kami langsung berhadapan dengan meja barista ditengah ruangan. Tersedia 4 meja makan diruang tsb dengan pembatasan sosial. Sedangkan dibelakang ruangan tsb adalah ruang outdoor berupa teras disisi kiri dan kanan serta taman rumput ditengah bangunan. Tapi karena ruang outdoor tsb diperbolehkan merokok maka kami memilih duduk diruang dalam.



Untuk melihat daftar menu, cukup scan barcode yang tersedia dimeja. Menu terdiri dari sunakku alias snack, appetizer, salad, rice bowl, sushi dan sashimi, agemono alias gorengan, yakimono yaitu berbagai menu ayam panggang, dessert, minuman kopi dan non kopi, teh, serta jus, dan sayangnya menyediakan minuman beralcohol juga.

Melihat menu dengan saus mentai yang sedang hits, saya langsung memesan Ebi mentai don karena memakai butter rice. Suami memesan Gyu don yaitu butter rice dengan irisan daging sapi. Penasaran dengan menu salmon, kami memesan Salmon aburi roll, serta cemilan sehat sunakku edamame. Untuk minumannya kami tertarik memesan es kopi sore yang katanya best seller serta matcha sakura yang katanya rasanya lebih manis dari matcha biasa.

Sambil menunggu pesanan tiba, saya perhatikan bahwa interior resto ini bersih, simple, minimalis. Disekeliling meja barista dilukis pemandangan ala Jepang. Suasana resto memang enak buat kerja atau nongkrong lama. Pelayannya juga rame, kerja sambil ngobrol, maklumlah pengunjungnya hanya kami berdua di ruang ini, lainnya memilih duduk di outdoor. Pesan saya, mohon jalankan protokol kesehatan 4 M dan memakai masker selama bekerja dan berbicara.

Tak lama menu pertama pun datang, ebi mentai don adalah semangkok butter rice dengan topping 3 buah ebi furai dan disiram saus mentai serta taburan nori. Penampilannya oke hanya saus mentai nya saja kurang dibakar dengan alat torch. Butter rice enak, ebi furai standar, saus mentai cukup berlimpah. Tapi yang berkesan adalah alat makannya memakai sendok makan kayu.

Kemudian datang minumannya, es kopi sore dan matcha sakura memang mantap dan enak, takaran rasa manis dan creamy nya pas dilidah, mantap.

Selanjutnya Gyu don adalah semangkok butter rice dengan topping irisan daging sapi berbumbu kecap manis gurih dan bawang bombay diberi taburan daun bawang. Rasanya enak, dagingnya lumer dimulut, bumbunya pas di lidah dan di hati hehehe.

Terakhir adalah salmon aburi roll yaitu sushi roll yang berisi ketimun, omelet dan crab stick, diatasnya diberi salmon yang dibakar dengan alat torch, disiram saus mentai dan dihiasi mayones. Salmon aburi hasilnya memang setengah matang bila di torch atasnya saja.

Kisaran harga makanan dan minuman antara diatas Rp 20.000 sampai Rp 60.000, dirasa cukup terjangkau. Boleh juga, kalau kesini lagi bakal memesan varian menu yang lain.


No comments: