Tuesday, July 25, 2017

Itinerary : Best Deal Bangkok - Pattaya, hari ke 3 - 5

Hari 3, Pattaya

Pagi ini kami sarapan di hotel. Ruang makannya berada disamping hotel, semi out door. Sekilas pengamatan saya, sarapan ala prasmanan ini terlihat komplit dan menggiurkan. Tetapi ketika saya mendekat dan melihat makanan tsb satu per satu, banyak sekali makanan yang tercemar pork, dari main course, stan telur, stan bubur, mie, sup dll. Yang bebas pork hanyalah pastry, buah, sereal dan minuman.


Ada satu lagi stand yang paling menarik dan paling antri yaitu stand Thai tea, untungnya bebas pork juga. Stand ini bukan menyuguhkan Thai tea biasa, melainkan 1 set Thai tea yang berisi 4 gelas berisi Thai tea / coffee, teh tawar, 2 butir telur setengah matang dan brown sugar serta semangkok kudapan yang saat itu adalah cakwe. Wah menarik sekali. Sayangnya persiapan sajian ini cukup lama dan memakan waktu, dimulai dari pk. 7, sejam lebih lambat dari jam buka resto pk. 6, sehingga menimbulkan antrian panjang.

Saya pun segera masuk antrian untuk memesan 1 set Thai tea. Perjuangan saya tidak sia-sia, Thai tea ini terasa nikmat dan manis dengan pemakaian susu kental manis dan brown sugar. Maka kita imbangi dengan memakan telur setengah matang yang diberi garam dan merica, lupakan kolestrol sejenak karena saya sudah bawa obat. Cakwe terdiri dari 2 potong kecil yang empuk.

Agar sarapan lebih mengenyangkan, saya membuat roti bakar dengan olesan butter, sayangnya tidak tersedia keju. Lalu ada steam bread with pandan / banana dipping sauce. Wah sedap nih, potongan roti tawar kukus dipotong kotak-kotak, dicocol saus pandan, unik ala Thai. Perut yang terbiasa dengan nasi, diganjal lagi dengan buah-buahan dan segelas susu, sepertinya cukup untuk memulai perjalanan hari ini.

Gems Discovery (9)


Tujuan pertama hari ini adalah Gems Factory di 555 Mo 6, North Pattaya Road, Pattaya. Ini adalah agenda wajib bagi para tour travel karena gems factory milik pemerintah, tidak masalah bila pengunjung tidak membelinya.

Tiba disana, toko permata ini sudah penuh oleh rombongan turis manca negara. Kami diberi nomer antrian per rombongan untuk menikmati “hi-tech Slide Multivision shows and Dark Ride presentation system” yaitu pengunjung akan naik kereta berjalan di dalam ruangan gelap yang menyajikan pertunjukan mengenai pengetahuan tentang batu mulia, sejak dari pertambangan sampai menjadi hasil akhir batu mulia yang diperdagangkan, cukup seru dan edukatif.



Turun dari kereta, kami melewati sebuah display jenis-jenis batu mulia mentah, lalu menuju ruang pembuatan perhiasan, setelah itu masuk ke dalam toko perhiasan yang luas. Pusing, pusing, pusing melihat dan membayangkan aneka perhiasan cantik dan bersinar ini melekat ditubuh saya tapi mana tahan harganya. Harga perhiasan termurah ada juga sekitar 1 jutaan. Setelah itu masih ada sebuah ruangan yang menjual souvenir khas Thailand dan perhiasan dari batu-batuan dengan harga lebih terjangkau. Ruangan terakhir adalah ruang tunggu sekaligus kantin.

Floating Market (10)



Tujuan kedua adalah Floating market atau pasar terapung. Jangan bayangkan pasar terapung seperti di Kalimantan loh, tapi bayangkan pasar apung Lembang. Teorinya Pattaya Floating Market adalah atraksi tepi sungai yang menampilkan komunitas kehidupan tepi sungai Thailand dan cara hidup yang otentik, termasuk menampilkan budaya dan produk lokal dari 4 wilayah utama Thailand, dimana kita akan diarahkan mengelilingi area floating market ini, berupa pasar / toko-toko disepanjang sungai yang menyatukan budaya, cara hidup, makanan, produk, kinerja budaya masing-masing wilayah Thailand termasuk Utara, Selatan, Tengah, Timur Laut.






Kenyataannya adalah Floating market merupakan wisata belanja yang berisi toko-toko yang menjual produk Thailand, pengunjung dituntun menyusuri area floating market melalui tanda panah hijau dilantai kayu dan apabila tersesat tinggal ikuti tanda panah merah untuk menemukan pintu keluar. Di floating market ini kita akan menemukan makanan atau jajanan khas Thailand seperti Manggo Sticky Rice atau ketan mangga, Extreme Culinary berupa aneka serangga, jajanan aneka seafood, dessert, dll.





Disini saya tidak tertarik belanja, hanya membeli Thai Rolled Ice Cream saja karena hari sangat panas dan terik, yaitu adonan es krim yang dibuat di atas wajan besi datar yang didinginkan dengan suhu minus, lalu es krim digulung dan disajikan dalam cup serta diberi aneka topping tambahan diatasnya. Tapi jaman sekarang jajanan ala Thai sudah banyak di Jakarta, jadi sudah ngga aneh lagi, kecuali snack serangga tentunya.


Saat kami berkunjung adalah pas hari kerja, sehingga situasi floating market cukup sepi, tidak ada atraksi tepi sungai dan pertunjukan yang menarik, tapi hari itu tersedia layanan wisata susur sungai mengitari Floating market dengan perahu.

Nong Nooch Village (11)

Tujuan ketiga adalah Nong Nooch Village yaitu taman botani dan objek wisata dengan luas sekitar 600 hektar perbukitan dan lembah antara Pattaya-Sattahip di 163 kilometer Jl. Sukhumvit di Najomtien, Sattahip, Pattaya, Provinsi Chonburi. Pemiliknya adalah Tuan Pisit dan Nyonya Nongnooch Tansacha. Tujuan pertama pembelian lahan adalah untuk perkebunan buah-buahan, tapi kemudian Ny. Nongnooch terinspirasi oleh keindahan taman-taman terkenal di dunia dan memutuskan untuk mengubah kebun buah menjadi taman bunga dan tanaman hias tropis. Kemudian taman tsb berubah menjadi objek wisata yang dilengkapi dengan akomodasi, kolam renang, restoran dan meeting room, serta pertunjukan budaya Thailand dan pertunjukan gajah untuk wisatawan.

Tiba Nong Nooch Village, kami makan siang dulu di resto yang berada di sebuah bangunan bertingkat dan kebagian ruang makan di lantai paling atas dengan menaiki tangga. Makanannya ala prasmanan dan halal, menunya standard, ada main course, mie kuah, dessert dan minuman. Kami makan di meja makan bulat didalam ruang makan yang luas dan ada fasilitas mushola juga.




Selesai makan, kami berjalan menuju theater untuk menonton pertunjukan seni budaya Thailand kontemporer, yang terdiri dari Muay Thai boxing, tarian-tarian tradisional yang bergantian dengan seni bela diri agresif yang kuat, seperti pedang silat, dll, dengan latar belakang panggung yang indah dan rumit, selaras dengan kostumnya dalam setiap pertunjukan, bahkan ada adegan perang dengan menunggang gajah loh.



Setelah itu kami menonton pertunjukan gajah di lapangan, dimana gajah bisa berolahraga, menari, melukis di baju dan hasilnya dijual ke penonton, gajah juga berinteraksi langsung dengan penonton seperti naik gajah, mengangkat orang dengan belalai dan pijat oleh gajah, pertunjukan cukup lucu dan menghibur.

Laser Buddha (12)


Tujuan keempat adalah Laser Buddha yaitu gambar Buddha yang spektakuler, sedang duduk bersila dengan satu tangan bertumpu pada lutut dan tangan lain di pangkuan, terukir di utara Khao Chi Chan yaitu bukit batu kapur soliter. Lokasinya di Na Jomtien Km 163, Sukhumvit Road, Na Chom Thian Subdistrict, Sattahip 20250, cukup dekat dari Pattaya.

Awalnya saya kurang paham dengan apa yang dimaksud dengan laser Buddha, tapi ketika kami tiba dilokasi, wah saya takjub melihat gambar Buddha yang terukir di batu karang dengan menggunakan emas sedalam 10 cm, tinggi 109 meter dan lebar 70 meter. Gambar tsb dirancang dengan menggunakan software komputer dan digambar dengan menggunakan laser, dilakukan sepenuhnya di malam hari, agar cahaya laser terlihat jelas. Area disekitar batu karang tsb berupa lapangan rumput dan taman yang indah. Yang kami lakukan disini hanya foto-foto dan menikmati keindahan alam.

Silver Lake (13)


Tujuan kelima adalah Silver Lake yaitu sebuah perkebunan anggur seluas 480 hektar di Silverlake Vineyard dengan pemandangan yang indah. Lokasinya di 31/62 Moo 7, Na Jomtien, Pattaya, Chonburi 20250. Perkebunan ini menghasilkan wines, selain itu ada tokonya juga yang menjual produk buah anggur segar, 100% jus anggur vineyard, kismis, homemade Grape Jams dan Jeli, berbagai macam kue anggur, kue kering dan makanan ringan serta souvenir.


Aktifitas disini meliputi rumah pembuatan wines, perkebunan anggur, semacam mall kecil sebagai tempat berbelanja, makan, bersantai, dan menikmati pemandangan kebun anggur, resto wine dan grill, tempat penginapan dengan tema movie house, serta tempat pertunjukan. Lagi-lagi kami disini hanya foto-foto dan membeli jus dan snack anggur saja.

Palace Restaurant, CENTRAL FESTIVAL PATTAYA BEACH MALL (*) (14)

Pulang dari Silver Lake kami istirahat dulu di hotel. Perjalanan dilanjutkan kembali pada pk. 18 menuju Central Festival Pattaya Beach Mall di Pattaya City 20260, dengan agenda acara belanja dan makan malam bebas tidak tergantung tur. Agak sulit mencari makanan halal disini. Di lantai LG ada masakan Timur Tengah & Pakistan tapi kurang menarik. Di lantai 4 kami menemukan resto masakan Lebanon yang keliatannya lebih menarik bernama Palace restaurant.

Keadaan resto saat itu cukup sepi hanya ada 1 meja pengunjung. Kemudian kami bersembilan orang datang dan duduk dimeja panjang. Didalam buku menu terlihat bahwa menu cukup bervariasi dan mengundang selera. Secara garis besar menu dibagi menjadi kategori sandwich, pizza, appetizer, sup, grill & steak, chicken serta Thai & seafood. Tapi ketika hendak memesan banyak menu yang tidak tersedia. Menu ikan tidak ada, mau pesan pizza tapi tidak ada kejunya. Akhirnya saya memesan sate ayam yang berisi 2 tusuk, disajikan dengan salad dan kentang goreng. Suami saya memesan nasi goreng seafood. Kakak dan keponakan yang lain ada yang memesan cream sup, pizza, hummus dan paket nasi.

Kesimpulan saya atas resto ini adalah rasa masakan lumayan, tidak begitu istimewa dan masih kalah jauh rasanya dengan resto sejenis di Jakarta. Banyak menu yang tidak tersedia, pelayannya kurang paham bahasa Inggris sehingga terjadi salah pesanan. Porsi nasi yang disajikan cukup besar, sampai kami bungkus 1 porsi nasi yang tidak termakan dan 1 porsi nasi salah pesan.

Selesai makan, kami berdua tidak ikut pulang dengan bis tur, melainkan berjalan kaki, menyusuri sepanjang jalan Pattaya, melihat kehidupan malam yang seakan tak pernah tidur, persis jalanan di Bali. Di sini kami masuk ke dalam toko-toko kecil dan menemukan sebuah toko pakaian pria yang menjual pakaian sampai ukuran besar. Nah cocok nih buat suami, jarang ada ukuran baju seperti itu. Dia sampai memborong kemeja dan celana panjang. Harganya cukup murah dan kualitasnya pun bagus. Pulang belanja, iseng-iseng kami mencoba aplikasi grab, eh kok bisa, jadilah kami pulang ke hotel dengan memakai taxi grab.

Hari 4, Pattaya – Bangkok

Hari ini kami berangkat cukup pagi sekitar pk. 7 karena mengejar pertunjukan di Sriracha Tiger Zoo, kalau terlambat harus menunggu lagi jam pertunjukan sore, sedangkan kami akan kembali ke Bangkok hari ini.

Bowtip Dried Food Market (15)

Tujuan pertama hari ini adalah belanja oleh-oleh makanan kering atau snack di Bowtip Dried Food Market. Bangunan toko ini berupa ruangan terbuka luas tanpa penyekat dengan atap aluminium. Jejeran snack dan souvenir tersusun rapih diatas meja dan rak. Tapi hati-hati memilih makanan disini jangan asal comot, karena area sebelah kiri adalah tempat snack halal dengan logo halal dibungkusannya, sedangkan area sebelah kanan adalah untuk snack non halal. Snack berlogo halal ini lumayan banyak juga pilihannya.

Saya membeli beberapa jenis minuman bubuk seduh Thai tea & coffee, lalu nori, marsmalow, kripik buah-buahan serta coklat. Satu bungkusan makanan / minuman tsb berisi beberapa saset sehingga mudah untuk dibagi-bagikan. Bila belanja min 2000 bath akan mendapat packing dus gratis. Selesai belanja kami minum kelapa muda khas Thai yang ukurannya kecil banget. Caranya, setelah kelapa dibuka, minum dulu airnya, lalu minta dikerok abangnya, lalu silahkan dibawa dan dimakan kelapanya.

Sriracha Tiger Zoo (16)

Tujuan kedua adalah Sriracha Tiger Zoo di 341 Moo 3, Nongkham, Sriracha, Chonburi 20110, yaitu sebuah kebun binatang dengan fokus pertunjukan binatang harimau dan memiliki sekitar 400 harimau. Disini kita bisa berinteraksi langsung dengan harimau sekaligus foto bersama. Uniknya ada bayi harimau yang di susui dan diasuh oleh binatang babi.

Ada 4 jenis pertunjukan disini yaitu pertunjukan buaya, harimau, gajah dan babi. Tapi kami hanya menonton crocodile dan tiger show saja. Selain itu ada scorpion queen atau ratu kalajengking yaitu seorang wanita yang bajunya penuh dengan kalajengking yang menempel dan pengunjung bisa foto bersamanya.

Pertunjukan buaya cukup menegangkan karena ada 2 orang pawang buaya yang unjuk kebolehan berinteraksi langsung dengan beberapa buaya ukuran besar, memasukkan kepalanya kedalam mulut buaya yang menganga, dan pengunjung pun bisa foto bersama buaya dengan cara duduk dipunggung buaya. Sedangkan pertunjukan harimau adalah seorang pawang harimau yang melakukan pertunjukan sirkus dengan beberapa harimau.

Setelah itu kami makan siang di resto yang berada disini secara prasmanan. Menunya komplit dan halal tapi ternyata memiliki menu rekomendasi daging buaya, jadi hati-hati ketika mengambil makanan dan mohon dibaca petunjuknya. Yang saya suka disini adalah ada dessert es krim rasa cendol yang unik. Disini tidak tersedia fasilitas mushola jadi saya wudhu dan sholat di bis saja.

Thai Chocolate (17)


Kami melanjutkan perjalanan kembali ke Bangkok dan mampir di Thai Chocolate di 22 Huamark road, Bangkapi, Bangkok 10240. Bangunan toko ini sebenarnya tidak terlalu besar, tapi penampilannya cukup menarik seperti bangunan istana bahwa ada mahkota nya juga loh diatapnya.

Jejeran coklat tersusun rapi diatas meja dan rak-rak. Yang unik disini adalah ada coklat pedas rasa tom yam, coklat isi buah-buahan, coklat tiramisu, lalu coklat klasik isi kacang, dark coklat, white coklat dll. Menurut saya harga coklat disini cukup mahal, rasanya lumayan enak tapi tidak terlalu istimewa. Saya membeli coklat rasa tiramisu yang menurut saya paling enak karena terbuat dari dark coklat yang dilapisi coklat bubuk dan berisi kacang almond didalamnya.

MBK Mall (18)

Tiba di Bangkok kami langsung diantar menuju MBK Mall di 444 MBK Center Phayathai Rd., Pathumwan Bangkok 10330. Mall ini memiliki 7 lantai dan berisi department store, fashion & beauty, gold & jewelry serta food & beverage. Acara kami disini adalah belanja dan makan malam bebas tidak tergantung tur. Tapi kami tidak mengerti hendak makan apa, akhirnya kami makan kfc lagi.

Di mall ini kami membeli sabun berbentuk buah-buahan, bentuknya unik dan wangi, souvenir khas Thailand. Sejak pertama kami melihat sabun ini di Asiatique kami sudah tertarik ingin membeli, tapi disini harganya lebih murah yaitu 100 bath dapat 3 sabun. Selain itu suami tertarik dan membeli sebuah topi yang bersatu dengan penutup muka seperti cadar, biasa dipakai oleh oleh pihak keamanan dan petugas lapangan Thailand. Kalau saya membeli sepatu lari Adidas model terbaru yang harganya lebih miring daripada Jakarta.

Chinatown (19)



Menjelang magrib kami menuju Chinatown yaitu tempat wisata populer, merupakan surga makanan yang dimulai saat matahari terbenam, berada di Yaowarat road. Saat malam hari Jl. Yaowarat ini berubah menjadi tempat kuliner malam disepanjang jalan, sempit dan berdesak-desakan, dan sepanjang mata memandang adalah penjual makanan. Suasana yang tercipta menjadi menarik dan eksotik ketika difoto. Sebenar Chinatown adalah wisata kuliner, tapi bagi turis muslim cukup membeli buah-buahan langka yang harganya cukup mahal di Jakarta seperti cherry, leci dan plum. Selain itu banyak penjual bahan makanan kering sebagai bahan baku obat herbal ramuan cina.






Ma Hotel

Pulang dari Chinatown kami kembali check in di Ma Hotel dan mendapat kamar yang sama ketika kami datang.

Hari 5, Bangkok – Jakarta

Hari kelima di Bangkok, sudah saatnya pulang ke tanah air tercinta. Karena waktu kepulangan kami dengan memakai pesawat Garuda masih lama yaitu pk. 17.15, kami agak santai hari ini dan check out pk. 9.

Platinum Fashion Mall (20)

Hanya 1 tujuan terakhir sebelum pulang yaitu belanja lagi di mall, menghabiskan bath terakhir. Kami sudah mengusulkan kepada pihak tur, dari pada pergi ke mall lagi, lebih baik ke Chatuchak, the world’s biggest weekend market, sayangnya usul kami tidak diterima. Sesuai skedul kami menuju Platinum fashion mall, tempat belanja grosir dan eceran terbesar di Thailand, mirip dengan ITC, di 222 Petchburi Road, ThanonPetchburi, Ratchthevi.

Barang-barang yang dijual disini memang komplit dan sedang trend, harganya memang miring dibanding Jakarta, kualitasnya pun bagus. Tapi mencari baju muslim agak susah. Disini saya membeli 1 blus dan 1 kemeja jins karena bath yang kami miliki sudah nyaris habis, hanya tersisa untuk makan siang di kfc lagi hahaha.

Pulang ke tanah air

Tibalah waktu kepulangan kami ke Jakarta, kami berangkat dari Bandara Suvarnabhumi International Bangkok dan tiba di Jakarta pk. 20.50. Alhamdulillah perjalanan lancar walaupun beberapa kali ada gangguan cuaca ringan. Sebelum menutup cerita, saya ingin sedikit memberi saran dan arahan perjalanan bahwa :

-      Sebaiknya kalau pergi ke luar negri memakai jasa muslim tour & travel, agar perjalanan nyaman untuk urusan perut dan ibadah. (Maklumlah yang mengurus tur bukan saya).

-      Saya menghitung jumlah tempat kunjungan selama tur, tidak termasuk tempat makan dan hotel adalah 20 tempat, dimana ada 12 tempat yang tidak membayar tiket masuk, lebih banyak tempat gratisannya daripada tempat berbayarnya.

-      Banyak sekali tempat-tempat yang menjadi ciri khas Bangkok – Pattaya tapi malah tidak dikunjungi, kebanyakan kunjungan ke tempat belanja, ah sayang sekali.

-      Tidak masalah bila peserta tur disuruh makan bebas sendiri, tetapi khusus bagi peserta tur muslim, sebaiknya diberi panduan dan info mengenai tempat makan / resto yang menyajikan makanan halal jadi tidak meraba-raba sendiri, maklumlah kan belum pengalaman.


Demikian sekelumit kisah perjalanan saya, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian, terima kasih.

No comments: