Thursday, October 18, 2012

Menyantap masakan warisan Chinatown di Soup restaurant (**)





Minggu siang ini saya bersama suami menemani Bapak berkunjung ke apartemen baru di Kuningan City. Ketika kami tiba, jam menunjukkan pk 12 dan Bapak ingin bersantap siang dulu. Kebetulan akses masuk ke apartemen bisa melalui mall. Kamipun diberi arahan tempat makan di lantai 3 oleh security. Ketika lift terbuka, langsung terlihat sebuah resto didepan kami bernama Soup restaurant, dimana sebelumnya kami sudah pernah mencobanya di Plaza Indonesia. Sepertinya Bapak bakal cocok makan disini karena dia lagi pengen makan chinesse food.

Memasuki ruang restaurant ini, interiornya sungguh cantik. Ruangan dihiasi dengan partisi partisi kayu gaya cina. Ditengah ruangan terdapat sebuah pohon sakura buatan yang besar, sehingga kami seolah olah makan dibawah kerindangan pohon tsb. Sungguh cantik dan indah. Setiap pengunjung yang datang langsung disajikan sepiring kecil kacang merah rebus yang ukurannya besar besar. Rasanya wow sungguh enak, gurih bersemu manis. Sepertinya kacang direbus bersama gula, garam serta mentega karna ada rasa legit didalamnya. Makan dibawah pohon dengan iringan lagu slow mandarin sungguh membuat terlena. Pelayanannya pun cepat dan sigap. Selalu ada waitres yang berjaga disamping meja. Kebetulan ketika kami datang, ruangan masih setengah terisi pengunjung. Memang Kuningan City Mall ini masih tergolong baru dan belum ramai oleh pengunjung. 

Karena kami makan bersama bapak yang memiliki penyakit ginjal, maka kami harus memilih menu makanan sehat. Menu yang kami pilihpun harus minim rasa asin. Pilihan kami jatuh kepada menu san yu fillet tauge dan pocai enoki. Sedangkan kami berdua sepakat menambah menu udang telur asin untuk menyempurnakan rasa menu sebelumnya. Tak perlu menunggu lama, pesanan kami pun tiba dengan cepat. 

Menu pertama adalah san yu fillet tauge yaitu fillet ikan kerapu yang ditumis dengan toge. Penampilannya pucat yaitu fillet kerapu dan toge sama sama berwarna putih, diberi sedikit garnis daun bawang dan irisan cabe merah. Tumisan sedikit berkuah dengan bumbu minimalis bawang putih. Menu sehat kedua adalah pocai enoki yaitu tumis daun pocay dengan bumbu saus tiram, diatasnya diberi jamur enoki. Penampilannya mengundang selera, daun pocai yang hijau pekat diberi jamur enoki berwarna putih diatasnya, dikelilingi dengan kuah saus tiram yang berwarna coklat pekat. Kedua menu ini enak dan segar. Bapak pun makan dengan lahap dan nasinya habis.
Tapi makanan kami lebih enak karena dilengkapi dengan udang telur asin yaitu udang pacet yang berlumuran kuning telur asin yang berwarna keemasan. Rasa masir dari si telur asin sungguh nikmat terasa. Sayang udang isinya sedikit banget, cuma 8 potong, mana mahal lagi yaitu Rp 65.000. Fillet ikan kerapunya Rp 55.000 dan tumis pocainya Rp 45.000. Belum lagi harga minuman, jus jeruk sunkis Rp 22.000, teh tarik Rp 15.000 serta teh olong refill Rp 8.000. Ternyata si kacang merah itu bayar loh yaitu Rp 7.000. Parahnya lagi sampai rumah saya baru sadar bahwa tisu basah yang disediakan juga dicharged @ Rp 1.800. Alamak, pantas kami makan hanya 3 menu, kebanyakan sayur pula tapi bayarnya mahal banget sampai Rp 273.000. Haduh duh, untung dibayarin. Enak sih cuma mahal.

No comments: