Terpikat croissant di Bellamie
Boulangerie (***)
Sabtu
sore Minggu lalu ketika saya di Bandung, neng Egha menjemput saya, “Kita ke Bellamie
yuk”. Saya sih nurut saja, saya pikir kami mau pergi belanja ke toko baju. Nyatanya
kami berhenti didepan sebuah cafe yang bernama Bellamie Boulangerie di Jl.
Cihapit no. 37. Cafe ini bersebelahan dan bersatu dengan resto Kambing Bakar
Cairo.
Bellamie
Boulangerie adalah sebuah toko roti ala Perancis yang menempati bangunan mungil
2 lantai. Pertama kami ke lantai dasar dulu untuk melihat aneka kue yang
berjajar di rak display. Rak-rak display ini berisi aneka roti seperti
croissant, pastry dan sebangsanya, lalu aneka cake per slice, macaroon, eclair,
cookies yang ditata dengan cantik dan menarik, diselang selingi dengan pernak
pernik pajangan yang fancy.
Ada
sebuah kue yang tampak menarik perhatian saya yaitu apple cinnamon panacotta
yang langsung saya pesan. Lalu kami naik ke lantai atas yang ruang makannya lebih
luas dan nyaman. Sesampainya disana, tempatnya keren banget, bersih, nyaman, dan
terang. Meja kursinya terbuat dari kayu dan diselingin sofa. Untuk memanfaatkan
sudut kosong ada juga meja yang menempel didinding dengan kursi tinggi tanpa
sandaran seperti di bar. Ruangan terbagi 2 yaitu didalam dan dibalkon, dengan
dinding dan jendela kaca. Lampu gantung, lukisan dan pot tanaman tampak dominan
menghiasi ruangan ini.
Kami
duduk disebuah sofa merah yang nyaman. Buku menu pun diberikan kepada kami. Menu
terdiri dari menu sarapan, salad, sup, sandwich dengan 5 pilihan roti yaitu
focacia, ciabata, sourdough, multigrain dan croissant, lalu burger, pasta, pizza,
sajian favorit yaitu masakan daging, ayam dan salmon, lalu dessert, minuman
kopi, teh, coklat, jus, mojito dan yogurt.
Karena
kami menunggu suamiku yang akan menyusul, dan apple cinnamon panacotta pesanan
saya juga sudah terhidang dimeja, maka kami hanya memesan tambahan dessert homemade
apple pie serta minuman hot chocolate dan lychee tea. Ketika homemade apple pie
datang, kami serempak tertawa karena kedua jenis dessert tsb, pilihan rasa dan penampilannya
hampir serupa. Yah salah pesan nih.
Apple
cinnamon panacotta adalah pie yang terbuat dari gandum, lalu dasar pie dilapisi
oleh apple cinnamon yang mirip selai apel, lalu diatasnya diisi panacotta berwarna
kuning yaitu adonan krim yang dimasak bersama gelatine. Sebagai sentuhan akhir
diberi garnish taburan kacang pistachio cincang, coklat berbentuk batang dan
coklat dengan lambang huruf B. Ketika pie dipotong dengan sendok, wah susah banget
karena keras, harus dipegangin karena takut loncat dari piring. Tapi ketika
dimakan sih hmm enak, pas banget perpaduannya, panacotta yang lembut, manis dan
creamy bersanding dengan apel yang bercitarasa asam segar, dimakan bersama
kulit pie keras yang terbuat dari gandum kasar, cocok dan enak.
Kemudian
homemade apple pie, bentuk dan rasa pie nya sama persis, berisi cincangan apel
yang telah dimasak, diberi garnish daun mint dan taburan gula putih halus. Disajikan
bersama es krim vanila dengan saus karamel dan garnish coklat. Rasanya sih enak
dan klop antara apple pie yang hangat dan asam berpadu dengan es krim yang dingin
dan manis. Saus karamelnya yang bikin istimewa, kental. Tapi dari kedua dessert
tsb, saya pilih apple cinnamon panacotta yang citarasanya lebih istimewa.
Setelah
dessert kami habis, barulah suami saya datang. Nah mulai lagi kami membaca buku
menu dan memesan makanan utama. Suami saya memesan beef mushroom carbonara
sandwich yang katanya unggulan disini dan Bellamie jus. Neng Egha memesan Bellamie
gourmet burger dan saya memesan chicken cream soup.
Pengunjung
dimeja disebelah kami ada yang memesan iga kambing bakar dari resto Kambing Bakar
Cairo. Kasian suami saya, mukanya pengen banget pas ngeliat kambing bakar yang
mengebul diatas hot plate. Untung pesanan kami cepat datangnya dibanding pesanan
kami yang pertama, padahal pengunjung mulai berdatangan dan memenuhi ruang
makan.
Chicken
cream soup disajikan didalam mangkuk berbentuk cangkir besar, disajikan bersama
seiris garlic bread gandum. Ketika saya aduk sup nya ternyata sup berisi potongan
ayam, jagung dan sosis. Sup isinya cukup banyak dan mengenyangkan. Sup rasanya
enak dan gurih tapi tidak terlalu kental dan tidak terlalu creamy, ringan saja.
Beef
mushroom carbonara sandwich adalah croissant yang berisi daun lettuce, smoke
beef dan jamur saus carbonara. Saus carbonara nya yahud banget loh, creamy, berlimpah
dan meleleh keluar, rasanya enak pula. Croissantnya wangi aroma butter, rasanya
tetap renyah dan enak walau sudah agak basah. Disajikan bersama salad dan
kentang goreng potato wedges.
Kemudian
Bellamie gourmet burger adalah roti burger brioche yang berisi beef patty,
smoked beef, jamur dan bawang bombay, daun lettuce, keju dan disiram saus orange
dressing. Disajikan bersama salad dan kentang goreng biasa. Rasanya sih enak
dan sempurna, apalagi dagingnya tebal, empuk dan berbumbu istimewa. Hanya saja saya
lebih memilih dan lebih suka beef mushroom carbonara sandwich karena croissant
nya bikin beda dan rasanya juara.
Hal
ini yang menjadikan suami saya membungkus 2 buah croissant kosong lagi sebagai
bekal dalam perjalanan. Harganya murah pula @ Rp 10.000. Menurut saya harga-harga
disini cukup relevant dan masuk akal, apalagi rasa sajiannya enak dan tidak
mengecewakan. Yang paling mahal adalah beef mushroom carbonara sandwich Rp
48.000, disusul dengan Bellamie gourmet burger Rp 45.000, chicken cream soup Rp
22.000, apple cinnamon panacotta Rp 22.000, apple pie Rp 30.000, minuman hot
chocolate dan lychee ice tea @ Rp 22.000, carot orange jus Rp 30.000, dan
bellamie jus Rp 18.000.
Oiya
hampir lupa, bellamie jus adalah healthy jus yang berisi sayur caysim, nanas,
lemon dan madu. Penampilannya sih menggiurkan, warnanya hijau pekat dan sedikit
berbuih dipermukaannya. Rasanya wuih asem, rasa dan aroma caysim nya sudah tertutupi.
Kesimpulan, kami sih puas banget makan disini karena sajiannya memikat,
harganya relevant dan tempatnya nyaman, oke banget.
.......................................................................................................................................................
Bakso urat Boedjangan memang nyoss (***)
Karena
sering melewati Jl. Burangrang, suami saya lama kelamaan tertarik juga sama
Bakso Boedjangan, karena tempatnya selalu penuh dan ramai, apalagi kalau
dilihat dari jumlah motor yang diparkir disana. Bakso memang makanan ringan
tapi cukup mengenyangkan, disukai semua orang dan harganya pas dikantong.
Diembel-embelin judul dan kata-kata yang unik dan lucu, maka tempat ini menjadi
kegemaran anak muda, khususnya para jomblo. Sebelum pulang ke Jakarta kami pun
mampir dulu kesini, saat yang pas karena cuaca sedang mendung dan hujan mulai turun
rintik-rintik.
Jl.
Burangrang ini merupakan pusat kuliner juga loh. Disepanjang jalan ini banyak
kendaran yang keluar masuk untuk parkir ditempat makan dan menimbulkan
kemacetan. Kami menuju Jl. Burangrang no. 38, tempat si Bakso Boedjangan
berada. Tempatnya berupa bangunan yang
memiliki ruang makan luas tanpa sekat seperti hall. Diatasnya dipasang
billboard yang sangat mencolok bertuliskan Bakso Boedjangan, uratnya nyoss,
pedesnya joss, kejunya cosss, dengan gambar seorang bujangan gaya jadul dengan
rambut kribo. Ketika kami masuk, ruang makan sudah penuh oleh pengunjung dan
untung kami masih mendapat tempat duduk.
Daftar
menu berisi menu utama bakso super : urat, keju, pedas dan telur bebek. Satu
porsi bakso super berisi 1 bakso besar, 3 bakso kecil, mie kuning, bihun dan
sayur. Selain itu ada bakso kosongan yaitu 5 bakso kecil tanpa isi plus mie
kuning, bihun dan sayur, dengan harga sangat terjangkau untuk pengunjung yang
bokek.
Selain
itu ada juga menu mie yaitu mie yamin asin, manis, black yamin, green yamin dan
yamin jumbo. Bahkan ada menu nasi yaitu nasi bakso : teriyaki, blackpepper,
saos mentega, saos telur asin, bbq dan bolognese. Menu pelengkapnya adalah
pangsit rebus, bakso goreng, kerupuk aci, kerupuk dorokdok, kulit pangsit,
bakso halus, bakso sapi goreng lapis telur, ceker, tetelan, mie, bihun, nasi
dan bakso besar tadi bisa dibeli satuan.
Minumannya
sih kebanyakan soft drink biasa tapi yang istimewa adalah green tea latte,
lychee boedjangan dan es duren kesepian yaitu 100gr daging durian medan tanpa
biji yang dibentuk menjadi 3 butir bentuk bakso dengan saus vanila. Ada
pengunjung didekat kami yang memesan es durian, wanginya menguar kemana-mana,
hmm wangi menggoda iman.
Karena
kami sangat tertarik dengan bakso besarnya tapi tidak mau makan mie nya maka
kami memesan bakso besar satuan yaitu urat, keju dan pedas, tambahannya adalah
bakso goreng, kulit pangsit dan minuman lychee. Sambil menunggu pesanan datang,
saya sibuk foto-foto keadaan sekitar dan ikutan competition post foto seru via
sosmed dan bisa memenangkan uang tunai Rp 300.000.
Tak
begitu lama pesanan kami datang. Bakso besar tsb disajikan 1 bakso didalam 1
mangkok sehingga ada 4 mangkok bakso dihadapan kami, tambah lagi semangkok
bakso goreng dan sepiring pangsit. Kami minta bakso-bakso tsb dibelah 2
sehingga terlihat isinya dan tidak salah ambil.
Pertama
kami makan bakso uratnya, rasanya memang mantap, bakso kenyal tapi empuk mudah
dipotong, uratnya juga kasar dan enak, kadang masih ada tulang muda yang
menyelip dalam bakso. Bakso pedas dan keju adalah bakso halus, isinya juga mantap
sesuai mottonya, joss dan coss, tapi yang juara tetap bakso uratnya karena kami
memang penggemar bakso urat. Sayangnya kuah bakso kurang panas atau mungkin
juga cepat dingin, gara-gara cuaca diluar juga dingin. Bakso gorengnya enak,
diluarnya garing, didalamnya empuk, rasanya gurih. Kulit pangsit rasanya juga
enak tapi agak tebal dan keras. Minuman lychee nya istimewa, seperti jus leci
tapi ditambah sirup leci dan soda.
Karena
bakso urat sangat memuaskan maka kami membungkus 2 butir lagi untuk dibawa
pulang. Harga bakso besar @ Rp 13.500 untuk semua rasa, bakso goreng @ Rp
4.000, pangsit @ Rp 2.200 dan minuman lychee Rp 12.000. Nah buat para jomblo
yang lagi galau dan melow sangat disarankan makan bakso disini karena sebelum
atau sesudah makan ada doa khusus untuk para bujangan hehehe...
No comments:
Post a Comment