Dijalan
RS. Fatmawati ada sebuah cafe baru didekat rumah, namanya cafe TRSRH - Makan
Minum Nongkrong. Dulu tempat makan ini bernama Warung MaMi - Makan Minum dan saya
pernah makan disana 2 kali. Menurut saya sih pilihan menu dan rasa makanan di Warung
MaMi biasa saja, tidak istimewa. Saya pun melihat bahwa pengunjung yang datang
tidak begitu ramai. Maka ketika tempat makan ini berganti nama menjadi cafe
TRSRH dan bahkan masuk liputan kuliner MetroTV, wah saya jadi surprise dan
penasaran ingin kembali lagi makan kesana.
Selain
berganti nama, cafe ini juga berganti konsep dan menambah menu yang lebih menarik.
Kabarnya bila kita makan disana, TERSERAH kita mau bayar berapa, sesuai dengan
nama cafenya yaitu TRSRH alias TERSERAH. Informasi ini saya dapatkan dari
Ungki, keponakan suami yang bekerja di manajemen cafe tsb. Wah pantas, saya
mengamati tempat makan ini menjadi lebih ramai. Maka daripada penasaran, saya mengajak
geng Kepompong untuk makan siang disana sekalian arisan.
Cafe
ini terletak tidak jauh dari perempatan RS. Fatmawati – TB Simatupang, yaitu di
Jl. RS. Fatmawati no. 1D, posisinya dipojok, bersebelahan dengan dealer ISUZU. Dari
luar cafe ini bernuansa warna hitam, didepannya ada sebuah container menyolok
berwarna kuning bernama Mie KingKong. Ketika masuk, terlihat dinding penuh dengan
hiasan mural dan graffiti. Disebelah kanan terdapat mural suasana Jakarta dan
graffiti quotes yang bernuansa warna hitam abu-abu. Sedangkan disebelah kiri
terdapat graffiti nama-nama menu pada dinding bernuansa warna cokelat krem.
Kami
duduk dikursi meja kayu dengan warna sesuai tema, dimana semua kursi tidak ada
sandarannya. Sebuah buku menu dengan nuansa juga hitam, dihiasi dengan
foto-foto makanan yang mengundang selera, dibagikan kepada kami. Menu makan
beratnya hanya nasi rames dan nasgor / mie / bihun / kwetiau tetapi diolah
menjadi menarik karena memakai pilihan bumbu cumi hitam, tomyam, szechuan dan
spesial gila, tapi rasa klasik tetap ada. Selain itu banyak menu cemilan yang
diolah dan memakai topping kekinian seperti indomie, roti dan pisang bakar, chicken
wing dan sausage, kentang goreng, kue cubit, cimol, cilok, martabak manis dan
asin, singkong dan mini platters.
Untuk
minumannya ada jus, kopi, teh, milo dan sebuah minuman yang sedang trend di
cafe-cafe yaitu milkshake dengan topping sampe bleberan, judulnya juga minuman
bleber rasa chocolate, mocha, red velved dan matcha, wuah mantap nih. Saya
sebenarnya tertarik pada chocolate bleber tapi melihat gambarnya terbayang
bakal kekenyangan, soalnya kami mau pesan berbagai macam makanan buat makan
tengah.
Karena
lapar mata, kami memesan nasgor gila, mie goreng sosis karena ayamnya habis,
lauknya chicken wing rasa blackpepper dan cemilan cimol bolognese serta semua
pesan minuman jus. Ketika kami sedang menunggu pesanan, lewatlah seorang
pelayan membawa setumpuk gorengan panas ke arah counter nasi rames. Kami
langsung menyambangi counter tsb dan memilih gorengan bakwan jagung dan tahu
isi. Buat yang hobi main video game, disini tersedia sebuah mesin dingdong,
mainan jadul era th 90an. Silahkan bermain sembari nostalgia dan menunggu
pesanan datang.
Pesanan
kami datang satu persatu, dimulai dari nasgor gila. Dari penampilannya saja
sudah terlihat menggiurkan, nasgor berwarna coklat dengan campuran telur,
sosis, baso, sayuran kol dan sawi, rasanya ternyata pedas tapi enak, bumbunya
pas rasa asin manisnya.
Kemudian
datanglah cimol dalam mangkok plastik, 7 butir cimol yaitu tepung kanji berbentuk
bulat seperti baso kemudian digoreng, diberi saus bolognese dan ditaburi keju,
rasanya ya enaklah, jajanan anak sekolah, enak dimakan saat masih hangat, cimolnya
juga empuk. Perbedaannya dengan cilok adalah cilok tidak digoreng, hanya
dikukus saja.
Ketiga
adalah mie goreng yang dimasak dengan cara mirip dengan nasgor. Terakhir
datanglah chicken wing dengan topping lelehan saus merah penuh dengan biji
cabe. Waduh ketika kucicip saus cukup pedas dengan semburat rasa asam manis,
tapi ya enak. Setelah chicken wing habis, barulah kami sadar bahwa kami memesan
rasa blackpepper, kenapa yang datang rasa szechuan, hahaha...
Setelah
makanan habis, rupanya bu Irfan cukup terkesan dan ingin membungkus oleh-oleh
untuk anaknya. Dia memesan cimol bolonese dan 2 porsi singkong goreng rasa
barbeque, dimana seporsi singkong untuk kami cicipi beramai-ramai. Pesanan tsb
cukup lama datangnya karena pelayan sudah memperingatkan bahwa menu gorengan
sedang antri dan wajannya hanya 1. Ketika singkong goreng datang dan kami
cicipi, ternyata penantian kami tidaklah sia-sia, singkongnya enak sekali,
garing diluar, empuk didalam, singkongnya sudah gurih, ditaburi sedikit seasoning
rasa barbeque, singkong mekar merekah membuat senyum kami turut merekah.
Karena
perut kami sudah mekar, sekarang waktunya membayar. Makanan yang paling mahal
adalah nasgor gila dan chicken wing @Rp 25.000, disusul oleh mie goreng sosis
Rp 20.000, jus kedongdong Rp 18.000, jus alpukat dan melon @Rp. 15.000, cemilan
cimol dan singkong @Rp. 10.000. Lalu mana yang bayar terseraaah ? Rupanya
setiap hari selalu ada menu yang berganti-ganti, yang bayarnya terserah kita. Kebetulan
hari itu adalah hari Kamis giliran indomie yang bayar terserah dan kami tidak
ada yang memesan indomie, ya pantas, hahaha...
Tapi
yang pasti saya bakal balik lagi, minimal take away, penasaran sama kue cubit
kekinian, martabak mozzarella, robak smoked beef mayo, chocolate bleber,
singkong lagi, ya semuaaanyaaa...
Terakhir
saran dan pesan buat manajemen TRSRH yaitu waktu memasak harus dipercepat dan
ketelitian harus ditingkatkan, karena pas menulis review ini, saya baru sadar
bahwa kami belum membayar gorengan...
No comments:
Post a Comment