Suatu
ketika melewati Jl. Sultan Iskandar Muda, Arteri Pondok Indah, saya melihat
sebuah warung tenda makanan Jepang karena dari jauh terlihat tenda tsb dihiasi
oleh lampion dan bendera khas Jepang, serta tempat tsb terlihat ramai oleh
pengunjung. Jadi ketika malam Minggu lalu suami saya mengajak makan di Gandaria
City Mall, kebetulan, saya malah mengalihkan tujuan ke warung tenda makanan Jepang
tsb, karena letaknya diseberang Gandaria City Mall, tepatnya di Jl. Sultan
Iskandar Muda no. 99E.
Sampai
disana, warung tenda tsb berada di area parkir depan ruko-ruko yang sudah tutup
bila malam hari. Sudah banyak mobil pengunjung yang parkir disana. Ketika kami
masuk, ternyata meja makan sudah penuh dan kami harus masuk kedalam waiting
list. Tempatnya memang tidak besar, hanya tersedia 9 meja dan kursi kayu yang masing-masing
muat untuk 4 orang (langsing). Disediakan juga kursi panjang untuk menunggu,
letaknya persis menghadap pengunjung yang sedang makan, sehingga saya bisa melihat
sebagian besar pengunjung sedang memasak hidangan yakiniku, artinya kami bakal
lama menunggu selesainya orang makan.
Warung
tenda ini bernama Tanpopo by chef Hideyoshi. Disamping kursi tunggu ada sebuah
signature wood, dimana salah satunya adalah testimoni dan tandatangan Agnez Mo.
Sambil menunggu, saya minta daftar menunya terlebih dahulu, tapi ternyata disini
tidak tersedia daftar menu. Kalau mau memesan caranya adalah melihat langsung
menu-menu yang tersedia di setiap stand yang berjajar disamping.
Ada
3 buah stand berbentuk gerobak kayu bermotif kotak-kotak dengan hiasan lampion
dan bendera khas Jepang. Gerobak pertama berisi aneka ramen, gerobak kedua
adalah beef curry rice, gyudon dan oden, gerobak terakhir adalah kasir dan menyediakan
kue-kue juga. Lalu ada stand tempat chef Hideyoshi sedang membakar makanan yang
mirip dengan sosis dan sate. Terakhir adalah lemari pendingin berisi aneka
daging untuk yakiniku, minuman dan dessert mousse.
Karena
cukup lama menunggu dikursi samping pembakaran sate, akhirnya kami memesan 2
tusuk yang mirip sosis bakar dan 2 tusuk sate ayam. Ternyata yang mirip sosis
bakar itu adalah beef maki yaitu nasi yang dibungkus daging, lazimnya berbentuk
sushi roll tapi ini ditusuk kayu tusuk sate (jadi mirip Mr. P hahaha). Beef
maki dibakar medium lalu dicelupkan kedalam saus spesial racikan chef dan
langsung dihidangkan diatas styrofoam.
Ketika
ku gigit beef maki tsb, tektur nasi mirip arem-arem, dililit oleh lembaran daging
yang berserat dibagian pinggirnya sehingga agak sulit dikunyah, sedangkan saus
yang rasanya manis gurih itulah yang bikin enak. Lalu sate ayam atau yaki tori dibakar
dan dibumbui dengan cara yang sama. Ketika dimakan daging ayam terasa empuk karena
dibakar medium, daging ayam berwarna putih tanpa kulit, dengan rasa saus yang
sama tapi salah satu sate ditaburi dengan nori seaweed.
Selesai
makan kami menuju lemari pendingin untuk memilih daging yakiniku. Ada 6 jenis daging
yaitu short rib US, chicken teriyaki, chicken tandori, beef hamburg, rib eye
dan wagyu. Kami memilih 3 jenis daging yaitu chicken teriyaki, rib eye dan
wagyu, dan tak lupa memesan nasi.
Setelah
itu kami menuju gerobak ramen. Terdapat 4 jenis ramen yaitu shoyu, spicy, miso
dan karubi. Kami memilih miso ramen yang rasanya paling gurih diantara ramen
lainnya. Untunglah tak lama nama saya dipanggil untuk menempati meja no. 1 yang
terletak dipaling ujung depan.
Pelayanan
disini cepat dan ramah. Selain chef yang orang Jepang, pelayannya juga ada yang
orang Jepang. Bahkan sebagian pengunjung terdiri dari expat Asia. Yang bikin lama
disini cuma menunggu selesainya orang makan.
Sebuah
pembakaran kecil berbentuk kotak besi, berisi arang yang membara, diberi
penutup jaring besi, disediakan diatas meja, beserta 2 buah kipas Jepang. Agar
bara menghasilkan panas yang maksimal, kita harus mengipas ke arah lubang kecil
yang berada disamping pembakaran tsb.
Daging
yakiniku rib eye adalah selembar daging bulat tipis, berwarna merah dan
berserat putih. Disediakan gunting untuk mengunting daging tsb. Lalu wagyu
adalah 4 iris daging berlemak, disajikan bersama lada dan garam. Cara
memasaknya adalah daging dibakar sampai tingkat kematangan sesuai selera lalu
dicelupkan kedalam saus sebelum dimakan. Disediakan 2 jenis saus yaitu rasa
manis dan gurih.
Hidangan
yakiniku ini memang juara, baik tekstur daging yang empuk dan rasa sausnya yang
enak. Sedangkan miso ramen juga enak yaitu semangkuk mie dengan kuah keputihan,
disajikan hangat, diberi topping irisan ayam, ½ telur rebus, toge dan daun
bawang.
Makan
yakiniku didalam warung tenda yang terbuka seperti ini, bila arah angin menuju tempat
duduk kita, bakal sial deh, mata ku sampai perih kena asap dari meja sebelah. Selesai
makan disini harus segera pulang, tidak bisa jalan-jalan lagi, apalagi jangan pergi
ke mall karena sekujur tubuh sudah pekat dengan bau asap.
Makan
disini juga tidak bisa santai-santai, ngga tega melihat antrian pengunjung yang
semakin malam semakin mengular. Kami segera meminta bill nya. Ternyata makan
disini harus bawa uang cash yang banyak karena belum bisa pakai kartu debet atau
credit dan harganya cukup mahal bila lupa diri atau lapar mata seperti kami
hahaha.
Didalam
bill kami yang paling mahal adalah yakiniku wagyu Rp 150.000, disusul oleh rib
eye Rp 80.000, chicken teriyaki Rp 30.000, miso ramen Rp 45.000, beef maki @Rp
25.000, yaki tori @Rp 18.000, nasi @Rp 5.000 dan free flow ocha @Rp. 10.000
yang bisa mengambil sendiri di drink container yang terletak ditengah ruangan
beserta es batunya.
Bagi
yang berminat makan disini, terutama dihari libur, segeralah pergi setelah Magrib
karena ketika kami sampai disana sekitar pk. 7 saja sudah masuk waiting list.
Atau kalau mau telepon dulu bisa di 087777583858. Itadakimasu, selamat makan...
No comments:
Post a Comment