Asyik
bulan Oktober telah tiba, banyak temen kantor yang merayakan ultah, artinya
bakal kenyang ditraktir nih. Mengenai tempat traktiran biasanya tak lepas dari
Pacific Place yang letaknya persis didepan kantor untuk menghemat waktu. Tapi adakah
tempat makan baru disana ? Menurut informasi, ada sebuah resto baru buka, bila
saya lihat di instagram sedang kekinian, namanya Genki Sushi, letaknya di
lantai 2 Galeries Lafayette. Akhirnya hari Jumat lalu kami bertiga janjian
untuk makan siang disana.
Setibanya
kami disana, saya melihat bahwa resto ini memiliki ruang makan yang memanjang
kedalam dengan furniture dari kayu berwarna krem. Sebuah logo berbentuk sushi
bulat berwarna kuning berwajah cemberut menghiasi atas pintu masuk. Setiap meja
memiliki kursi berbentuk sofa, dimana semua meja dan kursi adalah permanen, tidak
bisa digeser dan bersatu dengan dinding atau pembatas kayu, begitu pula
diantara meja satu dengan yang lainnya dibatasi oleh pembatas kaca.
Setelah
kami duduk, saya baru sadar bahwa resto ini menyajikan keunikan dan kecanggihan
tehnologi. Kami tidak diberi buku menu melainkan sebuah tablet yang berisi
aneka menu yang bisa dipilih, lalu tekan tanda confirm dan beberapa menit
kemudian pesanan segera diantar oleh Astro Boy, bukan oleh pelayan manusia, wuaaah
keren banget. Saya sampai kaget atas kecepatan pesanan kami diantar. Dan kalau
mau menambah pesanan, tinggal mengulang proses tadi karena setiap pesanan hanya
bisa mengconfirm maksimal 4 menu sebelum diantar.
Setiap
meja bersatu dengan 3 tingkatan lintasan yaitu lintasan dasar, tengah dan atas.
Apabila kita telah menentukan pilihan menu, lalu menekan tanda confirm, maka
beberapa menit kemudian pesanan tsb diantar diatas nampan yang berjalan super
cepat diatas lintasan tsb dimana nampan paling bawah berbentuk Astro Boy,
nampan ditengah berbentuk mobil balap F1 berwarna kuning dan nampan paling atas
berbentuk kereta api cepat Jepang. Setiap nampan hanya muat untuk maksimal 4
pesanan. Jangan lupa bila kita telah selesai mengambil makanan diatas nampan
tsb, segera kembalikan nampan tsb kedapur dengan memencet tombol yang
berkedip-kedip dan berbunyi terus, mengingatkan kita untuk segera dipencet.
Tapi
bila kita memesan minuman ocha dingin, pesanan akan diantar oleh pelayan karena
khawatir takut tumpah saking cepatnya. Bila kita memesan ocha panas, kita hanya
diberi gelas kosong, dimana kita bisa membuat sendiri minuman tsb dengan
menyendok 2 bubuk matcha yang telah tersedia disetiap meja dan tinggal
tambahkan air panas dari keran yang tersedia disetiap meja. Baik ocha dingin /
panas adalah refill, bisa ditambah sepuasnya.
Selain
bubuk matcha, disetiap meja juga telah tersedia cabe merah bubuk, kecap asin
dan acar jahe. Jahe tsb berwarna putih, yang lazimnya berwarna pink dan rasanya
tidak seenak jahe di resto Jepang lainnya.
Selain
daftar menu di dalam tablet, daftar menu juga ditempel didinding, diatas
lintasan nampan untuk memudahkan pemesanan. Sajian spesial disini adalah sushi
yang terdiri dari temaki, sashimi, nigiri, gunkan dan maki. Selain sushi, tersedia
juga menu rice dan noodle seperti donburi dan udon, menu gorengan dan grill
seperti tempura dan fish grill, menu appertizer, dessert dan minuman.
Berhubung
perut kami sedang lapar, lalu melihat banyak gambar menu yang menggiurkan serta
antusias memesan makanan dengan tehnologi baru, membuat kami menjadi sedikit
kalap. Pertama kami memesan menu appetizer chawan mushi, cuka kuki wakame,
idako atau baby octopus dan ocha. Setelah menekan tombol confirm, kami kembali
memesan menu kloter kedua yaitu menu sushi.
Belum selesai kami memilih, eh
pesanan pertama sudah datang diantar Astro Boy. Wuih kami gembira banget,
seperti anak kecil mendapat mainan baru. Pemesanan kloter kedua agak terganggu
karena kami segera makan appertizernya dahulu. Saya paling suka cuka wakame
yaitu rumput laut yang memiliki tekstur kenyal dan garing dengan cita rasa gurih,
disajikan bersama taburan wijen hijau, tak lupa ku taburi bubuk cabe merah
kering, hmm enak dan membangkitkan selera makan.
Selesai
makan appertizer kami kembali memesan chicken teriyaki roll, crispy spicy
salmon roll, cruchy tempura ebi roll dan soft shell crab roll. Pesanan kedua
ini tidak diantar sekaligus, melainkan bertahap oleh mobil balap F1 dan kereta
cepat. Keempat porsi sushi roll ini masing-masing hanya berisi 3 potong.
Rasanya sih enak tapi masih dibawah kualitas rasa Sushi Tei. Pesanan sushi kami
bila dibagi rata, masing-masing hanya makan 4 potong sushi dong. Karena masih
lapar, kami kembali memesan menu kloter ketiga.
Kali
ini kami memesan hidangan berkuah yaitu shrimp tempura udon, serta kembali
memesan sushi dynamite spicy salmon roll, norwegian fresh salmon nigiri dan
baby octopus gunkan. Shrimp tempura udon datang dari lintasan bawah, ketika ku
ambil, porsi udon tsb hanya sedikit isinya, tidak sampai setengah mangkok
dengan kuah pas-pasan. Udon disajikan bersama 3 tempura udang dan sesendok
penuh tepung tempura. Menurut saya sajian udon ini biasa saja rasanya, jauh
dibawah kualitas rasa Marugame udon. Apalagi ketika melihat harganya Rp 75.000,
sungguh tidak sesuai dengan harapan.
Selesai
makan, enaknya ngobrol-ngobrol dulu sambil cemal cemil, maka kami kembali memesan
deep fried salmon skin. Penampilan salmon skin cukup menggiurkan yaitu disajikan
didalam mangkok dengan isi yang membumbung. Kulit salmon digoreng sampai garing
kriuk kriuk, berwarna kecoklatan dan diberi siraman mayones. Tapi ketika
kumakan, rasanya kok biasa saja ya.
Resto
ini sungguh minim pelayanan manusia, dari memesan, mengecek jumlah tagihan
sampai membayar pun langsung datang ke kasir sambil menyerahkan tabletnya. Harga
appetizer yang kami pesan antara Rp 25.000-Rp 30.000, harga sushi antara Rp
24.000 untuk chicken teriyaki sampai Rp Rp 40.000 untuk dynamite spicy salmon, ocha
Rp 12.000 dan salmon skin Rp 41.000.
Wajar saja harga makanannya mahal karena investasi yang diperlukan untuk kecanggihan resto ini cukup mahal, walaupun seharusnya dibarengin dengan kualitas rasa dan kuantitas makanan.
No comments:
Post a Comment