Antrian panjang di Lemongrass (***)
Kami
di RW05 Cilbar sudah merayakan acara Dirgahayu RI sekaligus HBH sehari
sebelumnya pada tg 16 Agustus, karena kalau dirayakan pada tg 17 Agustus bakal
berbarengan dengan acara RT01. Jadi tg 17 Agustus kami bisa jalan-jalan.
Enaknya kemana nih, kayanya udah lama ngga Bogor, kita cari kuliner yang
kekinian yuk.
“Mau
makan siang dimana?” tanya suami saya. Saya langsung menjawab ke Lemongrass,
peringkat 1 resto paling keren di Bogor versi Qraved, Jl. Padjajaran no. 21.
Sampai disana, dari seberang jalan sudah kelihatan antrian mobil yang mau
parkir. Saya pun turun duluan untuk mencari tempat. Antrian pengunjung dipintu
masuk sudah ada beberapa meter. Kebanyakan orang memilih antri daripada cancel
karena rata-rata pengunjung datang dari jauh bahkan dari luar kota Bogor
seperti kami.
Tiba
giliran saya hendak ditulis dalam daftar tunggu, tapi ternyata saya sedang
beruntung. Ada sebuah meja kosong untuk berdua didekat pintu masuk, alhamdulillah.
Tapi masalahnya dekat juga dengan antrian pengunjung yang sedang berdiri sehingga
kami merasa kurang nyaman, makan sambil diliatin dan ditungguin orang-orang, ditambah
lagi karena resto tsb penuh, makan tidak bisa santai dan tidak bisa foto-foto disekitar
resto. Padahal tujuan makan disana kan karena tempatnya keren, penataan
interior & eksteriornya mirip gaya cafe di Bali, dengan kolam dan taman
serta furniture dan hiasan keceh.
Lemongrass
ini sebenarnya adalah sebuah kopitiam yaitu kedai kopi dan sarapan tradisional khas
Malaysia / Singapura yang menyajikan minuman kopi dan masakan sederhana seperti
telur rebus
dan roti bakar isi
selai srikaya
(kaya toast). Tapi konsep Lemongrass adalah modern kopitiam maka menu yang disajikan
pun sangat beragam yaitu menu wajib kaya toast, lalu toast dengan berbagai
pilihan isi roti, roti tissue, roti prata, dimsum dan snack, nasi, mie, sup dan
salad, aneka masakan ayam, bebek, sapi, seafood dan sayur, minuman kopi, teh,
milo, jus, moctail, cocktail dan aneka dessert.
Hmm
kami jadi lapar mata, saya langsung memilih roti tissu nutella milo dan suami
memilih ikan dori saus lemongrass, lumpia udang kulit tahu, kailan saus tiram
dan nasi hainam bebek panggang. Minumannya kami pesan es milo, es kopi hazelnut
dan watermelon lemonade. Sebenarnya pilihan kami yang pertama adalah dumpling
rebus saus szechuan, nasi hainam ayam rebus dan pocai tumis bawang putih, tapi
semua menu itu telah habis.
Pesanan
kami datang dalam jangka waktu normal, tidak sampai pengen marah. Minuman
disajikan dalam gelas model toples selai. Minuman watermelon lemonade rasanya
cukup unik yaitu jus semangka pakai lemon jadi rasanya manis seburat asem. Minuman
es milo ditaburi choco crunch, rasa milonya cukup terasa dan kental. Terakhir es
kopi hazelnut, rasa kopinya dominan, agak pahit dan kurang manis.
Sekarang
makanannya, yang pertama datang adalah roti tissu nutella milo, yaitu pancake
super tipis seperti tissu yang dibentuk seperti kerucut yang tinggi lalu
disiram nutella dan ditaburi milo. Hmm sungguh appertizer yang sedap, penampilannya
heboh dan rasanya renyah, perpaduan 2 rasa coklat bersatu dan lumer dalam
mulut, hmm mantap.
Kemudian
lauk nasi yang paling enak adalah ikan dori saus lemongrass. Nah ini unik, dari
penampilannya saja sudah cantik dan menggiurkan yaitu tahu jepang sebanyak 5
potong, disusun sejajar lalu diatasnya diberi potongan ikan dori dan disiram
saus asam manis pedas ala Thai yang mengandung cincangan cabe merah dan daun
ketumbar, sehingga rasanya menjadi wangi dan khas, hmm sedapnya. Kuahnya sampai
habis saya siram ke piring saya.
Menu
lain tak kalah cakep dan enak yaitu nasi hainam bebek panggang, lumpia udang
kulit tahu dan kailan saus tiram, semua masakan itu tidak ada yang mengecewakan
dan porsinya pun pas.
Intinya
kami puas atas sajian disini tapi bagaimana dengan harganya ? Menurut saya sih
cukup standard lah, saya urutkan dari yang paling mahal yaitu nasi hainam Rp
45.900, dori Rp 43.900, kailan, roti tissue dan kopi hazelnut @Rp 29.900,
watermelon Rp 28.900, milo Rp 25.900 dan lumpia Rp 19.900.
Saya
sudah janji akan kembali lagi kesini bersama teman-teman kantor hari Sabtu, tapi
pas jam buka pk 10 pagi harus sudah sampai disini karena katanya sudah mulai
antri sejak jam buka, ck ck ck hebat...
Nyusu dulu di Momo Milk (***)
Setelah
cape putar puter dikota Bogor, sore hari sebelum pulang saya mengusulkan
minuman susu dulu di Momo Milk. Ini juga termasuk salah satu resto paling keren
di Bogor versi Qraved. Tapi sebenarnya yang namanya susu dan berbagai olahannya
saya memang suka banget. Kebanyangkan minum milkshake dingin pas lagi haus
begini, hmm enak banget.
Alamatnya
di Jl. Kantor Pos no.6, Pajajaran, Bogor Timur. Jadi kalau dari Jakarta, keluar
tol belok kiri ke Jl. Padjajaran, tidak jauh dari situ ada pertokoan Giant
& Gramedia, lalu belok kiri ke Jl. Pakuan, lalu belok kiri lagi ke Jl
Kantor Pos, sampai deh. Wilayah ini merupakan sarang kuliner loh yaitu ada “De
Leuit” resto masakan Indonesia dan diseberang Momo Milk ada “Kedai kita”. Jadi daerah
disekitar sini cukup ramai dan padat oleh kendaraan para pencari kuliner
kekinian.
Sampai
disana, kami parkir didepan bangunan Momo Milk Barn yang terbilang unik yaitu mirip
bangunan lumbung. Dindingnya terbuat dari kaca. Ketika masuk, kami langsung
berhadapan dengan pantry tempat meracik susu, dimana karyawannya sangat banyak
dan heboh. Kami masuk daftar tunggu tapi selama menunggu kalau haus tersedia
minuman sirup yang bisa diambil sendiri, gratis.
Sambil
menunggu kami mengamati suasana. Bangunan didalam berupa ruangan terbuka
seperti teras yang mengelilingi sebuah taman, dimana ditengah taman ada bangunan
bentuk sumur. Jadi suasana yang ingin diciptakan adalah minum susu didalam
lumbung ditengah ladang, begitu kira-kira.
Tiba
giliran kami diantar ke meja dan diberi buku menu. Selain menu susu, disini
juga tersedia menu makanan yang cukup beragam yaitu pasta, roti bakar, mie,
western food dan jajanan khas Indonesia. Minumannya jelas fresh milk alias susu
segar, milkshake, yogurt, teh & kopi, jus & smoothies. Kalau melihat
gelas-gelas dimeja para pengunjung lainnya, wuih gelasnya gede-gede, sanggup
ngga ya ngabisinnya ? Ku mau pilih gelas sedang aja ah. Ternyata kata mba nya
kalau pesan susu diberi gelas sedang dan milkshake diberi gelas tinggi.
Pilihanku
jelas milkshake nutella yang telah kuidam-idamkan dan suami memesan milkshake
grape, untuk makanannya kami pesan siomay. Sembari menunggu pesanan, kami
sholat Magrib dulu bergantian, selesai sholat kami foto-foto, karena disediakan
bingkai foto Instagram & Path, sehingga wajah kami seolah-olah sudah
diposting di sosmed tsb. Selesai sholat dan foto-foto pun minuman kami belum
datang juga saking antrinya, akhirnya makan siomay jadi seret.
Siomaynya
adalah siomay Bandung. Sebenarnya rasa siomaynya lumayan enak sih, isinya
siomay, tahu, kentang, telor, acar dan bumbunya banyak, tapi saya kurang suka sebab
siomaynya kenyal banget, susah digigit, maklumlah gigiku nih hehehe, kalo suami
sih enak saja makannya.
Setelah
sekian lama dan siomay telah lama tandas maka datanglah minuman kami. Nutella
milkshake disajikan dalam jar / toples selai dan grape milkshake disajikan
dalam botol susu beling. Kedua jenis milkshake ini rasanya yahud banget, enak
dan segar, begitulah ciri-ciri susu segar, rasanya ringan. Jadi biarpun
disajikan dalam gelas besar, tetap enak dan lancar minumnya tanpa rasa kenyang
dan enek. Nutella milkshake rasa coklat dan nutellanya berasa banget, kalau
grape milkshake rasa grapenya cukup halus. Tingkat kemanisan milkshake juga
pas. Hanya saja ketika nutella milkshake saya tinggal sedikit, sisa beberapa
teguk, saya tinggal pergi ke toilet sembari berpesan, “gelas ku jangan disingkirin
dulu ya”. Pas balik lagi ke meja, nutella telah raib diberesin si mba,
aduuuh...
Ya
sudah, bulan depan saya ke Bogor lagi kok, udah janjian sama temen kantor, biar
nanti mampir lagi ke Momo Milk. Eh harga-harga disini juga ngga terlalu mahal
kok yaitu nutella milkshake Rp 21.000, grape milkshake Rp 15.000 dan siomay Rp
21.000, tapi belum termasuk pajak. Ayo sekali-kali minum susu biar sehat dan
kuat, jangan ngopi terus, hehehe...
No comments:
Post a Comment